between a supplier of product of service or an owner of desired trademark or copyright franchisor, and a reseller franchisee under which the franchise
agrees to sell the franchisor product or service or to business under the franchisor’s name.
Dalam pengertian yang demikian dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa seorang penerima waralaba juga menjalankan usahanya sendiri
tetapi dengan menggunakan merek dagang atau merek jasa serta dengan memanfaatkan metode dan tata cara atau prosedur yang telah ditetapkan oleh
pemberi waralaba. Kewajiban untuk mempergunakan metode dan tata cara atau prosedur yang telah ditetapkan oleh pemberi waralaba, oleh penerima waralaba
membawa akibat lebih lanjut bahwa suatu usaha waralaba adalah usaha yang mandiri yang tidak mungkin digabungkan dengan kegiatan usaha-usaha lainnya.
2.4.2 Franchise Waralaba Secara Umum
Untuk memasyarakatkan sistem keterkaitan usaha dalam bidang pemasaran di Indonesia di pandang perlu untuk mencari suatu persamaan kata
yang lebih mudah dipakai, dibaca, diucapkan dan berakar pada kata – kata yang lazim digunakan di Indonesia. Oleh karena itu istilah di Indonesia lebih dikenal
dengan istilah wara laba. Istilah franchise pertama kali diperkenalkan oleh Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Management LPPM. Sebagai persamaan
kata franchise, berasal dari kata WARA lebih atau istimewa dan LABA. Franchise
berarti usaha yang memberikan laba lebih atau istimewa. Franchise
dalam kegiatan format bisnis ini terdiri dari : a. Konsep bisnis yang menyeluruh dari Pemberi franchise.
b. Adanya proses permulaan dan pelatihan atas seluruh aspek pengelolaan
bisnis sesuai dengan konsep pemberi franchise atau franchisor. c. Proses bantuan dan bimbingan yang terus menerus dari pihak pemberi
franchise atau franchisor.
Ada beberapa pengertian tentang hal-hal yang berkaitan dengan bisnis franchise
yaitu: 1.
Franchising adalah suatu hubungan berdasarkan kontrak antara franchisor dan franchisee, dimana franchisor menawarkan dan berkewajiban
menyediakan perhatian terus menerus pada bisnis franchise melalui penyediaan pengetahuan dan pelatihan. Franchisee beroperasi dengan
menggunakan nama dagang, format, atau prosedur yang dipunyai serta dikendalikan oleh franchisor, franchisee melakukan investasi dalam bisnis
yang dimilikinya. 2.
Sistem Franchise adalah cara pemasaran atau distribusi barang dan jasa sebuah perusahaan induk franchisor memberikan kepada individu atau
perusahaan lain franchise hak istimewa untuk melakukan suatu system usaha tertentu, dengan cara tertentu, waktu tertentu dan disuatu tempat
tertentu. 3.
Franchisor adalah badan usaha atau perorangan yang memberikan hak berupa lisensi kepada pihak lain franchise untuk memanfaatkan dan
menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan, atau ciri khas usaha yang dimiliki seperti nama perusahaan, merek dagang, simbol
komersil, paten dan hak cipta.
4. Franchise adalah badan usaha atau perorangan yang diberikan hak untuk
memanfaatkan dan menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas yang dimiliki oleh franchisor. Franchisee
mempunyai kewajiban didalam menggunakan sistem, metode, tata cara prosedur yang telah ditentukan oleh franchisor. Hal tersebut tidak boleh
dilanggar ataupun diabaikan oleh franchise, disamping itu juga setiap jangka waktu tertentu franchisee wajib menyerahkan sejumlah uang
royalti kepada franchisor.
2.4.3 Franchise Sebagai Bisnis