34 Pendapat lain datang dari Dadang Hawari 2006: 58 yang
mendefinisikan perkawinan sebagai suatu ikatan antara pria dan wanita sebagai suami isteri berdasarkan hukum Undang-undang, hukum agama,
atau adat istiadat yang berlaku. Berdasarkan ketiga definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa
perkawinan atau pernikahan adalah ikatan lahir batin antara pria dan wanita sebagai suami isteri berdasarkan hukum negara, hukum agama,
atau adat istiadat yang berlaku.
2. Pengertian Agama
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2001: 12, agama merupakan sistem yang mengatur tata keimanan kepercayaan dan
peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
Menurut Taylor dalam Turner 2003: 414 agama adalah kepercayaan terhadap hal-hal yang spiritual.
Definisi lain menurut Argyle dan Beit Hallahmi Jalaludin Rakhmat, 2003: 27 yang mengartikan agama sebagai suatu sistem
kepercayaan pada kuasa Illahi atau di atas manusia, dan praktik pemujaan atau ritual lainnya yang diarahkan kepada penguasa tersebut.
Dari pengertian yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa agama adalah kepercayaan kepada Tuhan dan hal-hal yang bersifat
spiritual.
35
3. Pengertian Perkawinan Beda Agama
Perkawinann antar agama menurut Rusli dan Tama Long Susan Belina, 2007: 14 adalah ikatan lahir dan batin antara seorang pria dan
seorang wanita, yang karena berbeda agama, menyebabkan tersangkutnya dua peraturan yang berlainan mengenai syaratsyarat dan tata cara
pelaksanaan perkawinan sesuai dengan hukum agamanya masing-masing, dengan tujuan untuk membentuk keluarga bahagia dan kekal berdasarkan
Ke Tuhanan Yang Maha Esa. Sedangkan menurut Badan Pembinaan Hukum NasionalBPHN 2011 perkawinan beda agama adalah
perkawinan antara pria dan wanita yang keduanya memiliki perbedaan agama atau kepercayaan satu sama lain. Perkawinan beda agama bisa
terjadi antar sesama WNI yaitu pria WNI dan wanita WNI yang keduanya memiliki perbedaan agama kepercayaan juga bisa antar beda
kewarganegaraan yaitu
pria dan
wanita yang
salah satunya
berkewarganegaraan asing dan juga salah satunya memiliki perbedaan agama atau kepercayaan.
Pendapat lain datang dari Duvall dan Miller Bonar Hutapea, 2011: 107 yang mendefinisikan perkawinan antar agama sering disebut sebagai
perkawinan campur yang terdiri dari pasangan suami isteri yang berbeda agama.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa perkawinan atau pernikahan beda agama adalah perkawinan yang
36 dilakukan
oleh pria
dan wanita
yang memiliki
perbedaan agamakeyakinan.
4. Hukum Perkawinan Beda Agama