23 secara verbal maupun nonverbal. Ketiga, memanjakan diri sendiri
dngan perilaku konsumerisme yang berlebihan seperti makanan yang enak, merokok, dan menghabiskan uang untuk belanja. Keempat,
mencela diri sendiri yaitu mencela atau menilai negatif terhadap diri sendiri sebagai respons terhadap frustasi atau kegagalan dalam
memperoleh sesuatu yang diiinginkan. Kelima, mekanisme pertahanan diri yang bentuknya seperti menolak kenyataan dengan cara
melindungi diri dari suatu kenyataan yang tidak menyenangkan, berfantasi, rasionalisasi dan overcompensation.
Dari paparan di atas dapat disimpulan bahwa macam-macam coping dibedakan menjadi dua yaitu coping positif dan coping negatif.
Coping positif disebut juga dengan coping secara konstruktif yaitu usaha untuk mengahadapi stres secara sehat. Coping positif sendiri terdiri dari
penalaran, objektifitas, konsentrasi, humor, supresi, dan empati. Sedangkan coping negatif terdiri dari melarikan diri, memanjakan diri
sendiri, mencela diri sendiri, dan mekanisme pertahanan diri.
5. Faktor yang Mempengaruhi Coping
Coping dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang paling berpengaruh adalah kepribadian
individu seseorang. Kepribadian dalam hal ini termasuk di dalamnya sikap optimis, cara berpikir dan kontrol diri Taylor dalam Syamsu Yusuf dan A.
Juntika Nurihsan, 2006: 265. Sedangkan faktor eksternal seperti waktu, uang, dan dukungan sosial.
24 Menurut Lazarus Amalia Rahmandani, 2007: 21, faktor yang
berpengaruh terhadap respon ada dua, yaitu: a. Sumber-sumber eksternal, diantaranya:
1 Sumber-sumber nyata seperti uang dan waktu. 2 Dukungan sosial.
3 Stresor kehidupan lain seperti peristiwa besar dalam kehidupan dan peristiwa kehiduan sehari-hari.
b. Sumber-sumber internal, diantaranya:
1
Gaya copingyang biasa digunakan.
2
Faktor kepribadian lain. Smet Amalia Rahmandani, 2007: 21-22 menyebutkan sejumlah
variabel yang diidentifikasi berpengaruh pada stres, yaitu: a. Variabel dalam kondisi individu, mencakup umur, tahap kehidupan,
jenis kelamin, faktor-faktor genetik, inteligensi, pendidikan, suku, kebudayaan, status ekonomi, kondisi fisik.
b. Karakteristik kepribadian, mencakup introvert – ekstrovert, stabilitas
emosi secara umum, kepribadian, locus of control, kekebalan, ketahanan.
c. Variabel sosial-kognitif, mencakup dukungan sosial yang dirasakan, jaringan sosial, kontrol pribadi yang dirasakan.
d. Hubungan dengan lingkungan sosial, dukungan sosial yang diterima, integrasi dalam jaringan sosial.
25 Yulihananto 2004: 22-23 mengemukakan bahwa reaksi individu
terhadap stresor akan berbeda-beda. Begitu pula strategi coping yang digunakan untuk mengelola stres yang dihadapi. Pemilihan coping setiap
individu juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: a. Usia
Setiap individu memiliki tugas perkembangan yang berbeda-beda di setiap usia. Usia mempengaruhi pola pikir dan adaptasi individu,
begitu juga pemilihan coping. b. Pendidikan
Pendidikan dapat mempengaruhi pemilihan coping individu. Individu yang memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi tentu akan lebih berfikir
realistis dibandingkan individu yang berpendidikan rendah. c. Status sosial ekonomi
Stastus sosial ekonomi berpengaruh pada pemilihan coping. Individu yang berada pada tingkat ekonomi rendah akan memiliki tingkat stres
yang lebih tinggi, terutama dengan masalah ekonomi. d. Dukungan sosial
Apabila individu mereasa didukung oleh lingkungan sosialnya maka segala sesuatu akan mudah untuk dihadapi. Oleh karena itu, dukungan
sosial dapat mempengaruhi pemilihan coping setiap individu. e. Jenis kelamin
Jenis kelamin mempengaruhi pemilihan coping karena pada dasarnya laki-laki dan perempuan memiliki cara yang berbeda dalam menyikapi
26 masalah. Perempuan lebih menunjukkan reaksi emosional daripada
dengan laki-laki. f. Karakteristik kepribadian
Setiap manusia memiliki karakteristik kepribadian yang berbeda-beda. Oleh karena itu dalam menyikapi masalah pun akan berbeda-beda.
g. Pengalaman Pengalaman
dalam menghadapi
masalah sebelumnya
akan berpengaruh pada saat individu kembali dihadapkan pada masalah.
Pengalaman akan mempengaruhi pemilihan coping. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi coping terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari usia, jenis kelamin, dan karakteristik
kepribadian individu. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari tingkat pendidikan, status sosial ekonomi, dukungan sosial dan pengalaman.
6. Aspek-aspekCoping