b Pola perpindahan, pola yang perlu diketahui adalah pola perpindahan ke
luar dan masuk ke suatu daerah secara umum, serta pola perpindahan musiman dan tetap.
c Pola perkembangan ekonomi, pola ini erat hubungannya dengan pola
perkembangan penduduk, perpindahan, keadaan sumberdaya alam yang tersedia dan sumber pekerjaan yang tersedia.
d Penyerapan tenaga kerja: masalah pengangguran merupakan masalah
umum khususnya di negara berkembang, negara majupun saat ini juga mengalami permasalahan yang sama. Dampak penyerapan tenaga kerja
tidak selalu berupa dampak langsung, tetapi juga dampak yang tidak langsung.
e Berkembangnya struktur ekonomi: struktur ekonomi di sini
dimaksudkan dengan timbulnya aktivitas perekonomian yang lain akibat adanya proyek tersebut sehingga merupakan sumber-sumber pekerjaan
baru yang dapat menyerap tenaga kerja yang lebih besar dari sebelumnya.
f Peningkatan pendapatan masyarakat: keadaan umum untuk masyarakat
di negara berkembang adalah rendahnya pendapatan masyarakat. Peningkatan pendapatan baik langsung maupun tidak langsung dari
proyek akan memberikan dampak yang berarti. g
Perubahan lapangan pekerjaan: timbulnya lapangan pekerjaan baru baik langsung maupun tidak langsung karena perkembangan struktur
ekonomi perlu diperhatikan. Perubahan tersebut tidak selalu menguntungkan bagi masyarakat secara umum.
7. Kajian Dampak
Menurut Otto Soemarwoto 1997: 38 dampak adalah suatu perubahan yang terjadi sebagai akibat suatu aktivitas. Aktivitas tersebut
dapat bersifat alamiah, baik kimia, fisik, maupun biologi. Dampak dari pembangunan selalu menjadi masalah karena perubahan yang disebabkan
oleh pembangunan selalu lebih luas daripada yang menjadi sasaran pembangunan yang direncanakan. Dampak dari suatu pembangunan dapat
berupa dampak biofisik dan dapat juga bersifat sosial-ekonomi dan budaya. Peneliti harus mempunyai bahan pembanding sebagai acuan dalam melihat
perubahan yang terjadi. Salah satu acuan yaitu keadaan sebelum terjadi perubahan.
Penelitian ini mengkaji dampak relokasi pedagang kaki lima. Aspek pembanding yang dikaji berfokus pada kondisi sosial-ekonomi pedagang
sebelum dan sesudah direlokasi.
8. Kajian Relokasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008: 1159, relokasi adalah pemindahan tempat atau memindahkan tempat. Secara umum
pengertian relokasi sering dimaknai sekedar sebagai pemindahan tempat dari segi ruang geografis.
Kasus penentuan tempat lokasi yang paling sederhana adalah menentukan tempat penyaluran yang akan digunakan sebagai pusat
pelayanan pelanggan dengan cara mengantarkan barang yang dibelinya. Masalah yang dihadapi adalah memilih lokasi sedemikian, sehingga jarak
yang ditempuh menjadi minimum. Usaha meminimumkan jarak ini berarti juga memperhitungkan biaya angkutan yang minimum Marsudi
Djojodipuro, 1992: 69. Teori lokasi biaya rendah yang dikembangkan oleh Weber
berasumsikan bahwa permintaan adalah konstan dan tidak dipengaruhi oleh perusahaan yang berdekatan. Secara implisit teori ini juga mengasumsikan
persaingan bebas tanpa ada kemungkinan timbulnya kekuatan monopoli yang dibawakan oleh lokasi perusahaan lain. Lokasi biaya minimum tidak
perlu menjamin keuntungan maksimum. Keuntungan dapat saja meningkat, bila lokasi perusahaan yang bersangkutan pindah ke daerah konsentrasi
permintaan sekalipun biaya bertambah. Gejala ini disebabkan oleh penjualan yang meningkat, sekalipun keuntungan per satuan produk lebih
rendah Marsudi Djojodipuro, 1992: 119.