Empat hal pembentukan efikasi diri tersebut dapat menjadi langkah untuk melatih dan mengembangkan keyakinan diri seorang
siswa. siswa memiliki kapasitas untuk menjadi apapun, dan sebagian besar kemampuan diperoleh dari belajar kepada
yang telah berpengalaman. efikasi diri dapat diupayakan untuk memberikan suatu
harapan penuh pada seseorang untuk mencapai kesuksesan dan cita cita. Berdasarkan teori di atas dapat diartikan bahwa faktor-faktor
yang dapat membentuk efikasi diri siswa yaitu mastery experiences atau pencapaian prestasi yang dialami sendiri oleh siswa yang bersangkutan.
Mastery experiences merupakan sumber peningkatan efikasi diri yang penting, karena berdasar pengalaman seseorang secara langsung. Social
modeling atau pengalaman yang diperoleh individu ketika melihat teman sebaya dengan karakteristik yang hampir sama dengan dirinya mencapai
keberhasilan dalam menyelesaikan tugas tertentu. Persuasi sosial atau dukungan verbal kepada seseorang agar dapat menyelesaikan tugas
dengan baik. Physiological and emotional states atau gejolak psikologis ketika individu berada dalam keadaan tertekan.
c. Komponen Efikasi diri Self Efficacy
Albert Bandura dalam Arif Widiyanto 2012 mengungkapkan
bahwa perbedaan efikasi diri pada setiap individu terletak pada tiga komponen, yaitu
magnitude,strength dan generality. Masing-masing
komponen memiliki peran masing – masing dan saling berkaitan, yang secara lebih jelas diuraikan sebagai berikut.
1 Level Magnitude
Persepsi efikasi dari setiap orang berbeda mungkin dibatasi kedalam tuntutan tugas yang sederhana. Ukuran dari kemampuan yang
dirasakan yang diberikan seorang diukur terhadap tingkat dari kesulitan tugas. Seseorang berhadapan dengan tugas-tugas sesuai tingkatan
kesulitan, efikasi diri akan mudah terfokus sesuai dengan kemampuan. Ukuran efikasi diri selama mengerjakan tugas yang mudah menunjukkan
pencapaian prestasi yang baik. Levelmagnitude tingkat kesulitan tugas merupakan masalah
yang berkaitan dengan derajat kesulitan tugas individu. Komponen ini berimplikasi pada pemilihan perilaku yang akan dicoba individu berdasar
harapan efikasi pada tingkat kesulitan tugas. Individu akan berupaya melakukan tugas tertentu yang dipersepsikan dapat dilaksanakannya.
Dalam kaitannya dengan penelitian ini, siswa akan menghindari situasi dan perilaku yang dipersepsikan di luar batas kemampuan.
2 Strength
Strength merupakan kemantapan keyakinan mengacu pada derajat kemantapan individu terhadap keyakinan atau harapan yang dibuatnya.
Pengharapan yang kuat dan mantap pada individu akan mendorong untuk gigih dalam berupaya mencapai tujuan, walaupun mungkin belum
memiliki pengalaman-pengalaman yang menunjang. Pengharapan yang lemah dan ragu-ragu akan kemampuan diri akan mudah digoyahkan oleh
pengalaman-pengalaman yang tidak menunjang.
3 Generality
Generality berkaitan dengan keyakinan individu terhadap luasnya kemampuan yang dimiliki, terbatas pada suatu aktivitas dan situasi atau
serangkaian aktivitas yang mampu dikerjakan dan berpikir untuk menghindari kegagalan.
Individu dapat merasa yakin terhadap kemampuan dirinya, tergantung pada pemahaman kemampuan dirinya
yang terbatas pada suatu aktivitas dan situasi tertentu atau pada serangkaian aktivitas dan situasi yang lebih luas dan bervariasi.
Berdasarkan teori di atas dapat diartikan bahwa efikasi diri mempunyai 3 dimensi yaitu magnitude, generality dan strength. Magnitude
suatu tingkat ketika individu meyakini usaha atau tindakan yang dapat dilakukan. Strength
suatu kepercayaan diri dalam individu yang dapat diwujudkan dalam meraih performa tertentu. Generality sebagai keleluasaan
dari bentuk efikasi diri yang dimiliki seseorang untuk digunakan dalam situasi lain yang berbeda. Efikasi diri individu yang semakin tinggi maka
tingkat penyesuaian diri individu pada situasi yang dihadapi akan maksimal. Efikasi diri dalam penelitian ini diungkap berdasarkan ketiga komponen
tersebut.
d. Implikasi Efikasi Diri