PENGUJIAN PE 1. Uji Normalitas

Tabe diagram se Gamba

B. PENGUJIAN PE 1. Uji Normalitas

Uji nor masing-masing tidak sebagai dengan mengg taraf signifika software SPSS berdistribusi nor 20 abel kecenderungan tersebut dapat digam sebagai berikut: bar 8. Diagram Pie Kecenderungan Kemandirian Dalam Memilih Karir PERSYARAT ANALISIS alitas normalitas data dilakukan untuk mengetahui sing variabel dalam penelitian ini berdistribusi gai prasyaratan pengujian hipotesis. Uji norma nggunakan uji Kolmogorov-Smirnov one sam fikansi 0,05. Pengujian normalitas mengguna SS versi 16.00 For Windows. Variabel peneli busi normal jika nilai signifikansi lebih besar dar 43,33 26,67 20 10 mbarkan dengan Data Variabel rir. ahui apakah data ibusi normal atau normalitas dilakukan ample test dengan ggunakan bantuan nelitian dinyatakan ari 5 atau 0,05, Sangat Baik Baik Cukup Kurang Kurang Sekali sedangkan apabila signifikansi lebih kecil dari 5 atau 0,05, variabel penelitian tidak berdistribusi normal. Tabel 18. Rangkuman Hasil Uji Normalitas No Variabel Notasi Asymp. Sig. Keterangan 1 Efikasi Diri self Efficacy X 1 0.200 Normal

2 Pola Asuh Orang Tua

X 2 0.200 Normal 3 Kemandirian Siswa dalam Memilih Karir Y 0.058 Normal Berdasarkan Tabel 18 sebelumnya semua variabel penelitian berdistribusi normal. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi yang lebih besar dari 0.05. Variabel Efikasi Diri memiliki nilai signifikansi 0,200, variabel Pola Asuh orang Tua memiliki nilai signifikansi 0,200 dan Kemandirian Siswa Dalam Memilih Karir memiliki nilai signifikansi 0.058.

2. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat berbentuk linear atau tidak. Uji linearitas menggunakan bantuan software SPSS versi 16.00 For Windows melalui Deviation from Linearity. Penentuan linieritas terlihat pada nilai signifikansi dari Deviation from Linearity jika nilai signifikansi lebih besar dari 5 atau 0,05 maka dinyatakan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat linear. Sebaliknya apabila nilai signifikansi dari Deviation from Linearity lebih kecil dari 5 atau 0,05 maka hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak linear. Tabel 19. Rangkuman Hasil Uji Linearitas No Variabel Notasi Sig.Deviation from Linearity Ket. 1 Efikasi Diri self Efficacy X 1 0.591 Linear

2 Pola Asuh Orang Tua

X 2 0.330 Linear Berdasarkan Tabel 19 sebelumnya dapat disimpulkan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat berbentuk linear. Hal ini sesuai dengan nilai signifikansi dari Deviation from Linearity ebih besar dari 0.05 atau 5.Variabel Efikasi Diri memiliki nilai signifikansi dari Deviation from Linearity sebesar 0.591dan variabel Pola Asuh orang Tua memiliki nilai signifikansi dari Deviation from Linearity sebesar 0.330.

3. Uji Multikolinieritas

Uji multikolonearitas dilakukan dengan melihat nilai TOL Tolerance dan VIF Variance Inflantion Factor, jika α = 0.05 maka batas VIF = 10. Jika VIF 10 dan TOL 0,10 maka tidak terjadi multikolinearitas. Penelitian yang baik adalah jika tidak terjadi multikolinearitas yaitu tidak ada korelasi antar variabel bebas. Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinearitas dalam penelitian ini dapat dilihat dari analisis regresi menggunakan software SPSS versi 16.0 For Windows sebagai berikut. Tabel 20. Rangkuman Hasil Uji Multikolinearitas No Variabel Notasi Tolerance VIF Ket. 1 Efikasi Diri self Efficacy X 1 0,750 1,333 Tidak terjadi multikolinearitas 2 Pola asuh orang tua X 2 0,750 1,333 Berdasarkan Tabel di atas dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas atau tidak terjadi korelasi di antara variable bebas pada model regresi. Hal ini dapat dilihat dari nilai VIF 10 dan TOL 0.10 yaitu TOL : X 1 = 0,750, dan X 2 = 0,750 sama dengan dari 0.10, sedangkan VIF : X 1 = 1,333, X 2 = 1,333, kurang dari 10, sehingga tidak terdapat korelasi di antara variable bebas.

C. UJI HIPOTESIS