42 bertanggung jawab, mampu bekerja sama dengan baik, berkomunikasi dengan
santun, dan aktif berpendapat. Keaktifan dalam mengikuti organisasi di kampus dapat menjadikan mahasiswa menjadi sosok yang disiplin, tanggung jawab, lebih
peka dan kritis, mampu bekerja sama, dan mudah berkomunikasi dengan orang lain.
F. I nstrumen Penelitian
Bentuk instrumen adalah model skala Likert dengan 4 empat alternatif jawaban yaitu 1 tidak pernah dilakukan diberi skor 1, 2 jarang dilakukan
diberi skor 2, 3 sering dilakukan diberi skor 3, dan 4 sangat sering dilakukan diberi skor 4. Adapun kisi-kisi instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
pada Tabel 1. sebagai berikut. Tabel 1. Kisi-kisi I nstrumen Penelitian
Ubahan I ndikator
No. I tem Jml. Butir
Soal
Kompetensi Sosial
1. Kesimpatisan dan Keempatian
1, 2, 3, 4, 5 5
2. Kepatuhan terhadap Keputusan Bersama,
6, 7, 8, 9, 10 5
3. Kerjasama dalam Kelompok Organisasi,
11, 12, 13, 14, 15 5
4. Kerjasama dengan Masyarakat,
16, 17, 18, 19, 20 5
5. Ketertiban di Kampus, 21, 22, 23, 24, 25
5 6. Rasa Hormat Penghargaan
pada Orang Lain, 26, 27, 28, 29, 30
5 7. Keluwesan dalam
Berkomunikasi. 31, 32, 33, 34, 35
5 Keaktifan
Kegiatan Kegiatan di Kampus
36, 37 2
Jumlah Butir Pertanyaan Pernyataan 37
43
G. Uji Coba I nstrumen
Sebelum digunakan sebagai pengumpul data, instrumen penelitian harus melalui tahap pengujian. Hal ini bertujuan untuk mengetahui baik buruknya
sebuah instrumen penelitian.
1. Uji Validitas I nstrumen
Setiap penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode instrumen angket perlu dilakukan uji validitasnya. Validitas adalah ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan kesesuaian suatu instrumen yang digunakan untuk memperoleh data dari para responden. Suatu instrumen
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan Suharsimi Arikunto, 2006: 168. Validasi instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan
cara validasi logis dan validasi empiris. Validasi logis dibagi menjadi dua cara yaitu validasi peneliti dan validasi
judgment expert. Pengujian logis internal dilakukan dengan mengkonsultasikan butir-butir instrumen yang telah
dikonstruksi berdasarkan aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu kepada ahli
judgment expert kemudian pengujian instrumen yang divalidasi akan diperiksa dan dievaluasi. Jumlah ahli pada pengujian ini adalah
satu orang yaitu dosen pembimbing. Setelah validasi logis selesai kemudian dilanjutkan dengan validasi
empiris eksternal. Validitas ini dilakukan dengan menguji-cobakan instrumen
kepada subyek yang sama dengan subyek penelitian. Menurut Roscoe dalam Sugiyono 2006: 131 ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara
30 sampai dengan 500, maka peneliti melakukannya di Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta. Setelah
data sudah diperoleh kemudian untuk menguji validitas dari setiap butir