Persegi panjang mempunyai dua pasang sisi yang sejajar. Dua sisi yang sejajar tersebut sama panjang. Oleh karena itu, sisi yang dibandingkan hanya dua.
Dua sisi tersebut adalah sisi-sisi yang panjangnya berbeda. AD : EH dan AB : EF. Perhatikan contoh bangun di bawah ini :
Dari informasi yang kita ketahui sebelumnya, kita bisa menentukan bangun- bangun yang sebangun pada gambar di atas. Bangun-bangun di atas yang sebangun
adalah : A dan J; B dan G, C dan M, D dan I; E dan L.
E. Penelitian Lain yang Relevan
Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Puji Lestari 2016. Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan metode penelitian kuasi eksperimen dengan model one
Gambar 2.13. Gambar bangun datar sebangun
group pretest-posttest design dan perlakuan yang diberikan adalah model Aktivitas Investigasi Autentik. Materi penelitian adalah kekongruenan dan
kesebangunan. Subyek penelitian adalah mahasiswa STKIP Garut semester II. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa secara komprehensif
kemampuan representasi gambar mahasiswa calon guru pada materi kesebangunan dan kekongruenan. Fokus penelitian ini pada kelas
eksperimentasi dengan kemampuan representasi matematis. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa instrumen soal representasi yang telah
diuji baik validitas maupun realibilitasnya. Instrumen diberikan kepada mahasiswa calon guru sebelum dan sesudah para calon guru mendapatkan
perlakuan model pembelajaran. Instrumen terdiri dari 10 pertanyaan dengan materi kekongruenan dan kesebangunan. Pembelajaran dengan menggunakan
model AIA juga melibatkan Pertanyaan Pendahuluan, Lembar Kerja Mahasiswa LKM, Lembar Tugas LT, JurnalArtikel Penelitian yang terkait
dengan materi kesebangunan dan kekongruenan yang keseluruhannya masing- masing berjumlah 2 buah, serta 1 buah jurnal penelitian yang merupakan
bagian dari tugas mahasiswa yang harus dianalisa oleh para mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan representasi gambar mahasiswa
masih belum menunjukkan peningkatan yang signifikan, meskipun mahasiswa sudah mampu menyelesaikan soal-soal kesebangunan dan kekongruenan
tingkat SMP dalam Lembar Kerja Mahasiswa dan Lembar Tugas dengan cukup baik, dan juga tahapan dalam model Aktivitas Investigasi Autentik yang
melibatkan tujuan jurnal oleh mahasiswa juga dapat dilaksanakan dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cukup baik. Namun hasil tes menunjukkan bahwa merepresentasikan objek dalam bentuk gambar masih merupakan sesuatu yang dianggap sulit oleh
mahasiswa. 2.
Penelitian yang dilakukan oleh Ali Mutohar 2016. Peneliti melakukan peneliltian mengenai kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas
IX SMP Negeri 1 Pandanarum pada materi kesebangunan dan kekongruenan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan
teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX E yang diperoleh dengan
menggunakan teknik purposive sampling. Dalam penelitian ini siswa dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu siswa kemampuan pemahaman
konsep matematis tinggi, sedang dan rendah. Masing-masing kelompok dipilih tiga siswa untuk keperluan wawancara. Metode pengumpulan data pada
penelitian ini menggunakan tes, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa siswa berkemampuan tinggi dapat
memahami soal serta menguasai kemampuan pemahaman konsep matematis dengan baik, ditunjukkan dengan siswa menguasai empat indikator
kemampuan pemahaman konsep matematis. Siswa berkemampuan sedang, cukup baik dalam memahami soal tetapi kurang menguasai beberapa indikator
kemampuan pemahaman konsep matematis. Siswa berkemampuan rendah kurang memahami soal dengan baik serta kurang menguasai kemampuan
pemahaman konsep matematis. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Penelitian yang dilakukan oleh Syarif Muhhammad Irshad 2013. Peneliti
melakukan penelitian mengenai pengaruh kompetensi profesional guru dan fasilitas belajar terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini dilakukan di SMK
N 2 Temanggung, dan yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Program Studi Administrasi Perkantoran. Metode pengumpulan data
menggunakan kuisioner dan dokumentasi. Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar kompetensi dasar menggunakan
peralatan kantor di SMK Negeri 2 Temanggung. Metode angket atau kuesioner digunakan untuk mendapatkan data mengenai pengaruh kompetensi
profesional guru dan fasilitas belajar terhadap hasil belajar siswa kelas X Program Studi Administrasi Perkantoran SMK Negeri 2 Temanggung pada
kompetensi dasar menggunakan peralatan kantor. Angket yang digunakan dalam penelitian ini berupa sejumlah pernyataan tertulis yang disediakan
dengan alternatif jawaban. Bentuk angket yang digunakan adalah bentuk tertutup dengan 4 alternatif jawaban, dimana responden tinggal memilih salah
satu jawaban yang menurut responden jawaban tersebut sesuai dengan kondisi keadaan yang dihadapi atau dialami responden. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa kompetensi profesional guru dan fasilitas belajar berpengaruh terhadap ghasil belajar siswa baik secara simultan maupun parsial.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Yayah Pujasari Nurdin 2007. Peneliti
melakukan penelitian mengenai pengaruh kompetensi profesional guru terhadap keberhasilan belajar siswa. Sampel dari penelitian ini adalah seluruh
guru SMA Negeri 2 Cimahi yang berjumlah 30 orang. Teknik pengumpulan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
data yang digunakan yaitu teknik penyebaran angket dengan jenis angket tertutup, yaitu responden diberi sejumlah pertanyaan yang menggambarkan
hal-hal yang ingin diungkap dari variabel-variabel yang ada disertai dengan alternatif jawaban. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa:
a gambaran umum variabel kompetensi profesional guru dalam mengajar
berkriteria sangat baik b
Tingkat keberhasilan belajar siswa memiliki kriteria baik. Berdasarkan uji korelasi dapat disimpulkan bahwa kompetensi profesional guru
berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa.
F. Kerangka Berpikir