membantu desa untuk mengelola sumber mata air, sehingga diharapkan dengan terlaksananya program ini masyarakat desa Tihingan tidak merasa
cemas akan kekurangan air bersih meski dalam kondisi apapun dan diharapkan pula kepada masyarakat desa Tihingan khususnya untuk
menajaga saluran instalasi air bersih ini dengan baik sehingga dapat digunakan oleh seluruh warga desa Tihingan untuk semua kebutuhan
sehari-hari. Tabel 1. Rencana program perbaikan saluran pipa PVC.
No Nama Kegiatan
Jam Jumlah
Mahasiswa Jumlah Jam
Minggu I
1 Survei lokasi
1x1 jam 16 orang
1 jam 2
Pengujian kualitas air 2x2 jam
4 orang 4 jam
3 Koordinasi penyusunan
program kerja 1x2 jam
16 orang 2 jam
4 Penentuan konsep acara
1x2 jam 16 orang
2 jam 5
Persiapan Administrasi surat- surat dan permohonan izin
program perbaikan saluran pipa PVC
1x1 jam 3 orang
1 jam
6 Persiapan bahan-bahan
kegiatan perbaikan pipa 1x2 jam
16 orang 2 jam
7 Penentuan Job desk
1x1 jam 15 orang
1 jam 8
Perancangan desain dan ADART BUMDes
1x2 jam 3 orang
2 jam
9 Kalkulasi Untung Rugi
1x1 jam 5 orang
1 jam 10 Eksekusi
3x2 jam 16 orang
6 jam 11 Dokumentasi
3x1 jam 2 orang
3 jam 12 Evaluasi kegiatan
1x1 jam 16 orang
1 jam
Total 26
jam
2.4.1.2 BIDANG PENINGKATAN PRODUKSI
1. Kegiatan I
-
Judul Kegiatan
“Sosialisasi mengenai Bahaya Penyakit yang dapat Menurunkan Produktivitas Unggas.”
-
Latar Belakang
Dalam usaha peternakan, ternak merupakan alat produksi yang diharapkan dapat memberikan produksi yang tinggi agar keuntungan yang
dihasilkan dapat optimal. Untuk dapat menghasilkan produk berupa daging, bulu, susu dan lain sebagainya ternak sebagai alat produksi harus
dikombinasikan dengan lingkungan sebagai faktor produksi lainnya. Lingkungan dalam hal ini bukan saja area dimana ternak tersebut tetapi
segala sesuatu yang mempengaruhi ternak tersebut termasuk pakan, sarana, penyakit, dan manajemen pengelolaan.
Salah satu ternak yang sangat penting peranannya dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani adalah unggas dalam hal ini ternak
ayam. Pada ternak unggas, penyakit merupakan faktor yang harus mendapatkan perhatian serius. Unggas yang sakit maka produktivitasnya
menjadi menurun bahkan dapat menyebabkan kematian serentak yang tentunya sangat merugikan.
Ternak dikatakan sehat apabila dalam tubuhnya terdapat keadaan seimbang atau harmonis baik dengan lingkungan internalnya maupun
lingkungan eksternalnya. Setiap gangguan terhadap fungsi tubuh yang normal dapat dikatakan sebagai penyakit. Untuk dapat mempertahankan
kesehatan ayam, peternak harus terus menerus menjaga kondisi tubuh ayam dan segala hal yang dapat mengganggu kesehatan ternak dijaga agar
tidak masuk dan berkembang dalam peternakan. Banyak hal yang dapat menyebabkan unggas menjadi sakit baik
penyakit infeksius maupun penyakit non infeksius. Penyakit infeksius
adalah penyakit akibat masuknya mikroorganisme maupun parasit dalam tubuh unggas. Bakteri merupakan salah satu penyebab penyakit infeksius
pada unggas, kejadian penyakit ini dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu: faktor inang ternakunggas, faktor patogen bakteri dan faktor
lingkungan. Dampak infeksi bakteri akan merusak organ tubuh yang akan mengakibatkan gangguan fisiologis seperti demam, naiknya frekuensi
respirasi, naiknya pulsus, tremor dan lain-lain. Kondisi ini mengakibatkan ternak menjadi tidak nyaman dan biasanya akan diikuti dengan penurunan
nafsu makan. Penurunan nafsu makan menyebabkan asupan nutrisi untuk kebutuhan hidup dan produksi yang tentunya berdampak pada
produktivitasnya. Infeksi agen penyakit pada organ tubuh unggas akan mengakibatkan
produktivitasnya turun,
dapat mengakibatkan
terhambatnya pertumbuhan, penurunan produksi dan daya tetas telur, biaya produksi menjadi meningkat, produk asal unggas yang tercemar,
bahkan kematian. Banyak peternak yang belum menyadari bahwa manajemen
penyakit adalah hal yang paling penting bukan dengan mencari obat atau vaksin yang tepat setelah ayam sakit. Apabila unggas terserang penyakit
merupakan peringatan adanya kegagalan dalam menerapkan manajemen pemeliharaan. Oleh karena itu sangat penting untuk mencegah timbulnya
atau berkembangnya penyakit dalam peternakan melalui manajemen pengendalian penyakit, baik mencegah masuknya bakteri atau penyakit
dari luar, maupun pengelolaan kandang yang baik sehingga agen penyakit tidak berkembang dengan baik.
Penyuluhan mengenai bahaya penyakit yang dapat menurunkan produktivitas unggas yang akan dilaksanakan di desa Tihingan dengan
tujuan untuk meningkatkan pengetahuan kepada masyarakat secara umum tentang pengenalan dari bahaya penyakit-penyakit yang menyerang ternak
unggas yang dapat berakibat terjadinya penurunan produktivitas ternak unggas tersebut.