BAB II RENCANA KEGIATAN KKN PPM
1.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
No Permasalahan
Lokasi Sumber PMD
1 Kurangnya kesadaran masyarakat
perawatan terhadap infrastruktur ucapan selamat datang dan batas
desa. Tihingan
P
2 Diperlukan adanya nomor rumah
dan nama gang. Tihingan
P 3
Kondisi pasar kurang tertata dan tampak kotor.
Tihingan P
4 Perbaikan terhadap pipa bocor yang
ada di desa. Tihingan
P 5
Pemahaman peternak dalam pengendalian penyakit pada hewan
ternaknya masih kurang. Tihingan
P
6 Dibutuhkan pembinaan terhadap
lansia sebagai upaya untuk menjaga kesehatan lansia di Desa Tihingan.
Tihingan P
7 Tidak terdapat tempat untuk
pembuangan sampah sementara dan TPA bagi masyarakat.
Tihingan P
8 Dibutuhkan pengetahuan
pemanfaatan sampah dengan cara pembuatan lubang biopori.
Tihingan P
9 Belum adaya upaya untuk
menagani bahaya sampah plastik dan cara pengurangan penggunaan
Tihingan P
plastik. 10 Kurangnya pengetahuan mengenai
posisi ergonomik untuk anak-anak di desa.
Tihingan P
11 Rendahnya kesadaran pola hidup sehat melalui mencuci tangan
sebelum makan dan gosok gigi sebelum tidur.
Tihingan P
12 Banyaknya masyarakat membuang sampah tidak pada tempatnya di
saluran air, dibakar. Tihingan
P
13 Diperlukan penanggulangan DBD dengan menjaga lingkugan sekitar
dan melakukan 3M menutup, menguras, dan mengubur barag
bekas Tihingan
P
Keterangan: P = Perangkat Desa, M = Masyarakat, D = Dinas Instansi VertikalStakeholder
1.2 PRIORITAS PEMILIHAN PERMASALAHAN
No Permasalahan
Alasan Pemilihan
1 Perbaikan terhadap pipa
bocor yang ada di desa. Berdasarkan analisis KUWAT, memungkinkan
untuk dijadikan program KKN PPM. Penyelesaian masalah tersebut akan sangat
membantu desa untuk mengelola sumber mata air.
2 Dibutuhkan pengetahuan
pemanfaatan sampah dengan cara pembuatan
lubang biopori. Berdasarkan analisis KUWAT, memungkinkan
dijadikan sebagai program KKN PPM, karena pelaku pengolahan sampah di desa Tihingan
kurang memahami tentang manfaat sampah
organik yang bisa dijadikan sebagai biopori. Pembuatan lubang biopori merupakan solusi
teknologi ramah lingkungan untuk mengatasi ketersediaan air tanah selain itu juga bisa
sebagai penghasil kompos dan pengurangan penumpukan sampah.
3 Peningkatan pemahaman
peternak dalam pengendalian penyakit
pada hewan ternaknya. Berdasarkan analisis KUWAT, memungkinkan
dijadikan sebagai program KKN PPM, karena masyarakat yang memiliki ternak unggas di
desa Tihingan kurang memahami tentang bahaya penyakit yang menyerang ternak
khususnya unggas yang berakibat menurunnya produktivitas.
Pengenalan bahaya
dari penyakit-penyakit unggas ini dapat menambah
pengetahuan masyarakat betapa pentingnya mencegah
timbulnya penyakit
dalam peternakan melalui manajemen pemeliharaan
yang baik. 4
Dibutuhkan peningkatan kreativitas anak dalam
bidang seni kerajinan. Berdasarkan analisis KUWAT, memungkinkan
untuk dijadikan program KKN PPM. Peningkatan kreativitas anak dengan
memberikan pelatihan keterampilan barang bekas akan membuka jiwa kreatif dan inovatif
serta menumbuhkan jiwa berwirausaha. 5
Masyarakat kurang memperhatikan
lingkungan yang bersih dan sehat.
Berdasarkan analisis KUWAT, memungkinkan dijadikan program KKN PPM. Hal ini
dikarenakan sebagian masyarakat khususnya peternak, petani maupun industi rumah tangga
membuang limbah tidak pada tempatnya yang akan merusak lingkungan dan kesehatan