Pembahasan 1. Implikasi Hasil Penelitian

evaluasi anggaran X 3 memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap kinerja manajerial Y yaitu sebesar 50,9. Untuk mengetahui variabel bebas yang mempunyai pengaruh dominan terhadap variabel terikat dari analisis regresi linier berganda tersebut dilihat nilai koefisien beta standar atau koefisien regresi baku tertinggi. Koefisien beta standar digunakan untuk membuat pernyataan tentang relatif pentingnya suatu variabel bebas dibandingkan variabel bebas lainnya dalam model regresi berganda. Berdasarkan tabel 4.16 di atas, koefisien beta pada variabel partisipasi anggaran sebesar 0,184; koefisien beta pada variabel tingkat kesulitan anggaran sebesar 0,320 dan koefisien beta pada variabel evaluasi anggaran sebesar 0,511 maka dapat disimpulkan bahwa variabel evaluasi anggaran lebih dominan pengaruhnya terhadap kinerja manajerial dibandingkan dua variabel lainnya yaitu partisipasi anggaran dan tingkat kesulitan anggaran. Sehingga hipotesis ke-2 yang berbunyi “bahwa partisipasi anggaran memiliki pengaruh dominan terhadap terhadap kinerja manajerial” tidak teruji kebenarannya. 4.4. Pembahasan 4.4.1. Implikasi Hasil Penelitian Hipotesis ke-1 dalam penelitian ini berbunyi “bahwa partisipasi anggaran, tingkat kesulitan anggaran dan evaluasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial” teruji kebenarannya, karena hasil uji F yaitu tingkat signifikan yang dihasilkan kurang dari 5 dan nilai koefisien determinasinya sebesar 50,9. Uraian tersebut di atas menunjukkan bahwa partisipasi anggaran, tingkat kesulitan anggaran dan evaluasi anggaran secara bersama-sama memberikan kontribusi yang cukup kuat terhadap kinerja manajerial yaitu sebesar 50,9 sedangkan sisanya 49,1 dipengaruhi oleh variabel lain seperti: ketidakpastian lingkungan, gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan lain sebagainya. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori-teori pendukungnya diantaranya: 1. Teori jalur-tujuan path-goal theory bahwa pimpinan berusaha mempengaruhi persepsi bawahan dan memotivasikan dengan cara mengarahkan pada penjelasan tugas-tugasnya, pencapaian tujuan, kepuasan kerja dan pelaksanaan kerja yang efektif. 2. Teori kendala bahwa jika ingin meningkatkan kinerja, suatu perusahaan harus mengidentifikasi kendala-kendalanya dalam jangka pendek dan dalam jangka panjang dan menemukan cara untuk mengatasi kendala- kendala. 3. Teori X dan Y yaitu strategi kepemimpinan efektif yang mempergunakan manajemen partisipatif. Hipotesis ke-2 penelitian ini yang berbunyi “bahwa partisipasi anggaran memiliki pengaruh dominan terhadap terhadap kinerja manajerial” tidak teruji kebenarannya, karena nilai koefisien beta tertinggi terletak pada variabel evaluasi anggaran, dan nilai koefisien beta terendah terletak pada variabel partisipasi anggaran, sehingga dapat disimpulkan bahwa evaluasi anggaran memiliki pengaruh lebih dominan terhadap terhadap kinerja manajerial, dan partisipasi anggaran memiliki pengaruh terkecil terhadap terhadap kinerja manajerial. Temuan penelitian ini memberikan implikasi bagi perusahaan untuk meningkatkan partisipasi anggaran dengan harapan kinerja manajerial akan meningkat, dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Penetapan target anggaran yang realistis yang diikuti dengan pemberian penghargaan pada manajer yang berhasil melampaui target, penetapan aturan atau standar kerja yang jelas yang diikuti dengan peningkatan disiplin dan pemberian beban pekerjaan yang disesuaikan dengan kondisi individu. 2. Meningkatkan kepuasan manajer terhadap gaji yang diterima, memberikan semangat untuk meningkatkan kinerja dan menumbuhkan minat kerja. 3. Memberikan kesempatan untuk berprestasi kerja, meningkatkan perhatian atasan kepada manajer dan memperbaiki suasana lingkungan kerja yang sesuai dengan kebutuhan bawahan. Teguh Soedarto, 2005

4.4.2. Perbedaan Penelitian Sekarang Dengan Penelitian Terdahulu

Beberapa perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.17: Rangkuman Perbedaan Penelitian Sekarang Dengan Penelitian Terdahulu No. Nama Peneliti Variabel Penelitian Hasil Penelitian 1 Izzettin Kenis 1979 Partisipasi anggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan balik anggaran dan kepuasan kerja manajer Bahwa didalam gaya penganggaran budgeting style dari manajemen tingkat atas top management mencerminkan karakteristik sasaran anggaran yang mempunyai dampak signifikan terhadap kinerja dan sikap dari manajer tingkat yang lebih rendah. 2 Hossein Nourin and Robert J.Parker 1996 Komitmen organisasi, partisipasi anggaran dan kesenjangan anggaran Bahwa terdapat hubungan yang lemah antara partisipasi anggaran dan kesenjangan anggaran melalui komitmen organisasi. Karena individu dengan komitmen organisasi yang kuat mempunyai hubungan antara partisipasi dan kesenjangan mungkin rendah, untuk individu dengan komitmen organisasi rendah mempunyai hubungan yang mungkin positif. 3 Maulana Kamal dan Ainun Na’im 1999 Gaya evaluasi kinerja anggaran, tekanan kerja dan kepuasan kerja 1. Bahwa dimana perselisihan dalam gaya evaluasi kinerja anggaran mempengaruhi tekanan kerja yang menunjukkan hubungan positif dan signifikan antara perselisihan gaya evaluasi kinerja anggaran dan tekanan kerja. 2. begitu juga dengan perselisihan dalam gaya evaluasi kinerja anggaran mempengaruhi kepuasan kerja yang mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. 4 Wahyudin Nor 2007 Partisipasi penyusunan anggaran, kinerja manajerial Bahwa partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja manajerial. 5 Graffiratna Christie 2009 Partisipasi anggaran, tingkat kesulitan anggaran, evaluasi anggaran dan kinerja manajerial - Partisipasi anggaran, tingkat kesulitan anggaran dan evaluasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial - Variabel evaluasi anggaran lebih dominan pengaruhnya terhadap kinerja manajerial dibandingkan dua variabel lainnya yaitu partisipasi anggaran dan tingkat kesulitan anggaran Sumber : Penelitian BAB II

4.4.3. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan yang disadari sepenuhnya dalam penelitian ini akan menjadi inspirasi peneliti yang ingin melakukan studi yang memperluas atau mengkonfirmasi penelitian ini. Dengan demikian penelitian ini mempunyai keterbatasan, antara lain : 1. Data penelitian yang dihasilkan dari penggunaan instrumen yang mendasarkan pada persepsi jawaban responden, hal ini akan menimbulkan masalah jika persepsi responden berbeda dengan keadaan yang sesungguhnya. Penelitian ini hanya menggunakan metode survey melalui kuesioner, peneliti tidak melakukan wawancara secara langsung sehingga kesimpulan yang dikemukakan hanya berdasarkan pada data yang terkumpul melalui penggunaan instrumen tertulis. 2. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini relatif kecil n = 15, sehingga hasilnya belum dapat menggambarkan keadaan yang sesungguhnya, dan terbatas pada PT. PLN Persero Area Pelayanan dan Jaringan Surabaya Selatan. 3. Penggunaan instrumen pengukuran kinerja karyawan adalah self-rating, mungkin akan menyebabkan kecenderungan para responden mengukur kinerja mereka lebih tinggi dari yang seharusnya, sehingga penelitian kinerja cenderung lebih tinggi leniency bias, karena hasil penelitian ini mungkin akan berbeda jika pengukuran kinerja dengan superior-rating.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang peran partisipasi anggaran, tingkat kesulitan anggaran dan evaluasi anggaran terhadap kinerja manajerial pada PT. PLN Persero Area Pelayanan dan Jaringan Surabaya Selatan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Hipotesis ke-1 dalam penelitian ini berbunyi “bahwa partisipasi anggaran, tingkat kesulitan anggaran dan evaluasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial” teruji kebenarannya, karena hasil uji F yaitu tingkat signifikan yang dihasilkan kurang dari 5 dan nilai koefisien determinasinya sebesar 50,9. Hasil tersebut menunjukkan bahwa partisipasi anggaran, tingkat kesulitan anggaran dan evaluasi anggaran secara bersama-sama memberikan kontribusi yang cukup kuat terhadap kinerja manajerial yaitu sebesar 50,9 sedangkan sisanya 49,1 dipengaruhi oleh variabel lain seperti: ketidakpastian lingkungan, gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan lain sebagainya. 2. Hipotesis ke-2 penelitian ini yang berbunyi “bahwa partisipasi anggaran memiliki pengaruh dominan terhadap terhadap kinerja manajerial” tidak teruji kebenarannya, karena nilai koefisien beta tertinggi terletak pada

Dokumen yang terkait

Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Peran Manajerial Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Bakrie Sumatera Plantations,Tbk

6 86 103

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL ( Studi Empiris pada PT. PLN ( Persero ) Distribusi Jawa Timur )

1 8 23

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Komitmen Organisasi, dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Kinerja Manajerial pada Koperasi di Wilayah Tangerang Selatan

1 12 159

Pengaruh partisipasi anggaran, kejelasan sasaran anggaran, dan umpan balik anggaran terhadap kinerja manajerial

1 9 499

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, EVALUASI ANGGARAN DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Evaluasi Anggaran Dan Locus Of Control Terhadap Kinerja Manajerial Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 1 13

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, EVALUASI ANGGARAN DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Evaluasi Anggaran Dan Locus Of Control Terhadap Kinerja Manajerial Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 0 14

Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Akuntansi Pertanggungjawaban terhadap Kinerja Manajerial pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

1 2 21

15 Pengaruh Tekanan Anggaran, Partisipasi Anggaran, Terhadap Kinerja Manajerial

0 0 10

PENGARUH TEKANAN ANGGARAN, PARTISIPASI ANGGARAN, TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

0 1 11

Pengaruh partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial : studi kasus pada PT. PLN (Persero) area pelayanan dan jaringan Klaten - USD Repository

0 0 103