Preparasi Bahan Orientasi Waktu Pemberian Glibenklamida Orientasi

D = 1,125 g200gBB = 5,625 gkgBB = 5625 mgkgBB Kemudian peringkat dosis dibuat dengan menggunakan faktor pengali. Faktor pengali ditentukan dengan rumus , sehingga = 3,23. Dari faktor pengali ini, didapatkan dosis tengah, yakni: D = 540 mgkgBB x 3,23 = 1744,2 mgkgBB D x BB = C x V 1744,2 mgkgBB x 200 g = C x 3 mL 1744,2 mgkgBB x 0,2 kg = C x 3 mL C = = 0,11628 gmL C = 0,11628 gmL = Bobot = 0,11628 gmL x 200 mL = 23,256 g Dari perhitungan di atas, didapatkan hasil dosis pertama 540 mgkgBB, dosis kedua 1744,2 mgkgBB, dan dosis terakhir 5625 mgkgBB.

5. Preparasi Bahan

a. Pembuatan larutan stok glukosa p.a 15,0 bv. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Glukosa monohidrat p.a ditimbang sebanyak 3,75 gram dan dilarutkan dengan akuades panas, kemudian dimasukkan ke dalam labu takar 25,0 mL dan ditambahkan akuades panas hingga batas tanda. b. Pembuatan larutan CMC 1 bv. Larutan CMC 1 bv digunakan sebagai kontrol negatif. CMC ditimbang sebanyak 1 gram dan dilarutkan ke dalam akuades, kemudian dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL dan ditambahkan akuades hingga batas tanda. c. Penentuan dosis glibenklamida. Dosis glibenklamida untuk manusia 70 kgBB yaitu 5 mg, sehingga dosis untuk 200 g tikus yaitu: 5 mg glibenklamida x 0,018 = 0,09 mg glibenklamida 200 gBB = 0,45 mg glibenklamida kgBB d. Penentuan konsentrasi glibenklamida. Konsentrasi glibenklamida ditentukan menggunakan dosis yang telah diketahui dan volume yang telah ditetapkan, yaitu: D x BB = V x C 0,45 mgkgBB x 0,2 kgBB = 0,8 ml x C = C 0,1125 mgml = C

6. Orientasi Waktu Pemberian Glibenklamida

Orientasi menggunakan 12 ekor tikus yang terbagi ke dalam tiga kelompok kelompok menit ke-15, kelompok menit ke-30 dan kelompok menit ke-45 sebelum UTGO. Setiap kelompok mendapatkan perlakuan kontrol positif dan kontrol negatif. Pemberian dilakukan secara oral dan dilakukan UTGO menggunakan larutan glukosa monohidrat 15 bv; 1,75 gkgBB. Cuplikan darah diambil sesaat sebelum UTGO sebagai menit ke-0 dan pada menit ke-15, 30, 45, 60, 90, 120, 180, dan 240 setelah UTGO. Kadar glukosa darah diukur mengunakan metode GOD – PAP, lalu kurva UTGO dibuat dan harga LDDK 0-240 dihitung. Waktu pemberian glibenklamida ditentukan berdasarkan nilai LDDK 0- 240 kontrol positif terkecil.

7. Orientasi

Dosis Pemberian Air Rebusan Daun Pandan WangiPandanus amaryllifolius Roxb. Dosis penggunaan air rebusan daun pandan wangi Pandanus amaryllifolius Roxb. untuk manusia dewasa 70 kg adalah 6 gram daun pandan wangi Pandanus amaryllifolius Roxb.. Konversi dari manusia 70 kg ke tikus 200 g, yaitu 0,018. Dosis untuk tikus 200 gram: 0,018 x 6 gram = 0,108 gram200gBB Dosis untuk 1 kg tikus = = 0,54 gramkgBB = 540 mgkgBB Dosis di atas kemudian digunakan sebagai dosis tertinggi. Peringkat dosis dibuat dengan menurunkan 1,5 kali dari dosis tertinggi, sehingga diperoleh dosis tengah sebesar 360 mgkgBB, dan dosis terendah sebesar 240 mgkgBB. Orientasi dilakukan dengan menggunakan tiga peringkat dosis tersebut. Pemberian dilakukan secara oral, diberikan pada menit ke-30 sebelum UTGO. Setiap kelompok perlakuan diberikan larutan glukosa monohidrat 15 bv; 1,75 gkgBB. Cuplikan darah diambil sesaat sebelum UTGO sebagai menit ke-0 dan pada menit ke-15, 30, 45, 60, 90, 120, 180, dan 240 setelah UTGO. Kadar glukosa darah diukur mengunakan metode GOD – PAP, lalu kurva UTGO dibuat dan harga LDDK 0-240 dihitung.

8. Orientasi Waktu Pemberian Air Rebusan Daun Pandan Wangi

Dokumen yang terkait

Pengaruh jus buncis (Phaseolus vulgaris L.) terhadap kadar gula darah tikus jantan galur wistar yang terbebani glukosa.

3 31 81

Pengaruh air rebusan daun insulin (tithonia diversifolia (Hemsl.) A. Gray) terhadap kadar glukosa tikus jantan galur wistar yang terbebani glukosa.

0 5 91

Efek pemberian jus buah pisang ambon (Musa paradisiace var. sapientum (L.) Kunt.) terhadap kadar glukosa darah tikus jantan galur wistar yang terbebani glukosa.

0 0 8

Efek pemberian jus buah pisang kepok (Musa paradisiaca forma typica) terhadap kadar glukosa darah tikus jantan galur wistar yang terbebani glukosa.

0 5 10

Efek pemberian jus buah pisang kepok (Musa paradisiaca forma typica) terhadap kadar glukosa darah tikus jantan galur wistar yang terbebani glukosa.

0 0 11

Pengaruh pemberian ekstrak metanol-air daun Macaranga Tanarius L. Terhadap penurunan kadar glukosa darah pada tikus yang terbebani glukosa.

0 1 8

Efek pemberian jus buah pisang kepok (Musa paradisiaca forma typica) terhadap kadar glukosa darah tikus jantan galur wistar yang terbebani glukosa

0 4 8

EKSTRAK ETANOL DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius R.) 10% DAPAT MENURUNKAN IMMOBILITY TIME DAN KADAR KORTISOL TIKUS JANTAN GALUR WISTAR YANG DEPRESI.

0 0 40

Potensi penurunan kadar glukosa darah ekstrak metanol-air Macaranga tanarius L. terhadap metformin pada tikus putih jantan galur wistar terbebani glukosa - USD Repository

0 0 88

Uji potensiasi infusa daun macaranga tanarius L. terhadap glibenklamida sebagai penurun kadar glukosa darah pada tikus putih jantan galur wistar yang terbebani glukosa - USD Repository

0 0 90