Penetapan Waktu Pemberian Glibenklamida Penetapan Dosis Pemberian Air Rebusan Daun Pandan Wangi

33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Determinasi Tanaman

Determinasi tanaman dilakukan terlebih dahulu untuk memastikan bahwa tanaman yang akan digunakan dalam pengujian efek penurunan kadar glukosa darah telah sesuai sehingga dapat meminimalisir kesalahan dalam pengambilan bahan yang akan digunakan sebagai bahan uji. Determinasi tanaman dilakukan di Departemen Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta dan dilakukan dengan menyamakan ciri – ciri yang dimiliki oleh daun pandan wangi Pandanus amaryllifolius Roxb. dengan taksonomi yang tertera. Hasil determinasi membuktikan bahwa tanaman yang dideterminasi merupakan tanaman daun pandan wangi Pandanus amaryllifolius Roxb. yang benar.

B. Hasil Percobaan Pendahuluan

Percobaan pendahuluan dilakukan dengan menentukan waktu pemberian glibenklamida dan penetapan dosis pemberian air rebusan daun pandan wangi Pandanus amaryllifolius Roxb..

1. Penetapan Waktu Pemberian Glibenklamida

Penetapan waktu pemberian glibenklamida bertujuan untuk mendapatkan waktu yang optimal agar mendapatkan persentase penurunan kadar glukosa darah yang terbesar. Persentase penurunan kadar glukosa darah terbesar diperoleh dari penurunan harga luas daerah yang terdapat di bawah kurva dari menit ke-0 hingga menit ke-240 LDDK 0-240 .Penetapan waktu pemberian glibenklamida sebelum UTGO ditetapkan berdasarkan selisih nilai rata-rata LDDK 0-240 kontrol positif dan negatif yang terbesar serta berdasarkan dari nilai rata-rata LDDK 0-240 kontrol positif yang terkecil. Tabel IV. Nilai LDDK 0-240 Suspensi Glibenklamida Sebelum UTGO Waktu Pemberian Suspensi Glibenklamida sebelum UTGO LDDK 0-240 mg.menitdL Kontrol Negatif Larutan CMC 1 Kontrol Positif Suspensi Glibenklamida 15 33000,0 21701,5 30 32951,5 17783,0 45 33907,5 20483,0 Data pada Tabel IV dan Gambar 4 menunjukkan pemberian glibenklamida menit ke-30 memberikan nilai terkecil, 17783,0 bila dibandingkan menit ke-15 21701,5 dan menit ke-45 20483,0. Hal ini menunjukkan bahwa menit ke-30 mampu menurunkan kadar glukosa darah tertinggi dibandingkan menit ke-15 dan ke-45, sehingga dapat ditetapkan bahwa waktu pemberian glibenklamida yang digunakan adalah 30 menit sebelum UTGO. Gambar 5. Diagram Nilai LDDK 0-240 Suspensi GlibenklamidaSebelum UTGO

2. Penetapan Dosis Pemberian Air Rebusan Daun Pandan Wangi

Pandanus amaryllifolius Roxb. Penetapan dosis pemberian air rebusan daun pandan wangi Pandanus amaryllifolius Roxb. bertujuan untuk menentukan besarnya dosis yang akan digunakan dalam penelitian. Penetapan dosis tertinggi menggunakan konversi dosis manusia 70kg ke dosis tikus 200 gram, yakni 540 mgkgBB. Tingkatan dosis kemudian dibuat dengan menurunkan 1,5 kali peringkat dosis, dan didapatkan dosis tengah sebesar 360 mgkgBB dan dosis terendah sebesar 240 mgkgBB. Hasil orientasi yang diperoleh kemudian diuji secara statistik. Berdasarkan hasil uji Post Hoc Scheffe, didapatkan hasil bahwa air rebusan daun pandan wangi Pandanus amaryllifolius Roxb. dosis 240 mgkgBB tidak memiliki perbedaan yang bermakna dengan kontrol negatif. Hal ini dapat dilihat dari nilai p 0,05 lampiran 9, sehingga dapat disimpulkan bahwa air rebusan daun pandan wangi Pandanus amaryllifolius Roxb. dosis 240 mgkgBB tidak memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar glukosa darah pada hewan uji. Hasil orientasi ini mendorong untukdilakukannya penetapan dosis terbaru dengan menaikkan peringkat dosis. Penetapan dosis terbaru dengan dosis terendah 540 mgkgBB dilakukan menggunakan konversi dosis manusia 70 kg ke dosis tikus 200 gram. Dosis tertinggi kemudian didapatkan dari konsentrasi tertinggi air rebusan daun pandan wangi yang dapat dimasukkan ke dalam spuit namun tidak menimbulkan efek letal pada hewan uji. Dosis maksimum yang dapat diberikan kepada hewan uji adalah 5625 mgkgBB. Penentuan tingkatan dosis yang dapat diberikan kepada hewan uji dilakukan menggunakan faktor pengali seperti yang telah disebutkan di bagian metode penelitian. Faktor pengali yang didapatkan sebesar 3,23. Dosis pemberian air rebusan daun pandan wangi Pandanus amaryllifolius Roxb. kepada hewan uji akhirnya didapatkan sebesar 540 mgkgBB, 1744,2 mgkgBB, dan 5625 mgkgBB.

C. Efek Penurunan Kadar Glukosa Darah Air Rebusan Daun Pandan Wangi Pandanus amaryllifolius Roxb.

Dokumen yang terkait

Pengaruh jus buncis (Phaseolus vulgaris L.) terhadap kadar gula darah tikus jantan galur wistar yang terbebani glukosa.

3 31 81

Pengaruh air rebusan daun insulin (tithonia diversifolia (Hemsl.) A. Gray) terhadap kadar glukosa tikus jantan galur wistar yang terbebani glukosa.

0 5 91

Efek pemberian jus buah pisang ambon (Musa paradisiace var. sapientum (L.) Kunt.) terhadap kadar glukosa darah tikus jantan galur wistar yang terbebani glukosa.

0 0 8

Efek pemberian jus buah pisang kepok (Musa paradisiaca forma typica) terhadap kadar glukosa darah tikus jantan galur wistar yang terbebani glukosa.

0 5 10

Efek pemberian jus buah pisang kepok (Musa paradisiaca forma typica) terhadap kadar glukosa darah tikus jantan galur wistar yang terbebani glukosa.

0 0 11

Pengaruh pemberian ekstrak metanol-air daun Macaranga Tanarius L. Terhadap penurunan kadar glukosa darah pada tikus yang terbebani glukosa.

0 1 8

Efek pemberian jus buah pisang kepok (Musa paradisiaca forma typica) terhadap kadar glukosa darah tikus jantan galur wistar yang terbebani glukosa

0 4 8

EKSTRAK ETANOL DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius R.) 10% DAPAT MENURUNKAN IMMOBILITY TIME DAN KADAR KORTISOL TIKUS JANTAN GALUR WISTAR YANG DEPRESI.

0 0 40

Potensi penurunan kadar glukosa darah ekstrak metanol-air Macaranga tanarius L. terhadap metformin pada tikus putih jantan galur wistar terbebani glukosa - USD Repository

0 0 88

Uji potensiasi infusa daun macaranga tanarius L. terhadap glibenklamida sebagai penurun kadar glukosa darah pada tikus putih jantan galur wistar yang terbebani glukosa - USD Repository

0 0 90