Instrumen Penelitian Prosedur Pelaksanaan Penelitian

G. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan peneliti dalam penelitian ini antara lain: 1. Lembar observasi Lembar pengamatan ini berfungsi mencatat semua hasil pengamatan yang dilakukan peneliti selama penelitian berlangsung. 2. Soal pre test dan soal post test. Soal pre-test dan post-test digunakan oleh peneliti untuk mengetahui hasil belajar siswa. Setiap soal pre-test dan post-test masing-masing berisi 10 soal yang sudah dikonsultasikan dengan guru kelas. 3. Pedoman wawancara Pedoman wawancara berupa garis besar pertanyaan yang akan ditanyakan kepada subjek penelitian, dan pertanyaan yang ada akan berkembang sesuai dengan jawaban dari subjek. 4. Alat Perekam. Alat perekam yang digunakan adalah telepon genggam untuk mengambil gambar, merekam percakapan serta merekam proses pembelajaran matematika dengan menggunakan bola sebagai alat peraga.

H. Validitas Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, pedoman wawancara dan soal. Instrumen tersebut akan diuji dengan teknik ”expert justification” yaitu dengan mengonsultasikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kepada orang yang lebih berpengalaman dimana peneliti anggap lebih mengerti dan memahami. Dalam hal ini, instrumen-instrumen tersebut akan dikonsultasikan dengan dosen dan guru kelas. Setelah mendapatkan kritik dan saran serta petunjuk maka semua instrumen tersebut telah diperbaiki dan dinyatakan valid.

I. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif dan analisis komparatif. Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis semua data yang telah diperoleh melalui instrumen-instrumen dan untuk menarik kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah yang ada. Sedangkan analisis komparatif digunakan untuk menganalisis kembali data pemahaman yang telah dipaparkan secara deskriptif. Data hasil belajar dan pemahaman siswa mengenai materi perkalian diperoleh dengan cara menganalisis hasil deskripsi dari instrumen- instrumen yaitu hasil rekaman wawancara dengan siswa, hasil wawancara dengan guru, latihan soal yang diberikan kepada siswa, dan lembar observasi. Data tersebut dianalisis secara deskriptif dan secara bertahap pada setiap pertemuan. Kemudian data yang telah diperoleh dari pertemuan pertama sampai pertemuan keempat dianalisis secara komparatif, dengan membandingkan dan melihat peningkatan hasil belajar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dan pemahaman siswa mengenai materi perkalian dengan menggunakan bola sebagai alat peraga.

J. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

1. Tahap persiapan Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan beberapa persiapan yaitu: a. Bertemu dengan dosen pembimbing skripsi untuk konsultasi terkait penelitian yang akan peneliti laksanakan. Konsultasi diadakan beberapa kali untuk memastikan tempat penelitian, materi penelitian, dan alat peraga yang akan digunakan. b. Mempersiapkan surat izin untuk penelitian. c. Bertemu dengan Kepala Sekolah untuk perizinan penelitian. d. Bertemu dengan guru kelas untuk berdiskusi mengenai pelaksanaan penelitian, meminta saran juga informasi tentang pembelajaran di SLB. e. Mempersiapkan alat peraga yang akan digunakan dalam penelitian. f. Berkonsultasi dengan dosen pembimbing dan guru mengenai alat peraga yang akan digunakan, serta meminta saran untuk perbaikan atau perubahan alat peraga. g. Observasi kelas yang akan dijadikan tempat penelitian. h. Mempersiapkan instrumen-instrumen yang dibutuhkan untuk penelitian. 2. Rencana kegiatan Dalam penelitian ini, peneliti dibantu oleh guru pembimbing yang membantu peneliti dalam berkomunikasi dengan anak tunanetra. Kegiatan yang akan dilakukan antara lain: a. Kegiatan pembelajaran: 1 Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. 2 Mempraktekkan penggunaan alat peraga. 3 Melakukan evaluasi setelah pembelajaran. b. Untuk melihat pemahaman siswa tentang konsep perkalian, peneliti juga melaksanakan wawancara setelah pembelajaran. Hal ini dapat membantu peneliti untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang konsep perkalian. 3. Alat peraga yang digunakan Peneliti menggunakan bola sebagai alat peraga pada materi perkalian. Alat peraga ini merupakan bola warna-warni yang mudah ditemukan. Setiap subjek mendapat 100 buah bola dan tiga buah kotak sebagai wadah untuk menaruh bola tersebut. 4. Evaluasi pembelajaran Evaluasi pembelajaran dilakukan pada pertemuan keempat. Hal ini dilakukan untuk melihat hasil belajar dan pemahaman siswa tentang materi perkalian khususnya konsep perkalian. Evaluasi pembelajaran dilakukan dengan memberikan soal-soal post-test yang dilakukan diakhir pembelajaran dan juga dilakukan wawancara untuk mengetahui pemahaman siswa. 5. Rencana pelaksanaan a. Pelaksanaan penelitian akan dilaksanakan empat kali, dengan rincian: 1 Pertemuan awal adalah pemberian soal pre-test. 2 Pertemuan kedua dan ketiga adalah pemberian materi perkalian dengan menggunakan bola sebagai alat peraga. 3 Pertemuan terakhir adalah pemberian soal post-test. b. Pelaksanaan penelitian akan dibantu oleh guru kelas II selaku guru pembimbing, mengingat susahnya berkomunikasi dan mengajar anak tunaneta. 40

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

1. Observasi Awal Penelitian dilakukan di SLB A Yaketunis Yogyakarta yang terletak di Jalan Parangtritis No. 46 Yogyakarta. Subjek penelitian adalah 2 orang siswa kelas II SLB A Yaketunis Yogyakarta, dimana mereka memiliki keterbatasan dalam penglihatan dan termasuk dalam kategori low vision . Dalam penelitian ini peneliti adalah fasilitator yang menyediakan alat peraga serta sebagai pengamat. Materi yang akan dipelajari dan dibahas adalah perkalian secara khusus penanaman konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang. Materi tersebut akan diajarkan dengan menggunakan alat peraga berupa bola. Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan observasi terlebih dahulu. Tujuan dilakukannya observasi adalah untuk melihat kegiatan pembelajaran, model pembelajaran, dan metode yang digunakan dalam pembelajaran yang dilaksanakan sehari-hari di kelas II SLB A Yaketunis Yogyakarta, sehingga dapat membantu dalam merancang kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan terkait penelitian. Selain itu kegiatan observasi juga dilakukan untuk membantu peneliti mengenal para siswa yang akan menjadi subjek penelitian sehingga dapat membantu kelancaran penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Perkembangan Kemandirian Anak Tunanetra di Sekolah Luar Biasa Bagian A (Studi Kasus di SLB-A Karya Murni Medan Johor)

20 191 96

GAMBARAN HARGA DIRI SISWA TUNANETRA DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB-A) TPA BINTORO KABUPATEN JEMBER

0 4 92

Peran perpustakaan SLB dalam menumbuhkan kemampuan literasi informasi bagi anak tunanetra : studi kasus perpustakaan SlB-A Pembina Tingkat Nasioanl Jakarta

22 112 102

EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAMBAGI ANAK TUNANETRA DI SEKOLAH LUAR BIASA A (SLB-A) EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK TUNANETRA DI SEKOLAH LUAR BIASA A (SLB-A) (Studi Kasus Pada Tingkat SMP YKAB di SLB-

3 11 16

BUDAYA BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA TUNANETRA (SLB-A) Budaya Belajar Matematika Pada Siswa Sekolah Luar Biasa Tunanetra (SLB-A) (Studi Etnografi Di SLB-A YKAB Surakarta).

0 4 14

PENDAHULUAN Budaya Belajar Matematika Pada Siswa Sekolah Luar Biasa Tunanetra (SLB-A) (Studi Etnografi Di SLB-A YKAB Surakarta).

0 4 6

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KESEHATAN REPRODUKSI UNTUK SISWA TUNANETRA KELAS VI DI SLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

1 16 173

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ORIENTASI DAN MOBILITAS MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA TUNANETRA KELAS 2 SLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

1 4 159

KEEFEKTIFAN MEDIA MODEL “BOLA PECAHAN” TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN PADA SISWA TUNANETRA KELAS III DI SEKOLAH LUAR BIASA-A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

0 0 261

Pencapaian Kompetensi Guru Anak Tunanetra di SLb/A Yaketunis Yogyakarta

0 0 3