Klasifikasi Ketunanetraan Klasifikasi Ketunanetraan Berdasarkan Kemampuan Melihat

B. Klasifikasi Ketunanetraan

Menurut Esthy 2014: 10, tunanetra dapat diklasifikasikan berdasarkan waktu terjadinya ketunanetraan dan kemampuan daya penglihatan. a. Berdasarkan waktu terjadinya, ketunanetraan dibedakan menjadi beberapa jenis berikut: 1 Tunanetra sebelum dan sejak lahir 2 Tunanetra setelah lahir dan atau pada usia kecil 3 Tunanetra pada usia sekolah atau pada masa remaja 4 Tunanetra pada usia dewasa 5 Tunanetra dalam usia lanjut b. Berdasarkan kemampuan daya penglihatan, ketunanetraan dibedakan menjadi beberapa jenis berikut: 1 Tunanetra ringan 2 Tunanetra setengah berat atau sedang 3 Tunanetra berat

C. Klasifikasi Ketunanetraan Berdasarkan Kemampuan Melihat

Menurut Anastasia dan Imanuel 1987: 7, klasifikasi atau pengelompokkan tunanetra berdasarkan tingkat ketajaman penglihatan atau kemampuan melihat dibedakan menjadi empat jenis: 1. 66 m – 616 m atau 2020 feet – 2050 feet. Pada tingkat ini sering dikatakan sebagai tunanetra ringan atau bahkan masih dapat dikatakan normal. Mereka masih mampu mempergunakan peralatan pendidikan pada umumnya, sehingga masih dapat memperoleh pendidikan di sekolah umum. Mereka masih mampu melihat benda lebih kecil seperti mengamati uang logam seratus rupiah dan korek api. 2. 620 m – 660 m atau 2070 feet – 20200 feet. Pada tingkat ketajaman ini sering disebut dengan tunanetra kurang lihat atau low vision atau disebut juga dengan partially sight atau tunanetra ringan. Pada taraf ini mereka masih mampu melihat dengan bantuan kacamata. 3. 660 m lebih atau 20200 feet lebih. Pada tingkat ini sudah dikatakan tunanetra berat. Taraf ini masih mampu mempunyai tingkatannya yaitu: a. Masih dapat menghitung jari pada jarak 6 meter. b. Masih dapat melihat gerakan tangan. c. Hanya dapat membedakan terang dan gelap. 4. Memiliki visus 0. Tingkat terakhir sudah tidak mampu melihat rangsangan cahaya dan tidak dapat melihat apapun. Pada tingkatan ini sering disebut buta. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Metode Pengajaran Anak Tunanetra

Dokumen yang terkait

Perkembangan Kemandirian Anak Tunanetra di Sekolah Luar Biasa Bagian A (Studi Kasus di SLB-A Karya Murni Medan Johor)

20 191 96

GAMBARAN HARGA DIRI SISWA TUNANETRA DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB-A) TPA BINTORO KABUPATEN JEMBER

0 4 92

Peran perpustakaan SLB dalam menumbuhkan kemampuan literasi informasi bagi anak tunanetra : studi kasus perpustakaan SlB-A Pembina Tingkat Nasioanl Jakarta

22 112 102

EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAMBAGI ANAK TUNANETRA DI SEKOLAH LUAR BIASA A (SLB-A) EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK TUNANETRA DI SEKOLAH LUAR BIASA A (SLB-A) (Studi Kasus Pada Tingkat SMP YKAB di SLB-

3 11 16

BUDAYA BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA TUNANETRA (SLB-A) Budaya Belajar Matematika Pada Siswa Sekolah Luar Biasa Tunanetra (SLB-A) (Studi Etnografi Di SLB-A YKAB Surakarta).

0 4 14

PENDAHULUAN Budaya Belajar Matematika Pada Siswa Sekolah Luar Biasa Tunanetra (SLB-A) (Studi Etnografi Di SLB-A YKAB Surakarta).

0 4 6

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KESEHATAN REPRODUKSI UNTUK SISWA TUNANETRA KELAS VI DI SLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

1 16 173

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ORIENTASI DAN MOBILITAS MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA TUNANETRA KELAS 2 SLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

1 4 159

KEEFEKTIFAN MEDIA MODEL “BOLA PECAHAN” TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN PADA SISWA TUNANETRA KELAS III DI SEKOLAH LUAR BIASA-A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

0 0 261

Pencapaian Kompetensi Guru Anak Tunanetra di SLb/A Yaketunis Yogyakarta

0 0 3