B. Perlakuan Ekstrak Etanol Buah Lagenaria siceraira dan Doksorubisin
pada Hewan Uji
Penetapan dosis ekstrak etanol buah Lagenaria siceraria bertujuan untuk mengetahui dosis paling efektif yang memberikan efek yang diharapkan, yaitu
sebagai imunomodulator dengan mekanisme peningkatan proliferasi limfosit. Dosis yang digunakan menggunakan tiga peringkat dosis, yaitu 1000 mgkg BB
sebagai dosis tertinggi, dosis 750 mgkg BB sebagai dosis tengah, dan dosis 500 mgkg BB sebagai dosis terendah. Rentang dosis ekstrak yang digunakan
besarlebar dengan tujuan agar bisa mengcover dosis efektif ekstrak etanol buah L. siceraria yang dapat memberikan efek sebagai imunomodulator meningkatkan
proliferasi limfosit yang diduga terletak di antara rentang dosis tersebut. Pemilihan dosis yang digunakan dalam penelitian ini bersifat eksploratif karena
belum didapatkan data dari penelitian sebelumnya mengenai dosis efektif ekstrak
etanol buah L. siceraria dalam meningkatkan proliferasi limfosit.
Doksorubisin diberikan
untuk menginduksi
efek imunosupresan,
hepatotoksik dan kardiotoksik. Orientasi dosis doksorubisin dilakukan untuk mengetahui dosis yang mampu memberikan efek keseluruhan meliputi
kardiotoksik, hepatotoksik dan imunosupresan. Menurut Herwandhani, Nagadi, dan Saktiningtyas 2011, dosis 4,5 mgkg BB sebanyak 2 kali terbukti dapat
menimbulkan efek imunosupresan. Pemberian ekstrak etanol buah L. siceraria dilakukan selama 10 hari,
kemudian dilanjutkan dengan pemberian doksorubisin pada hari ke-11, 13 dan 15. Pada 2 kali pemberian doksorubisin 4,5 mgkg BB belum dapat menimbulkan
efek hepatotoksik dan kardiotoksik, sehingga frekuensi pemberian doksorubisin
ditingkatkan menjadi tiga kali. Putri 2012 melaporkan bahwa pencuplikan sampel dilakukan empat hari setelah dipejani doksorubisin terakhir, atau dengan
kata lain pencuplikan sampel dilakukan pada hari ke-19. Pemberian ekstrak selama 10 hari bersifat eksploratif, dengan tujuan ekstrak buah L. siceraria
mampu menaikkan sistem imun sebelum dipejani dengan doksorubisin.
C. Pengujian Proliferasi Limfosit