ditingkatkan menjadi tiga kali. Putri 2012 melaporkan bahwa pencuplikan sampel dilakukan empat hari setelah dipejani doksorubisin terakhir, atau dengan
kata lain pencuplikan sampel dilakukan pada hari ke-19. Pemberian ekstrak selama 10 hari bersifat eksploratif, dengan tujuan ekstrak buah L. siceraria
mampu menaikkan sistem imun sebelum dipejani dengan doksorubisin.
C. Pengujian Proliferasi Limfosit
Sel limfosit yang digunakan dalam penelitian ini diisolasi dari organ limpa. Limpa merupakan organ limfoid sekunder utama yang berfungsi sebagai
tempat utama produksi sel T dan B Kartika, 2012. Baratawidjaja dan Rengganis 2009, menjelaskan bahwa organ limfoid sekunder adalah tempat sel dendritik
mempresentasikan antigen yang ditangkap di bagian lain tubuh ke sel T yang memacu proliferasi dan diferensiasi limfosit.
Sel limfosit didapatkan dengan cara menyuntikan medium RPMI dingin ke dalam limpa dan sel limfosit keluar dari limpa. Medium RPMI mengandung
nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan sel seperti asam amino, vitamin, dan garam-garam organik, sehingga walaupun sudah diisolasi dari limpa, sel limfosit
tidak akan mati karena kebutuhan nutrsi terpenuhi. Penelitian ini menggunakan medium komplit yang mengandung medium RPMI, FBS Fetal Bovine Serum,
penisilin-streptomisin penstrep dan fungison. FBS berfungsi untuk memacu pertumbuhan sel dan menjaga kelangsungan hidup sel. Penisilin-streptomisin
Penstrep berfungsi sebagai antibakteri dan fungison berfungsi sebagai anti fungi.
Kepadatan sel limfosit ditentukan sebanyak 1x10
6
selmL. Kepadatan sel tersebut dihitung dengan menggunakan alat haemocytometer dengan pengenceran
50 kali dalam medium komplit. Aktivitas proliferasi sel limfosit didapatkan dengan cara membandingkan Optical Density OD dua sampel, yaitu sampel
yang ditambahkan fitohemaglutinin PHA dengan sampel yang tidak ditambahkan dengan PHA, dan keduanya sudah dikurangi OD kontrol medium.
Fitohemaglutinin digunakan sebagai kontrol positif dan sebagai pembanding karena fitohemaglutinin merupakan mitogen yang digunakan untuk merangsang
terjadinya proliferasi limfosit T, limfosit B, dan produksi limfokin dimana lektin PHA mampu memicu aktivitas pada sel T jika terikat pada reseptor sel T manusia
Kresno, 2001. Semakin besar rasio proliferasi maka semakin besar pula proliferasi yang ditunjukan sel limfosit. Proliferasi merupakan salah satu
parameter dari suatu tingkat imunitas tubuh, yaitu menunjukkan kemampuan dasar sistem imun meliputi proses diferensiasi dan pembelahan sel.
Pengukuran proliferasi limfosit menggunakan metode MTT assay dilakukan setelah inkubasi selama 72 jam dalam inkubator CO
2
dengan suhu 37 C
dengan CO
2
5. Metode MTT assay merupakan metode pengukuran jumlah sel hidup berdasarkan prinsip kolorimetri menggunakan senyawa tetrazolium. Enzim
mitokondria suksinat dehydrogenase dalam sel hidup yang dapat mereduksi garam
tetrazolium dari
MTT {4,5-Dimethylthiazol-2-yl-2,5-Diphenyl-
tetrazoilium Bromide} yang merupakan senyawa berwarna kuning sehingga membentuk kristal formazan yg berwarna ungu, kemudian dibaca oleh ELISA
reader dan jumlah kristal formazan yang terbentuk berbanding lurus dengan jumlah sel limfosit yang hidup Wang, Cheng, Wang, Wei dan Wang, 2010.
Sodium dodecyl sulfate SDS 10 dalam HCl 0,01N digunakan sebagai
Stop Solution, untuk menghentikan aktivitas proliferasi sel limfosit sehingga stabil selama pengukuran OD Doyle dan Griffiths, 1998. Semua sampel dalam
sumuran pada plate kemudian dibaca menggunakan ELISA reader pada panjang gelombang 550 nm. Hasil dinyatakan dalam Optical Density OD yang
menggambarkan jumlah sel limfosit.
D. Hasil Uji Efek Imunomodulator Ekstrak Etanol Buah Lagenearia siceraria