6. Isolasi organ limpa tikus
Tikus dikorbankan dengan dibius terlebih dahulu menggunakan kloroform, kemudian tikus diletakkan terlentang. Kulit perut dan selubung
peritoneum dibuka. Organ limpa diambil dan dibersihkan dari lemak yang melekat
kemudian diletakkan pada cawan petri dan diberi 1 mL RPMI. 7.
Pengujian jumlah limfosit
Organ limpa kemudian disuntik dengan RPMI, sambil ditekan menggunakan pinset sehingga didapatkan suspensi sel. Suspensi sel tersebut
kemudian dimasukkan dalam tabung sentrifuge. Suspensi sel disentrifugasi 1500 rpm selama 10 menit untuk diambil peletnya. Pelet yang didapat ditambahkan 1
mL ammonium klorida kemudian diaduk. Pelet dicuci dengan cara menambahkan RPMI hingga 12 mL kemudian dilakukan sentrifugasi 3000 rpm selama 5 menit.
Supernatan yang didapatkan kemudian dibuang dan pelet yang didapatkan ditambahkan 2 mL medium komplit. Sebanyak 930 µL RPMI dimasukkan dalam
tabung eppendorf, kemudian ditambahkan suspensi sel dengan pengenceran 50 kali yang sebelumnya sudah divortex. Sebanyak 50 µL Triphan Blue ditambahkan
kemudian divortex, dan suspensi sel dibaca dengan alat Haemocytometer. Selanjutnya dibuat suspensi sel dengan kepadatan 2x10
7
selmL. Dimasukkan sebanyak 20 µL suspensi sel tersebut ke dalam sumuran yang
sebelumnya sudah ditambahkan RPMI. Sebagai pembanding yaitu suspensi sel dalam plate yang diberikan PHA. Masing-masing suspensi sel dalam plate
diinkubasi selama 72 jam dalam inkubator CO
2
dengan suhu 37 C dengan CO
2
5 Miksusanti, 2010. Metode yang digunakan adalah MTT assay. Setelah
diinkubasi selama 72 jam, ditambahkan dengan MTT {4,5-Dimethylthiazol-2-yl- 2,5-Diphenyl-tetrazoilium-Bromide} ke dalam semua sumuran dalam plate. Plate
kemudian diinkubasi selama 4 jam dan tiap sumuran ditambah dengan larutan SDS 10 dan dilakukan pengukuran menggunakan ELISA reader.
8. Perhitungan statistik
Data yang diperoleh dievaluasi secara statistik dengan melakukan uji normalitas dengan metode Kolmogorov-Smirnov. Data yang terdistribusi normal
p0,05 dilanjutkan dengan uji one way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95, kemudian jika data terdapat perbedaan yang bermakna dilanjutkan dengan uji
Scheffe.
23
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol buah L. siceraria terhadap proliferasi sel limfosit, serta untuk
mengetahui dosis paling efektif dari ekstrak etanol buah L. siceraria yang berpengaruh terhadap peningkatan proliferasi sel limfosit. Proliferasi limfosit
dapat dilihat dari Optical Density OD yang dihasilkan pada pengukuran menggunakan ELISA reader. Data proliferasi limfosit yang diperoleh dianalisis
secara statistik menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui normalitas data, selanjutnya dilakukan analisis one way ANOVA dengan taraf
kepercayaan 95, jika ada perbedaan yang bermakna kemudian dilanjutkan dengan uji Scheffe untuk mengetahui signifikansi antar kelompok.
A. Penyiapan Bahan Uji
1. Determinasi tanaman
Tanaman yang digunakan untuk penelitian ini adalah labu air Lagenaria siceraria dan bagian tanaman yang digunakan adalah bagian daging dan biji
buah. Sebelum dilakukan penelitian lebih lanjut, dilakukan determinasi bagian tanaman tersebut untuk memastikan bagian tanaman yang digunakan untuk
penelitian sudah tepat dan tidak terjadi kesalahan dalam penggunakan bahan uji. Determinasi dilakukan dengan cara mencocokkan ciri-ciri buah L.
siceraria dengan literatur. Menurut literatur “Edible Medicinal and Non-
Medicinal Plants Fruits , Volume 2”, buah L. siceraria berbentuk memanjang