6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu
Jurnal Mengenai Implementasi Akuntansi Dalam Organisasi Nirlaba Sebelumnya Telah Dilakukan Oleh Sutarti dan Deni Prayitno pada Tahun 2008
Dengan Judul “Analisis PSAK No. 45 Dalam Penyajian Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba Studi Kasus Pada Rumah Sakit X”
1. Latar belakang permasalahan dalam penelitian ini yaitu Rumah sakit
merupakan salah satu bentuk dari organisasi nirlaba yang memberikan jasa atau layanan dalam bidang kesehatan dan meningkatnya kompetisi dibidang
pelayanan kesehatan, menuntut agar rumah sakit dapat mengembangkan usaha, meningkatkan mutu pelayanan dengan mendayagunakan sumber daya
secara lebih efektif adan efisien. Disisi lain dalam pengelolaan sumber daya, rumah sakit juga dituntut untuk dapat menyajikan data dan informasi yang
akurat, tersaji secara tepat waktu bagi kepentingan pihak-pihak yang membutuhkan. Sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pengelolaan sumber
daya dibidang keuangan yang meliputi transaksi keuangan mengenai sumber daya, pendapatan, dan beban, maka diperlukan sarana dalam bentuk laporan
keuangan. Laporan keuangan rumah sakit akan bermanfaat apabila informasi
6
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7
yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut dapat dipahami, relevan, andal, dan dapat diperbandingkan.
2. Kesimpulan yang dihasilkan
1. Penyajian Laporan Keuangan Laporan Posisi Keuangan, Laporan
Aktivitas, Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan Rumah Sakit X telah sesuai penerapan Peryataan Standar Akuntansi
Keuangan PSAK No. 45. 2.
Rumah Sakit “X” tidak menjelaskan keterangan mengenai penilaian dan penghapusan persediaan, dimana persediaan yang mutasinya tidak
ada, lambat melebihi masa dua tahun atau usangrusak apakah akan dipindahbukukan dari persedian ke aktiva lain-lain atau persediaan
tersebut akan dihapuskan. Selain itu, pernah dilakukan survey penelitian yang dilakukan oleh Nurdiono
pada tahun 2007 dengan Judul “Penerapan PSAK Nomor 45 Pada Organisasi
Pengelola Zakat ”.
1. Permasalahan dalam penelitian ini adalah Begitu banyaknya potensi dana
masyarakat yang terlibat dalam organisasi nirlaba, khususnya pada lembaga pengelola zakat menyebabkan organisasi-organisasi tersebut membutuhkan
banyak informasi mengenai bagaimana tata cara pengelolaannya, baik dari segi akuntansi maupun manajemen keuangan. Pada saat ini literatur-literatur
yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri hanya sedikit yang membahas
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8
mengenai perlakuan akuntansi dan laporan keuangan untuk organisasi nirlaba, terutama yang berkaitan langsung dengan prakteknya pada organisasi nirlaba
di Indonesia. Sehingga dikhawatirkan kondisi ini membuat penerapan akuntansi dan pelaporan keuangan pada sebagian besar organisasi nirlaba
tidak sesuai dengan PSAK Nomor 45 sebagai standar yang telah ditetapkan oleh IAI untuk mengatur pelaporan keuangan organisasi nirlaba, karena
sedikitnya sumber daya manusia yang menguasai secara global penerapan dari PSAK Nomor 45 ataupun standar-standar pelaporan lainnya yang berkaitan
dengan organisasi nirlaba ini. 2.
Kesimpulan Sistem akuntansi dan manajemen keuangan Lembaga Amil Zakat LAZ
belum berjalan dengan baik, hal ini dibuktikan dengan sistem kontrol yang tidak melibatkan unsur luar, yaitu masyarakat itu sendiri disamping itu
Sumber Daya Manusia SDM yang kurang memiliki pengetahuan dan keahlian yang cukup di bidang akuntansi dan keuangan.
Selain itu, pernah dilakukan penelitian yang dilakukan oleh Elok Heniwati pada tahun 2010 dengan Judul “Sistem Akuntansi dan Laporan Keuangan
Organisasi Pengelola Zakat ”.
1. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu Organisasi pengelola zakat OPZ
merupakan organisasi nirlaba yang bertindak sebagai lembaga keuangan syari‟ah dan di sisi yang lain organisasi ini merupakan lembaga swadaya
masyarakat. Dalam konteks OPZ, penyajian pelaporan keuangan didasarkan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
9
pada sistem donasi dalam Islam, yaitu zakat dan infaksedekah. Di Indonesia, ketiadaan pedoman akuntansi zakat menyebabkan OPZ yang berbentuk
yayasan mendasarkan pedoman akuntansinya pada PSAK No. 45. Namun begitu, manajemen OPZ tetap berkaca pada aturan syari‟ah dalam hal
pengelolaan donasi Islam tersebut. Oleh karena itu, OPZ yang berbentuk yayasan melakukan modifikasi atas PSAK No.45 agar akuntansi
mencerminkan realitas dua “jiwa” yang melingkupi OPZ. 2.
Kesimpulan Eksplorasi atas realitas praktik akuntansi di OPZ berbentuk yayasan
menunjukkan bahwa OPZ menggunakan PSAK No. 45 sebagai pedoman praktik akuntansinya. Namun demikian, OPZ melakukan modifikasi atas
pedoman tersebut agar proses pelaporan aktivitas organisasi sesuai dengan aturan
syari‟ah dan prinsip akuntansi yang lazim.
2.2 Organisasi