Tujuan Pelaporan Organisasi Nirlaba Penyajian Laporan Keuangan Menurut PSAK No. 45

19 2. Aktiva bersih terikat temporer adalah bagian dari aktiva bersih yang penggunaanya dibatasi oleh donatur donor-imposed stipulation yang memiliki pembatasan waktu atau dapat dipindahkan oleh organisasi dengan melakukan stipulation pembatasan penggunaan. 3. Aktiva bersih tidak terikat adalah bagian dari aktiva bersih yang tidak dibatasi penggunaanya oleh donatur Dengan demikian aktiva bersih organisasi nirlaba; pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian dikelompokkan menurut ketiga jenis aktiva bersih. Pembagian aktiva bersih dalam tiga kategori tersebut merupakan bentuk penyajian paling utama untuk organisasi .

2.3.6 Prinsip-Prinsip Pengukuran

Menurut PSAK No.45 Tahun 2008, Organisasi mengukur kontribusi pada nilai wajar. Nilai wajar yang terbaik adalah harga pasar untuk aktiva moneter maupun non-moneter. Metode penilaian lain yang bisa digunakan mencakup harga pasar yang dikutip untuk aktiva yang sejenis atau penilaian independen. Jika tidak dapat ditentukan, maka kontribusi tidak boleh diakui.

2.4 Laporan Keuangan

2.4.1 Tujuan Pelaporan Organisasi Nirlaba

Menurut PSAK No.45 Tahun 2008, Tujuan utama laporan keuangan organisasi yaitu menyediakan informasi yang relevan untuk memenuhi kepentingan para penyumbang, anggota organisasi, kreditur, dan pihak lain yang menyediakan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 20 sumber daya bagi organisasi . Secara rinci, tujuan laporan keuangan, termasuk catatan atas laporan keuangan, adalah untuk menyajikan informasi mengenai: a. Jumlah dan sifat aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih suatu organisasi. b. Pengaruh transaksi, peristiwa dan situasi lainnya yang mengubah nilai dan sifat aktiva bersih. c. Jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumber daya dalam satu periode dan hubungan antara keduanya. d. Cara suatu organisasi mendapatkan dan membelanjakan kas, memperoleh pinjaman dan melunasi pinjaman, dan faktor lainnya yang berpengaruh pada likuiditasnya. e. Usaha jasa suatu organisasi.

2.4.2 Penyajian Laporan Keuangan Menurut PSAK No. 45

Akuntansi menghasilkan informasi menyangkut peristiwa atau transaksi yang sudah terjadi yang tentunya bermanfaat untuk membuat keputusan-keputusan menyangkut masa mendatang. Hasil olahan akuntansi itu adalah laporan keuangan. Menurut Sofyan Safri Harahap 1997 : 117, laporan keuangan adalah “... suatu alat dengan mana informasi dikumpulkan dan diproses dalam akuntansi keuangan yang akhirnya dimasukkan dalam laporan keuangan yang dikomunikasikan secara periodik kepada para pemakainya”. APB Statement No. 4 AICPA dalam buku Sofyan Safri 1997 : 17 menggambarkan tujuan laporan keuangan dengan membagi dua yaitu : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 21 1. Tujuan umum: Menyediakan laporan posisi keuangan, hasil usaha dan perubahan posisi keuangan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima. 2. Tujuan khusus: Memberikan informasi tentang kekayaan, kewajiban, kekayaan bersih, perubahan kekayaan dan kewajiban, serta informasi lainnya yang relevan. Dari pengertian tentang laporan keuangan tersebut dapat ditarik beberapa kesimpulan tentang laporan keuangan sebagai berikut : 1. Laporan keuangan memberikan gambaran tentang keadaan posisi keuangan neraca, hasil usaha dn terjadinya perubahan dalam posisi keuangan dalam perusahaan. 2. Laporan keuangan merupakan kesimpulan dari pencatatan transaksi- transaksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan. 3. Agar memberikan gambaran yang lebih jelas, laporan keuangan tersebut perlu diperbandingkan antara satu periode dengan periode sebelumnya Dengan demikian penyusunan laporan keuangan bagi suatu perusahaan merupakan suatu keharusan, agar pihak-pihak yang berkepentingan dengan keadaan keuangan perusahaan tersebut memperoleh gambaran yang tepat dan benar. Dalam PSAK No. 45 disebutkan bahwa “Laporan keuangan organisasi nirlaba meliputi laporan posisi keuangan pada akhir periode laporan, laporan aktivitas serta laporan arus kas untuk suatu p eriode pelaporan dan catatan atas laporan keuangan.” Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 22 1. Laporan Posisi Keuangan Balance Sheet Laporan posisi keuangan disebutkan dalam PSAK No. 45 2008 : Pr.10 adalah laporan yang “… menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih dan informasi mengenai hubungan di antara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu Gambar 2.2. ” Menurut Ikatan Akuntan Indonesia SAK,2004: 45. Pr10 , informasi dalam laporan posisi keuangan akan dipergunakan untuk menilai :” 1 kemampuan organisasi untuk memberikan jasa secara berkelanjutan, 2 likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi kewajibannya dan kebutuhan pendanaan eksternal”. Format Laporan Posisi Keuangan sama dengan neraca pada organisasi bisnis, perbedaanya adalah: a. Pada bagian aktivaasset, terdapat akun aktiva terikat. Akun tersebut adalah akun untuk menunjukkan bahwa aktiva tersebut dibatasi penggunaanya. Jadi aktiva yang dibatasi penggunaannya oleh penyumbang harus disajikan terpisah dari kas atau aktiva lain yang tidak terikat penggunaanya. b. Dalam laporan ini tidak ada bagian ekuitas, karena bagian tersebut diganti menjadi bagian aktiva bersih. Alasan utamanya adalah karena organisasi ini tidak memiliki pemilik. Adapun akun yang bisa muncul pada bagian tersebut adalah aktiva bersih tidak terikat, terikat temporer, dan terikat permanen. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 23 Organisasi Nirlaba Laporan Posisi Keuangan 31 Desember 19x0 dan 19x1 dalam jutaan 19X1 19X0 Aktiva: Kas dan setara kas Rp 188 Rp 1.150 Piutang bunga 5.325 4.175 Persediaan dan biaya dibayar di muka 1.525 2.500 Piutang lain-lain 7.562 6.750 Investasi lancar 3.500 2.500 Aktiva terikat untuk investasi dalam Tanah, bangunan, dan peralatan. 13.025 11.400 Tanah, bangunan dan peralatan 154.250 158.975 Investasi jangka panjang 545.175 508.750 Jumlah Aktiva Rp 730.550 Rp 696.200 Kewajiban dan Aktiva Bersih: Hutang dagang Rp 6.425 Rp 2.625 Pendapatan diterima di muka yang dapat dikembalikan - 1.625 Hutang lain-lain 2.187 3.250 Hutang wesel - 2.850 Kewajiban tahunan 4.213 4.250 Hutang jangka panjang 13.750 16.250 Jumlah Kewajiban Rp 26.575 Rp 30.850 Aktiva Bersih: Tidak terikat Rp 288.070 Rp 259.175 Terikat temporer 60.855 63.375 Terikat permanen 355.050 342.500 Jumlah Aktiva Bersih 703.975 665.350 Jumlah Kewajiban dan Aktiva Bersih Rp 730.550 Rp 696.200 Gambar 2.2 Laporan Posisi Keuangan Organisasi Nirlaba Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 24 2. Laporan Aktivitas Menurut PSAK No. 45 Tahun 2008, Laporan aktivitas mencakup organisasi nirlaba secara keseluruhan dan menyajikan perubahan jumlah aktiva bersih selama suatu periode Gambar 2.3. Perubahan aktiva bersih dalam laporan aktivitas tercermin pada aktiva bersih atau ekuitas dalam laporan posisi keuangan. Informasi yang disajikan dalam laporan aktivitas adalah : a. Laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aktiva bersih terikat permanen, terikat temporer, dan tidak terikat dalam suatu periode. b. Laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai penambah aktiva bersih tidak terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi oleh penyumbang dan menyajikan beban sebagai pengurang aktiva bersih terikat. c. Sumbangan disajikan sebagai penambah aktiva bersih tidak terikat, terikat permanen, atau terikat temporer, tergantung pada ada tidak pembatasan. Dalam hal sumbangan terikat yang pembatasannya tidak berlaku lagi dalam periode yang sama, dapat disajikan sebagai sumbangan tidak terikat sepanjang disajikan secara konsisten dan diungkapkan sebagai kebijakan akuntansi. d. Laporan aktivitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang diakui dari investasi dan aktiva lain atau kewajiban sebagai penambah atau pengurang aktiva bersih tidak terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 25 e. Laporan aktivitas menyajikan jumlah pendapatan dan beban bruto, namun demikian pendapatan investasi dapat disajikan secara netto dengan syarat bebanbeban terkait, seperti beban penitipan dan beban penasihat investasi, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. f. Laporan aktivitas atau catatan atas laporan keuangan harus menyajikan informasi mengenai beban menurut klasifikasi fungsional, seperti menurut kelompok program jasa utama dan aktivitas pendukung. Dalam PSAK No. 45 2008 : Pr.19 menyebutkan bahwa : Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan informasi mengenai a pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aktiva bersih, b hubungan antar transaksi, dan peristiwa, dan c bagaimana penggunaan sumber daya alam pelaksanaan berbagai program atau jasa. Informasi dalam laporan aktivitas yang digunakan bersama dengan pengungkapan informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu para penyumbang, anggota organisasi, kreditur, dan pihak lainnya untuk a mengevaluasi kinerja dalam suatu periode, b menilai upaya kemampuan dan kesinambungan organisasi dan memberikan jasa, dan c menilai pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajer. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 26 Organisasi Nirlaba Lapporan Aktivitas Untu Tahun Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 19X1 dalam jutaan rupiah Perubahan Aktiva Bersih Tidak Terikat: Pendapatan dan Penghasilan: Sumbangan Rp. 21.600 Jasa layanan 13.500 Penghasilan investasi jangka panjang 14.000 Penghasilan investasi lain-lain 2.125 Penghasilan bersih investasi jangka panjang belum direalisasi 20.570 Lain-lain 375 Jumlah Pendapatan dan Penghasilan Tidak Terikat 72.170 Aktiva Bersih yang Berakhir Pembatasannya: Pemenuhan program pembatasan 29.975 Pemenuhan pembatasan pemerolehan peralatan 3.750 Berakhirnya pembatasan waktu 3.125 Jumlah aktiva yang telah berakhir pembatasannya 36.850 Jumlah Pendapatan, Penghasilan dan Sumbangan lain 109.020 Beban dan Kerugian: Program A 32.750 Program B 21.350 Program C 14.400 Manajemen dan umum 6.050 Pencarian dana 5.375 Jumlah Beban 79.925 Kerugian akibat kebakaran 200 Jumlah Beban dan Kerugian 80.125 Kenaikan Jumlah Aktiva Bersih Tidak Terikat Rp 28.895 Perubahan Aktiva Bersih Terikat Temporer: Sumbagan Rp 20.275 Penghasilan investasi jangka panjang 6.450 Penghasilan bersih terealisasi dan belum terealisasi dari investasi jangka panjang 7.380 Kerugian actuarial untuk kewajiban tahunan 75 Aktiva bersih terbebaskan dari pembatasan 36.850 Penurunan Aktiva Bersih Terikat Temporer 2.820 Perubahan Dalam Aktiva Bersih Terikat Permanen: Sumbangan 700 Penghasilan dari investasi jangka panjang 300 Penghasilan bersih terealisasi dan belum terealisasi dari Investasi jangka panjang 11.550 Kenaikan Aktiva Bersih Terikat Permanen 12.550 Kenaikan Aktiva Bersih 38.625 Aktiva Bersih Pada Awal Tahun 665.350 Aktiva Bersih Pada Akhir Tahun Rp703.975 Gambar 2.3. Laporan Aktivitas Organisasi Nirlaba Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 27 3. Laporan Arus Kas Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan para pemakai mengembangkan modal untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan dari berbagai perusahaan. Laporan arus kas harus disajikan sesuai dengan PSAK No.45 tentang Laporan Arus Kas dengan beberapa penambahan. Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasi menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Klasifikasi menurut aktivitas memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap posisi keuangan perusahaan serta jumlah kas dan setara kas. Informasi tersebut dapat juga digunakan untuk mengevaluasi hubungan di antara ketiga aktivitas tersebut. Dalam PSAK No. 45 2008 : hal 45.8, laporan arus kas untuk organisasi nirlaba ini disajikan dengan menambahkan hal berikut ini : 1. Aktivitas pendanaan: a. Penerimaan kas dari penyumbang yang penggunaannya dibatasi untuk jangka panjang; Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 28 b. Penerimaan kas sumbangan dan penghasilan investasi yang penggunaannya dibatasi untuk pemerolehan, pembangunan dan pemeliharaan aktiva tetap, atau peningkatan dana abadi endowment; dan c. Bunga dan dividen yang dibatasi penggunaannya untuk jangka panjang. 2. Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan pendanaan nonkas: sumbangan berupa bangunan atau aktiva investasi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 29 Organisasi Nirlaba Laporan Arus Kas Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 19X1 dalam jutaan rupiah Aliran Kas dari Aktivitas Operasi: Kas dari pendapatan jasa Rp 13.050,0 Kas dari penyumbang 20.075,0 Kas dari piutang lain-lain 6.537,5 Bunga dan deviden yang diterima 21.425,0 Penerimaan lain-lain 375,0 Bunga yang dibayarkan 955,0 Kas yang dibayarkan kepada karyawan dan suplier 59.520.0 Hutang lain-lain yang dilunasi 1.063,0 Kas bersih yang diterima digunakanuntuk aktivitas operasi 75,0 Aliran Kas Dari Aktivitas Investasi: Ganti rugi dari asuransi kebakaran 625,0 Pembelian peralatan 3.750,0 Penerimaan dari penjualan investasi 190.250,0 Pembelian investasi 187.250,0 Kas bersih yang diterima digunakan untuk aktivitas investasi 125,0 Aliran Kas dari Aktivitas Pendanaan: Penerimaan dari kontribusi berbatas dari: Investasi dalam endownment 500,0 Investasi dalam endownment berjangka 175,0 Investasi bangunan 3.025,0 Investasi perjanjian tahunan 500,0 4.200,0 Aktivitas Pendanaan Lain: Bunga dan deviden berbatas untuk reinvestasi 750,0 Pembayaran kewajiban tahunan 363,0 Pembayaran hutang wesel 2.850,0 \ pembayaran kewajiban jangka panjang 2.500,0 4.962,5 Kas bersih yang diterima digunakan aktivitas pendanaan Rp 762,5 Kenaikan Penurunan bersih dalam kas dan setara kas Rp 962,5 Kas dan setara kas pada awal tahun 1.150,0 Kas setara kas pada akhir tahun 187,5 Gambar 2.4. Laporan Arus Kas Organisasi Nirlaba Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 30 4. Catatan Atas Laporan Keuangan Catatan atas laporan keuangan adalah suatu catatan yang mengungkapkan tentang : a. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang dipilih dan disajikan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting. b. Informasi yang disajikan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan tetapi tidak disajikan di laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, dan laporan arus kas. c. Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi diperlukan dalam rangka penyajian yang wajar. Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian jumlah yang tertera dalam laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, dan laporan arus kas serta informasi tambahan seperti kewajiban kontinjensi dan komitmen. Catatan atas laporan keuangan juga mencakup informasi yang diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan serta pengungkapan pengungkapan lain yang diperlukan untuk menghasilkan penyajian laporan keuangan secara wajar. Catatan atas laporan keuangan umumnya disajikan dengan urutan sebagai berikut : 1. Pengungkapan mengenai dasar pengukuran dan kebijakan akuntansi yang diterapkan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 31 2. Informasi pendukung pos-pos laporan keuangan sesuai dengan urutan sebagaimana pos-pos tersebut disajikan dalam laporan keuangan dan urutan penyajian komponen laporan keuangan. 3. Pengungkapan lain termasuk kontinjensi, komitmen dan pengungkapan keuangan lainnya serta pengungkapan yang bersifat non keuangan.

2.5 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK Nomor 45