Uji F-statistik Uji Multikolinearitas

b. Tenaga Kerja

Tenaga Kerja mempunyai pengaruh positif terhadap pendapatan pengusaha industri kecil dan besarnya koefisien adalah 1.502985, artinya jika Tenaga Kerja meningkat sebesar 1 maka akan meningkatkan pendapatan pengusaha industri kecil sebesar 1.502985, Ceteris paribus.

c. Lama Usaha

Lama usaha mempunyai pengaruh positif terhadap pendapatan pengusaha industri kecil dan besarnya koefisien adalah 0.349207, artinya jika lama usaha meningkat sebesar 1 maka akan meningkatkan pendapatan pengusaha industri kecil sebesar 0.349207, Ceteris paribus.

IV. 2. Test of Goodness of Fit 1. Analisis Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi R 2 dari model diatas adalah 0.709988 atau 70,99. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen seperti X1 Modal Usaha, X2 Jumlah Tenaga Kerja, X3 Lama Usaha dapat memberikan pengaruh terhadap variabel dependen Y Pendapatan sebesar 70,99 sedangkan sisanya yaitu sebesar 29,01 dijelaskan oleh variabel lain µ error term yang tidak dimasukkan ke dalam model estimasi.

2. Uji F-statistik

Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen X1 Modal Usaha, X2 Jumlah Tenaga Kerja, X3 Lama Usaha secara bersama-sama terhadap variabel dependen Y Pendapatan Pengusaha Industri Kecil. Hipotesis : Ho : b 1 = b 2 = b 3 = 0 Universitas Sumatera Utara Ha : b 1 ≠ b 2 ≠ b 3 ≠ 0 Kriteria : Ho diterima apabila F-hitung F-tabel Ha diterima apabila F-hitung F-tabel k n R k R F − − − = 1 1 2 2 a. α = 1 b. V 1 = 4-1 = 3 c. V 2 = 30-4 =26 d. F-hitung = 21.21716 e. F-tabel = 4.64 Ho diterima Ha diterima 4,64 21,21716 Gambar 4. 1 : Uji F-statistik Keterangan : Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat ditentukan bahwa F- hitung lebih besar dar F-tabel 21.21716 4,64. Artinya bahwa variabel X1 Modal Usaha, X2 Jumlah Tenaga Kerja, X3 Lama usaha secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap variabel Y Pendapatan Pengusaha Industri Kecil pada tingkat kepercayaan 99. Universitas Sumatera Utara

3. Uji t-statistik

- Ho : b = 0 ; Ha : b ≠ 0 - df = n-k-1 = 30-3-1 = 26 - Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :  Variabel X1 Modal Usaha Hipotesis : Ho : b = 0 Ha : b ≠ 0 Kriteria : Ho diterima apabila t-hitung t-tabel Ha diterima apabila t-hitung t-tabel 1 1 b Se b t = t = 2.313812 t-tabel = 2,056 α = 5 Ha diterima Ha diterima Ho diterima -2,056 2,056 2,313812 Gambar 4. 2: Uji t-Statistik pada variabel K Modal Usaha Universitas Sumatera Utara Keterangan : Berdasarkan hasil perhitungan diatas, menunjukkan bahwa t-hitung lebih besar dari t-tabel 2.313812 2,056. Dengan demikian diterima Hipotesis alternatif Ha, artinya variabel K Modal Usaha berpengaruh signifikan terhadap variabel Y Pendapatan Pengusaha Industri Kecil pada tingkat kepercayaan 95.  Variabel X2 Jumlah Tenaga Kerja Hipotesis : Ho : b = 0 Ha : b ≠ 0 Kriteria : Ho diterima apabila t-hitung t-tabel Ha diterima apabila t-hitung t-tabel 1 1 b Se b t = t = 2.665028 t-tabel = 2,056 α = 5 Ha diterima Ha diterima 2,056 2,056 2.665028 Gambar 4. 3 : Uji t-Statistik pada variabel L Jumlah Tenaga Kerja Keterangan : Berdasarkan hasil perhitungan di atas, menunjukkan bahwa t-hitung lebih besar dari t-tabel 2.665028 2,056. Dengan demikian diterima Hipotesis Universitas Sumatera Utara alternatif Ha, artinya variabel L Jumlah Tenaga Kerja mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel Y Pendapatan Pengusaha Industri Kecil pada tingkat kepercayaan 95.  Variabel X3 lama usaha Hipotesis : Ho : b = 0 Ha : b ≠ 0 Kriteria : Ho diterima apabila t-hitung t-tabel Ha diterima apabila t-hitung t-tabel 1 1 b Se b t = t = 3.208513 t-tabel = 2,779 α = 1 Ha diterima Ha diterima Ho diterima -2,779 2,779 3,208513 Gambar 4. 4: Uji t-Statistik pada variabel T Lama Usaha Keterangan : Berdasarkan hasil perhitungan diatas, menunjukkan bahwa t-hitung lebih besar dari t-tabel 3.208513 2.779. Dengan demikian diterima Universitas Sumatera Utara Hipotesis alternatif Ha, artinya variabel X3 Lama usaha berpengaruh signifikan terhadap variabel Y Pendapatan pengusaha kecil pada tingkat kepercayaan 99.

IV. 3. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Linearitas

Uji linieritas sangat penting, karena uji ini sekaligus dapat melihat apakah spesifikasi model yang kita gunakan sudah benar atau tidak. Dengan menggunakan uji ini kita dapat mengetahui bentuk model empiris dan menguji variabel yang relevan untuk dimasukkan kedalam model empiris. Dengan kata lain, dengan menggunakan uji linieritas, specification error atau mis-spesification error. Salah satu uji yang digunakan untuk menguji linieritas adalah uji Ramsey atau Ramsey RESET Test Pratomo, 2007 :93. Ramsey RESET Test: F-statistic 0.530338 Probability 0.473232 Log likelihood ratio 0.629749 Probability 0.427447 Test Equation: Dependent Variable: LY Method: Least Squares Date: 061109 Time: 12:35 Sample: 1 30 Included observations: 30 White Heteroskedasticity-Consistent Standard Errors Covariance Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.105041 3.285730 0.031969 0.9748 LX1 0.826042 0.742471 1.112557 0.2765 LX2 4.575291 4.123939 1.109447 0.2778 LX3 0.997599 0.940991 1.060159 0.2992 FITTED2 -0.121146 0.169725 -0.713777 0.4820 R-squared 0.716012 Mean dependent var 8.227565 Adjusted R-squared 0.670574 S.D. dependent var 0.880976 S.E. of regression 0.505642 Akaike info criterion 1.625035 Sum squared resid 6.391838 Schwarz criterion 1.858568 Log likelihood -19.37552 F-statistic 15.75801 Durbin-Watson stat 1.599649 ProbF-statistic 0.000001 Universitas Sumatera Utara Hasil pengujian dengan RAMSEY test diperoleh nilai F-statistik yang cukup besar yakni 0.530338 dan diikuti dengan probabilitas yang besar pula 0.473232 . Dari sini kita menyimpulkan bahwa model persamaan di atas adalah linear.

2. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas sering terjadi jika diantara variabel bebas X saling berkorelasi sehingga tingkat penelitian pemerkiraan semakin rendah. Di samping itu interval keyakinan kesimpulan yang diambil keliru. Multikolinearitas yang berat dapat mengubah tanda koefisien regresi yang seharusnya bertanda + berubah - atau sebaliknya. Uji multikolinearitas diperoleh dengan beberapa langkah yaitu 1. Melakukan regresi model lengkap Y = f X1…Xn sehingga kita mendapatkan R square; 2. Melakukan regresi X1 terhadap seluruh X lainnya, maka diperoleh nilai Ri square regresi ini disebut auxiliary regression; dan 3. Membandingkan nilai Ri square dengan R square. Hipotesa yang dapat dipakai adalah Ho diterima apabila Ri square R square model pertama berarti tidak terjadi multikolinearitas dan Ha diterima apabila Ri square R square model pertama berarti terjadi masalah multikolinearitas. - Model analisis logY = α + β1log K + β2log L + β3log T + μ Hasilnya LY = 2.701880 + 0.281485 LX1 + 1.502985 LX2 + 0.349207 LX3 + µ R-squared = 0.709988; F-statistic = 21.21716 Universitas Sumatera Utara Pengujian di antara masing – masing variabel dependen sebagai berikut: log K = α + β2log L + β3log T + μ………………………… 1 R-squared =0,178595 ; F-statistic = 2,935260 log L = α + β1log K + β3log T + μ………………………… 2 R-squared = 0,183323 ; F-statistic = 3.030400 log T = α + β1log K + β2log L + μ………………………… 3 R-squared = 0,204094 ; F-statistic = 3,461793 Dari hasil regresi diantara variabel dependen terlihat bahwa koefisien determinasinya masih lebih kecil dari koefisien determinasi dari hasil regresi antara variabel dependen Y dengan variabel independen, yaitu sebesar 70,99. Hal ini berarti bahwa diantara variabel independen tidak terdapat multikolinearitas.

3. Uji Heteroskedastisitas