10 Siti Inayah, S.Ag P
Wakabid. Keuangan
Fiqih 11 Dzulkifli Noor, M.Ag
L Kepala
Laboratorium Komputer
BK
12 Tri Ade Mustaqim, S.Pd L
Kepala Laboratorium IPA
Matematika 13 Kumaidi
L Seni Budaya dan
Keterampilan SBK
6. Jumlah Peserta Didik dan Rombongan Belajar
Jumlah peserta didik pada tahun pelajaran 20132014 semester Genap seluruhnya berjumlah 125 peserta didik. Jumlah peserta didik
tersebar dalam rombongan belajar Kelas VII satu rombongan belajar, Kelas VII sebanyak dua rombongan belajar, dan Kelas IX sebanyak dua
rombongan belajar, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 2 Jumlah Peserta Didik
KELAS VII
VIII IX
LAKI-LAKI 14
24 25
PEREMPUAN 23
19 20
JUMLAH
37 43
45
JUMLAH PESERTA DIDIK 125 Peserta Didik
Tabel 3 Rombongan Belajar
KELAS VII
VIII IX
JUMLAH Rombongan Belajar
1 Kelas 2 Kelas
2 Kelas 5 Kelas
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-1. Kelas VIII-1 dipilih sebagai subjek penelitian karena berdasarkan informasi dari guru
bahasa Indonesia, kelas tersebut memiliki kemampuan menulis paling rendah dibanding dengan kelas lain. Selain itu, kelas VIII-1 dikenal sebagai kelas
yang paling tidak kondusif saat kegiatan belajar berlangsung. Kelas yang siswanya terdiri dari 22 orang tersebut cenderung suka mengobrol dengan
teman dan bercanda saat guru memberikan penjelasan. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan ketertarikan mereka dalam proses
pembelajaran menulis dan keterampilan mereka dalam menulis puisi.
B. Hasil Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan media lagu Ada Band “Surga Cinta”. Penelitian ini dilaksanakan secara bertahap.
Kegiatan dimulai dengan mencari informasi awal tentang pembelajaran menulis puisi dengan melaksanakan tes menulis puisi sebelum tindakan
dilakukan pratindakan sebagai alat ukur yang akan digunakan sebagai perbandingan dengan hasil setelah tindakan dilakukan pascatindakan.
1. Informasi Awal Pengetahuan dan Pengalaman Peserta Didik dalam
Menulis Puisi Tahap Pratindakan
Informasi awal pengetahuan dan pengalaman siswa dalam menulis puisi dapat dilihat dari hasil menulis puisi siswa dengan tema bebas. Siswa
menulis puisi dengan alokasi waktu 1,5 jam pelajaran. Waktu yang diberikan oleh guru kepada siswa untuk menulis puisi kurang
dimanfaatkan dengan baik. Mereka kurang antusias dalam mengerjakan tugas. Kegiatan belajar mengajar kurang kondusif karena siswa terlalu
banyak mengeluh dan kebingungan saat mengerjakan tugas. Kondisi kelas juga sangat ramai saat siswa kesulitan dan saling
bertanya pada temannya. Ketika guru menyuruh siswa yang kesulitan untuk bertanya langsung pada guru atau peneliti, peserta didik justru diam
dan tidak menghiraukan himbauan guru. Mereka tampak tidak antusias
saat disuruh bertanya. Hingga setengah waktu, hanya beberapa siswa yang sudah menulis puisi pada lembar kerjanya. siswa terlihat kesulitan dalam
menentukan topik dan mengembangkan ide. Kondisi tersebut dapat dilihat dalam kutipan catatan lapangan berikut ini.
Peserta didik tampak bingung, tetapi tidak mau bertanya pada peneliti. Mereka justru bertanya pada teman di sebelahnya yang sama-sama tidak
mengerti. Sehingga kondisi kelas menjadi tidak kondusif. Suasana sangat kacau dengan kesibukan siswa yang tengok kanan tengok kiri karena
merasa kesulitan dalam menentukan tema dan mengembangkan ide kreatifnya. Hanya beberapa siswa yang sudah menulis puisi dalam
kertasnya. CLPT.P217-13-2014
Kegiatan belajar mengajar di kelas VIII-1 memang sering tidak kondusif. Hal tersebut dikarenakan siswa kelas VIII-1 sering tidak
memperhatikan penjelasan guru dan selalu mengeluh saat mendapat tugas. Mereka selalu mengatakan bahwa mereka tidak tahu dan tidak bisa.
Padahal mereka belum mencoba mengerjakan tugas. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan catatan lapangan berikut ini.
Siswa tampak tidak bersemangat mendengarkan penjelasan peneliti. Padahal hari masih cukup pagi karena pelajaran bahasa Indonesia
dilakukan pada jam pertama kemudian istirahat dan dilanjutkan pada jam kedua dan ketiga. Hanya beberapa siswa yang berada di barisan depan
yang memperhatikan penjelasan guru. Selebihnya justru sibuk dengan aktivitas masing-masing. Ada yang mengobrol, mengerjakan tugas mata
pelajaran lain, dan ada pula yang diam namun terhanyut dalam lamunan. CLPT.P110-03-2014
Kondisi kelas saat pembelajaran menulis puisi sebelum diberi tindakan dapat dilihat selengkapnya pada lampiran catatan lapangan.
Perolehan skor keterampilan menulis puisi siswa pada tahap pratindakan masih rendah. Berikut ini disajikan tabel perolehan skor
tersebut.
Tabel 4 Tingkat Keterampilan Menulis Puisi Tahap Pratindakan
Tingkat Keterampilan Pratindakan
Nilai tertinggi siswa 75
Nilai terendah siswa 50
Rata-rata nilai siswa 65,06
Berdasarkan data pada tabel tersebut dapat diketahui bahwa keterampilan menulis puisi siswa pada tahap pratindakan masih rendah.
Secara keseluruhan karya siswa pada tahap pratindakan belum sesuai dengan kriteria. Siswa belum mampu menulis puisi yang sesuai dengan
tema yang telah mereka pilih. Hanya beberapa siswa saja yang mampu menulis puisi sesuai dengan tema yang telah dipilih. Pada umumnya siswa
masih belum mampu memilih gaya bahasa dengan tepat dan belum mampu menggunakan pengimajian dan persajakan dalam puisi sehingga
isi puisi menjadi kurang indah. Selain itu, kebanyakan siswa belum mengkreasikan idenya secara kreatif. Siswa masih kesulitan dalam
membentuk kata dalam baris demi baris sehingga bait-bait dalam puisi menjadi sulit dipahami. Keterampilan siswa dalam memanfaatkan potensi
kata masih terbatas dan pemilihan kata serta ungkapan kadang-kadang kurang tepat.
Hasil analisis data baik pengamatan yang terdapat dalam catatan lapangan, maupun skor rata-rata praktik menulis puisi siswa kelas VIII-1
pada tahap pratindakan menunjukkan bahwa dalam pembelajaran menulis puisi di kelas VIII-1 perlu diberikan tindakan agar masalah yang dihadapi
dapat segera diatasi. Proses pembelajaran puisi diharapkan menjadi lebih bermakna dan memberi manfaat bagi peningkatan kualitas siswa, guru,