tidak toleran asam tetapi toleran pada kondisi basa. Sebagian besar aktinomisetes dalam tanah adalah saprofit yang hidup bebas, dapat melapukkan berbagai macam
substrat  karbon  dalam  bentuk  polimer  yang  resisten  seperti  khitin,  selulosa  dan hemiselulosa.  Aktinomisetes  mempunyai  peranan  yang  penting  pada  pH  tinggi.
Pada  pH  netral  atau  asam  proses  pelapukan  ini  umumya  dilakukan  oleh  bakteri dan  jamur Handayanto dan Hairiah, 2007. Aktinomisetes tidak toleran terhadap
asam dan jumlahnya menurun pada pH 5,0. Rentang pH yang paling cocok antara 6,5-8,0.
Aktinomisetes  dapat  menyerang  lignin  dan  mengubahnya  menjadi  senyawa sederhana  dan  berperan  dalam  mineralisasi  nitrogen  Hakim  dkk.,  1986.
Aktinomisetes  juga  mampu  mendegradasi  polimer  selulosa  namun  dengan kemampuan  yang  lebih  rendah  dibandingkan  fungi  Saraswati  dkk.,  2006.
Beberapa  aktinomisetes  penting  dalam  tanah  :  Rhodococcus,  Nocardia,  Frankia, Streptomyces Handayanto dan Hairiah, 2007.
b.  Bakteri
Bakteri  merupakan  jasad  bersel  satu,  bentuk  hidup  sederhana  dan  terkecil. Berkembangbiak dengan membelah diri dan sangat cepat pada kondisi kesuburan
yang baik. Ukuran bakteri yang terbesar tidak lebih dari 4-5µm sedangkan ukuran terkecil  hampir  sama  dengan  liat.  Berdasarkan  sumber  energi  bakteri  dibagi  atas
dua  kelompok  yaitu  ototrofik  memperoleh  energi  dari  oksidasi  mineral  dan karbon  yang  diperoleh  dari  CO
2
,  sedangkan  heterotrofik  energinya  bersumber
dari  bahan  organik.  Peranan  bakteri  sangat  penting  dalam  tanah  karena  turut dalam  semua  perubahan  bahan  organik,  memonopoli  dalam  reaksi  enzimatik
seperti  nitrifikasi,  oksidasi  bakteri  dan  fiksasi  nitrogen.  Peranan  bakteri  sangat dipengaruhi  oleh  faktor  lingkungan  seperti  kelembaban,  oksigen  aerasi,  suhu,
bahan organik, pH dan kalsium dapat ditukar Hakim dkk., 1986.
Pada dasarnya terdapat empat bentuk utama bakteri yaitu cocci spherical, batang rod,  vibrio  bentuk  koma  dan  spiral  dengan  panjang  bakteri  1-3µm  dan
diameter 0,5-1µm. Di dalam tanah, pernyebaran bakteri umumnya lebih beragam dibanding organisme tanah lainnya, diperkirakan lebih dari 200 genera. Terdapat
dua divisi utama bakteri ditinjau dari ekologinya yaitu indigenus Autochthonous: penghuni  sebenarnya  yang  permanen  dan  bukan  penghuni  atau  pendatang
Allochthonous: penyerang atau penjelajah. Reproduksi bakteri umumnya melalui pembelahan  yaitu  bentuk  pembiakan  aseksual  dimana  pembelahan  suatu  sel
tunggal atau kromosom diikuti dengan pembelahan sitoplasma untuk membentuk dua sel kembar.
Berdasarkan  fungsinya  di  dalam  tanah,  bakteri  tanah  dapat  dikelompokkan menjadi  empat  kelompok  yaitu:  1.  Bakteri  perombak  decomposer:  merupakan
kelompok  terbesar  yang  mengkonsumsi  senyawa  karbon  sederhana  seperti eksudat  akar  dan  sisa  tanaman  segar.  Melalui  proses  ini,  bakteri  mengkonversi
energi  dalam  bahan  organik  tanah  menjadi  bentuk  yang  bermanfaat  untuk organisme  tanah  lain  di  dalam  rantai  makanan  food  web  tanah.  2.  Bakteri
mutualis:  bakteri  yang  membentuk  asosiasi  dengan  tanaman,  paling  dikenal
adalah  bakteri  penambat  nitrogen.  3.  Bakteri  patogen:  termasuk  spesies Xymomonas  dan  Erwinia  dan  spesies  Agrobacterium  yang  menyebabkan
pembentukan  ’gail’  pada  tanaman.  4.  Bakteri  litotrof  atau  khemoautotrof:  yaitu bakteri yang memperoleh energi dari senyawa nitrogen, sulfur, besi atau hidrogen
selain senyawa karbon Campbell, 1989 dalam Handayanto dan Hairiah, 2007.
Beberapa  bakteri  penting  di  dalam  tanah  yaitu:  Pseudomonas,  Arhtrobacter, Rhizobium,  Bradyrhizobium,  Azotobacter,  Agrobacterium,  Nitrosomonas,  dan
Nitrobacter Handayanto dan Hairiah, 2007.
Bakteri  perombak  bahan  organik  dapat  ditemukan  di  tempat  yang  mengandung senyawa  organik  berasal  dari  sisa-sisa  tanaman  yang  telah  mati,  baik  di  laut
ataupun  di  darat.  Berbagai  bentuk  bakteri  dari  bentuk  yang  sederhana  bulat, batang, koma dan lengkung, tunggal sampai bentuk koloni seperti filamenspiral
mendekomposisi  sisa  tumbuhan  maupun  hewan.  Sebagian  bakteri  hidup  secara aerob  dan  sebagian  lagi  secara  anaerob,  sel  berukuran  1  µm-
≤1000  µm.  Dalam merombak  bahan  organik  biasanya  bakteri  hidup  bebas  di  luar  organisme  lain,
tetapi ada sebagian kecil yang hidup dalam saluran pencernaan hewan mamalia, rayap  dan  lain-lain.  Bakteri  yang  berkemampuan  tinggi  dalam  memutus  rantai
ikatan  C  penyusun  senyawa  lignin  pada  bahan  yang  berkayu,  selulosa  pada bahan  yang  berserat  dan  hemiselulosa  yang  merupakan  komponen  penyusun
bahan  organik  sisa  tanaman,  secara  alami  merombak  lebih  lambat  dibandingkan pada  senyawa  polisakarida  yang  lebih  sederhana  amilum,  disakarida  dan
monosakarida Saraswati dkk., 2006.
c.  Fungi