c.  Fungi
Fungi  adalah  organisme  eukariot  umumnya  mempunyai  berbagai  bentuk  dan ukuran, berkisar dari sel tunggal sampai sel berantai. Fungi dicirikan oleh adanya
tubuh  yang  tidak  bergerak  thallus  tersusun  dari  filamen  panjang  berdinding disebut hifa dengan diameter  3-8µm. Komponen dinding selnya adalah khitin dan
glukan.  Reproduksi  secara  seksual,  membentuk  spora  dari  dua  fusi  dua  nukleus pada stadium tertentu dalam siklus hidupnya, miselium menghasilkan spora yang
berkecambah untuk menghasilkan hifa baru. Sampai saat ini dikenal 5 kelas fungi yaitu Oomycetes, Zygomycetes, Ascomycetes, Deuteromycetes dan Basidiomycetes
Alexopoulus et al., 1996 dalam Handayanto dan Hairiah, 2007.
Fungi  berperan  penting  dalam  kaitannya  dengan  dinamika  air,  siklus  hara,  dan pengendalian  penyakit.  Bersama-sama  dengan  bakteri,  fungi  berperan  penting
sebagai  organisme  perombak  di  dalam  rantai  makanan  food  web  tanah.  Fungi mengkonversi bahan organik yang keras untuk dilumat menjadi bentuk yang dapat
digunakan  oleh  organisme  lainnya.  Hifa  fungi  secara  fisik  mengikat  partikel tanah, menghasilkan agregat stabil yang membantu meningkatkan infiltrasi air dan
kapasitas tanah menahan air.
Fungi  tanah  dikelompokkan  menjadi  3  kelompok  fungsional  atas  dasar  cara memperoleh  energi  yaitu:  1.  Perombak  decomposer:  merupakan  fungi  saprofit
yang  mengkonversi  bahan  organik  mati,  karbondioksida,  dan  molekul-molekul kecil seperti asam-asam organik. Fungi ini umumnya menggunakan substrat yang
komplek seperti selulosa dan lignin  dalam kayu  dan esensial dalam dekomposisi struktur rantai karbon dalam beberapa bahan pencemar. 2.   Mutualis:  fungi  yang
terkenal  adalah  fungi  mikoriza  yang  mengkoloni  akar  tanaman.  3.  Patogen  atau parasit: menyebabkan produksi tanaman menurun atau tanaman mati jika fungi ini
mengkoloni  akar  dan  organisme  lainnya.  Beberapa  fungi  penting  di  tanah  yaitu Aspergillus,  Fusarium,  Penicillium,  Trichoderma,  Saccharomyces  dan  Rhizopus
Carroll dan Wicklow, 1992 dalam Handayanto dan Hairiah, 2007
Fungi merupakan jasad renik  yang dapat menghancurkan selulosa, zat pati, gum, lignin  dan  senyawa  organik  yang  mudah  didekomposisikan  seperti  protein  dan
gula. Dalam agregasi tanah fungi lebih berperan daripada bakteri terutama dalam suasana asam Hakim dkk., 1986. Fungi biasanya tumbuh baik pada lingkungan
yang agak asam  pH sekitar 5 dan dapat tumbuh pada substrat dengan kadar air yang sangat rendah Webster, 1970 dalam Handayanto dan Hairiah, 2007.
Fungi  terdapat  di  setiap  tempat  terutama di  darat dalam berbagai  bentuk,  ukuran dan  warna.  Pada  umumnya  mempunyai  kemampuan  yang  lebih  baik  dibanding
bakteri  dalam  mengurai  sisa-sisa  tanaman  hemiselulosa,  selulosa  dan  lignin. Sebagian  besar  fungi  bersifat  mikroskopis  hanya  bisa  dilihat  dengan  memakai
mikroskop,  kumpulan  miselium  atau  spora  yang  dapat  dilihat  dengan  mata. Tetapi  fungi  dari  kelas  Basidiomycetes  dapat  diamati  dengan  mata  telanjang
sehingga  disebut  makrofungi.  Makrofungi  menghasilkan  spora  dalam  bangunan yang  berbentuk  seperti  payung,  kuping,  koral  atau  bola,  bahkan  beberapa
makrofungi  tersebut  sudah  banyak  dibudidayakan  dan  dimakan  Saraswati  dkk., 2006.
E.  Kapur Kalsit CaCO