Hasil Belajar Komputer Akuntansi
15 mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar yang
sudah dilakukan. Hasil belajar dapat diketahui melalui evaluasi untuk mengukur dan menilai apakah siswa sudah menguasai ilmu yang dipelajari
atas bimbingan guru sesuai dengan tujuan yang dirumuskan. Sedangkan menurut Ahmadi dalam Satuti 2006: 12, menyatakan bahwa
hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam satu usaha, dalam hal ini usaha belajar dalam perwujudan prestasi belajar siswa yang dapat dilihat pada
nilai setiap mengikuti tes. Maka dari itu untuk mengetahui hasil belajar digunakan alat ukur berupa tes.
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar dapat di
ketahui dengan menggunakan alat ukur berupa tes. Senada dengan ungkapan Arikunto 2005: 57 dalam Astuti 2006: 12
, “ nilai yang di peroleh waktu ulangan bukanlah menggambarkan partisipasi, tetapi
menggambarkan hasil belajar.”
Menurut pendapat beberapa ahli tersebut dapat di simpulkan bahwa hasil
belajar adalah hasil belajar merupakan hasil yang di peroleh setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Dan hasil belajar dapat memberikan
informasi tentang sejauh mana mereka menguasai materi pelajaran yang di sampaikan guru dan hasil belajar tersebut terjadi pada segi kognitif, efektif,
dan psikomotorik serta sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Bagi guru hasil belajar dapat digunakan sebagai petunjuk efektif
tidaknya metode mengajar yang telah digunakan.
16 Hasil belajar dari satu sisi adalah berkat tindakan guru, suatu pencapaian
tujuan belajar. Pada sisi lain merupakan peningkatan kemampuan mental siswa. Hasil belajar dapat dibedakan menjadi dampak pengajaran dan
dampak pengiring. Kedua dampak tersebut sangat berguna bagi guru dan juga siswa. Dampak pengajaran adalah hasil yang dapat diukur, seperti
tertuang dalam angka rapor, angka ijazah, atau kemampuan meloncat setelah latihan. Sedangkan dampak pengiring adalah terapan pengetahuan
dan kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar Dimyati dan Mujiono, 2006: 4
Sesuai dengan pendapatnya Dimyati dan Mujiono, Suparno dalam
Sardiman, 2006: 38 mengatakan dalam ciri-ciri belajar bahwa; “hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman subjek belajar dengan dunia
fisik dan lingkungannya. Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui, si subjek belajar, tujuan, motivasi yang mempengaruhi
proses interaksi dengan bahan yang sedang dipelajari”. Selanjutnya Sagala 2003: 23 mengatakan bahwa agar peserta didik dapat
berhasil belajar diperlukan persyaratan tertentu antara lain seperti dikemukakan berikut ini.
1. Kemampuan berfikir yang tinggi bagi para siswa, hal ini ditandai
dengan berfikir kritis, logis, sistematis dan obektif scholastic attitude testmenimbulkan minat yang tinggi terhadap mata pelajaran interest
inventory
2. Bakat dan minat yang khusus para siswa dapat dikembangkan sesuai
dengan potensinya differential aftitude test 3.
Menguasa bahan-bahan dasar yang diperlukan untuk meneruskan pelajaran disekolah yang menjadi lanjutannya achievement test dan
sebagainya.
17 Terdapat beberapa ciri untuk melihat hasil belajar yang diperoleh siswa
setelah melakukan proses belajar mengajar adalah sebagai berikut. 1.
Siswa dapat mengingat fakta, prinsip, konsep yang telah dipelajari dalam kurun waktu yang lama
2. Siswa dapat memberi contoh dari konsep dan prinsip yang telah
dipelajarinya 3.
Siswa dapat mengaplikasikan atau menggunakan konsep dan prinsip yang telah dipelajarinya
4. Siswa mempunyai dorongan yang kuat untuk mempelajari bahan
pelajaran lebih lanjut 5.
Siswa terampil mengadakan hubungan social seperti kerja sama dengan siswa lain, berkomunikasi dengan orang lain, dan lain-lain
6. Siswa memperoleh kepercayaan diri bahwa ia mempunyai kemampuan
dan kesanggupan melakukan tugas belajar 7.
Siswa menguasai bahan yang telah dipelajari minimal 80 dari yang seharusnya dicapai.Sayuti,2007: 13.
Selanjutnya Sardiman 2006: 49 mengemukakan bahwa adapun hasil belajar itu dikatakan betul-betul baik, apabila memiliki ciri-ciri sebagai
berikut. a.
Hasil itu tahan lama dan dapat digunakan dalam kehidupan oleh siswa b.
Hasil itu merupakan pengetahuan asli atau otentik. Pengetahuan hasil proses belajar mengajar itu bagi siswa seolah-olah telah merupakan
bagian kepribadian bagi diri setiap siswa, sehingga akan dapat mempengaruhi pandangan dan caranya mendekati suatu permasalahan.
Sebab pengetahuan itu dihayati dan penuh makna bagi dirinya.
Bagi siswa hasil belajar dapat memberikan informasi tentang sejauh mana mereka menguasai materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Bagi guru
hasil belajar dapat digunakan sebagai petunjuk efektif tidaknya metode mengajar yang telah digunakan. Dengan demikian dapat dijadikan umpan
balik, sehingga pembelajaran akan semakin optimal. Bloom dalam Sudjana 2000: 2, mengklasifikasikan hasil belajar yang
secara garis besar dibagi menjadi tiga ranah sebagai berikut.
18 a.
Ranah Kognitif Berkenaan dengan sikap hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam
aspek yaitu ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,sistesis,dan evaluasi b.
Ranah Afektif Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu penerimaan,
jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, internalisasi c.
Ranah psikomotor Berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak.
Selanjutnya menurut Gagne dalam Tarmizi, 2008: 14, perubahan prilaku yang merupakan hasil belajar adalah sebagai berikut.
1. Informasi verbal; yaitu penguasaan informasi bentuk verbal, baik secara tertulis maupun tulisan, misalnya pemberian nama-nama terdapat suatu
benda, definisi dan sebagainya 2. Kecakapan intelektual; yaitu keterampilan individu dalam melakukan
interaksi dengan lingkungannya dengan menggunakan simbol-simbol, misalnya penggunaan simbol matematika. Termasuk dalam keterampilan
intelektual adalah kecakapan dalam membedakan discrimination, memahami konsep konkrit, konsep abstrak aturan dan hukum.
Keterampilan ini sangat dibutuhkan dalam menghadapi pemecahan masalah.
3. Strategi kognitif; kecakapan individu untuk melakukan pengendalian dalam pengelolaan keseluruhan aktivitasnya. Dalam konteks proses
pembelajaran, strategi kognitif yaitu kemampuan mengendalikan ingatan dan cara-cara berfikir agar terjadi aktivitas yang efektif. Kecakapan
intelektual menitikberatkan pada hasil pembelajaran, sedangkan strategi kognitif lebih menekankan pada proses pemikiran.
4. Sikap; yaitu hasil pembelajaran yang berupa kecakapan individu untuk memilih macam tindakan yang akan dilakukan. Dengan kata lain, sikap
adalah keadaan dalam diri individu yang akan memberikan kecendrungan bertindak dalam menghadapi suatu obyek atau peristiwa, didalamnya
terdapat unsur pemikiran, perasaan yang menyertai pemikiran dan kesiapan untuk bertidak.
5. Kecakapan motorik; ialah hasil belajar yang berupa kecakapan pergerakan yang dikontrol oleh otot dan fisik.
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat dikatakan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.
Hasil belajar tersebut terjadi pada segi kognitif, afektif, dan psikomotorik serta sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Namun, pada penelitian
19 ini peneliti menekankan hasil belajar dari segi kognitif saja yaitu hasil tes
formatif yang diberikan akhir siklus.
Selanjutnya pengertian akuntansi menurut Soemarsono 2004: 14, akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan
informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Komputer
akuntansi adalah kompetensi yang dipelajari siswa sebagai kompetensi lanjutan dari kompetensi pengantar akuntansi yang bertujuan untuk
mencatat laporan akuntansi kedalam media komputer.
Berdasakan pengertian tersebut, hasil belajar yang dicapai oleh siswa melalui kegiatan pembelajaran komputer akuntasi yang berupa nilai atau
angka yang diberikan oleh guru kompetensi tersebut melalui test tertentu.