1
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang masalah
Peradaban dunia pada masa kini dicirikan dengan fenomena kemajuan teknologi informasi dan globalisasi yang berlangsung hampir di semua bidang
kehidupan. Globalisasi pada dasarnya bermula dari awal abad ke-20, yakni pada saat terjadi revolusi transportasi dan elektronika yang menyebarluaskan dan
mempercepat perdagangan antar bangsa, disamping pertambahan dan kecepatan lalu lintas barang dan jasa.
1
Perkembangan teknologi dan informasi pada abad ke-21 berkembang pesat seperti computer yang pada awalnya merupakan mesin penghitung yang
cepat dapat menerima informasi input digital.
2
Computer dalam perkembangannya tidak hanya sebagai mesin penghitung, tetapi tetap digunakan
sebagai tenaga pengganti manusia. Fenomena tersebut terlihat diberbagai aktivitas manusia seperti bekerja, membaca, menulis, dan berkomunikasi. Perkembangan
teknologi tersebut melahirkan suatu sistem jaringan yang dapat menghubungkan antara computer yang satu dengan computer yang lain.
3
Jaringan tersebut adalah internet, jaringan ini dapat berpengaruh terhadap pendidikan, ekonomi,
pemerintahan, organisasi-organisasi dan lain sebagainya. Computer adalah suatu
1
Drs. Dikdik M. Arief Mansur, SH. , MH dan Elisatris Gultom, SH. , MH, Cyber Law Aspek Hukum Teknologi Informasi
, Bandung:Refika Aditama, 2005, cet. ke-1, h..1.
2
Jogiyanto Hartono, Pengenalan Computer, yogyakarta, Andi Yogyakarta, 1999, Edisi Pertama, Cet. Ke-1, h. 2.
3
Ibid. h..331
2
peralatan mesin atau sekelompok peralatan mesin yang melaksanakan pekerjaan, dikendalikan serta dikontrol oleh intruksi program yang dimasukkan
ke dalam memory strage unit.
4
Internet membuka cakrawala informasi, pengetahuan dan apapun fakta-fakta dari seluruh penjuru dunia karena itu teknologinya disebut virtual
technology atau teknologi maya, salah satunya mengakses internet berarti komunikasi dengan tampilan teks yang monoton,
5
dan hal tersebut menjadikan informasi yang terbuka dalam arti tidak terlihat batasan-batasan suatu Negara,
tidak lagi dipersoalkan warna kulit, ras, dan golongan, jarak dan waktu sudah bukan lagi kendala yang dihadapi untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan
oleh pemakai internet, disamping itu dengan perkembangan sekarang ini mudah sekali untuk mengakses sesuatu yang diinginkan dengan melalui fasilitas search
engine diwebsite yang tersedia dengan hitungan menit. Kemudahan tersebut dapat
dilihat dalam berbagai bentuk kerja sama seperti pertemuan ekonomi, politik, budaya selain dilakukan secara fisik, juga dilakukan dengan menggunakan media
teknologi komunikasi atau disebut tele-coference. Dunia menjadi komunitas baru yang serba efektif, efisien dan modern. hal tersebut menjadikan dunia maya
menjadi kekuatan tersendiri, seakan ada alam lain didalamnya selain alam nyata yang setiap hari dialami manusia. Dalam dunia maya manusia bebas
mengekspresikan kehendak nuraninya tanpa batas, teknologi informasi
4
Drs. Jhon. Longkutoy, Pengenalan Computer, Cendamas, 1979, cet, ke-2, h. 69.
5
Syarif Hidayatullah dan Zulfikar S Dharmawan, Islam virtual Jakarta, Mifta, 2004, h.. 9.
3
mempunyai peranan sangat penting yang dikendalikan oleh operatornya atau manusia pengendalinya.
Saat ini, internet telah membentuk masyarakat dengan kebudayan baru. Masyarakat yang tidak lagi dihalangai oleh batas-batas teritorial antara
Negara yang terdahulu ditetapkan sangat rigid sekali. Masyarakat baru dengan kebebasan beraktivitas dan berkreasi yang paling sempurna. Namun dibalik
gemerlap itu, internet juga melahirkan keresahan-keresahan baru. Di antaranya, muncul kejahatan yang lebih canggih dalam bentuk “cyber crime”. Hal ini
ditandai dengan berkembang pesatnya situs porno dalam berbagai tampilan situs yang sangat menggoda atau tempat penyebaraan kabar bohong fitnah yang
paling efektif. Bahkan berbagai data, terakhir menunjukkan bahkan transaksi terbesar perdagangan melalui internet diperoleh dari bisnis pornografi ini.
6
Teknologi informasi dapat menunjang laju pertumbuhan berbagai aspek kehidupan. Internet merupakan sebuah ruangan informasi dan komunikasi
yang dapat mempercepat penyebaran informasi ilmu pengetahuan serta menambah wawasan serta kemudahan-kemudahan membantu manusia dalam
pekerjaanya. Selain itu perkembangan teknologi memicu timbulnya kejahatan baru dengan memanfaatkan sarana computer. Kejahatan ini dikenal dengan
kejahatan dunia maya atau cyber crime.
6
Edmon Makarim, SH, S.kom, Kompilasi Hukum Telematika, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2003, cet. Ke-1,h.8.
4
Cyber Crime menggunakan media komunikasi dan computer untuk kejahatan ini tentu saja dilakukan oleh orang yang mahir dalam menggunakan
computer dengan mencari kelemahan dan kelebihan sesuatu dari hardware dan sofwaren
ya.
7
Kejahatan tersebut dapat menimbulkan pengaruh dibeberapa aspek seperti militer, pemerintah, politik, ekonomi, dan sosial,. dan salah satu bentuk
kejahatan tersebut adalah cyber sex. Cyber Sex dapat diakses tanpa mengenal batasan umur dalam artian
jika dia mahir atau setidaknya tahu maka dia dapat mengakses hal tersebut. Cyber sex dapat memberikan remaja pengaruh negative tersebut cenderung pada remaja
karena rasa ingin tahu, pergaulan yang kurang baik dan daya pikir yang terkadang tidak melihat prospek apa yang akan dihadapi. Namun pada dasarnya dengan
daya pikir manusia yang berkembang dan pendidikan yang memadai serta adanya financial yang cukup, para remaja mampu menjelajahi situs cyber sex tersebut
tanpa batas dan tanpa pengawasan. Menurut hasil penelitian nasional center for technology education anak
dibawah umur mengenal fornografi dari internet, sekitar 24 anak berusia 8-17 tahun berada diAsia dan 86 anak dibawah umur yang masuk ke chatroom
ruang, sering melakukan percakapan yang dilarang dengan teman cyber nya.
8
Oleh karena itu, penulis akan mencoba membahas mengenai satu jenis tindak kejahatan dan penyalahgunaan teknologi computer melalui media utama
7
WWW. Students. ukdw . ac. id22033391Aam pernamauplusdakarang_filespage 338. htmL.
8
Http:www. glorianet. orginternetartikel artikena. html.
5
internet, yaitu: Cyber sex. Untuk menjawab persoalan tersebut dan menuangkan
dalam penelitian skripsi ini, penulis mengambil judul: “CYBER SEX DALAM PERSPEKTIF HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM”
. B.
Pembatasan dan Perumusan Masalah
Dalam skripsi ini, penulis ingin mengemukakan suatu fenomena masyarakat yang sudah menjamur bahkan tumbuh berkembang dalam kehidupan
sehari-hari. Hal tersebut adalah masalah cyber sex yang saat ini marak dan sudah cukup memprihatinkan terutama bagi generasi bangsa Indonesia. Karena luasnya
bahasan mengenai cyber sex, maka penulis membatasi kepada beberapa permasalahan, yaitu:
1. Tentang factor penyebab timbulnya cyber sex.
2. Dampak cyber sex terhadap remaja dan penanggulangannya.
3. Pandangan hukum Islam dan hukum positif di Indonesia tentang cyber sex
dan sanksinya. Dari beberapa pembatasan masalah diatas, kemudian penulis
merumuskan permasalahan utama dalam skripsi ini, sebagai berikut: 1.
Apa penyebab timbulnya cyber sex? 2.
Bagaimanakah dampak tindakan criminal akibat pengaruh cyber sex, serta penanggulangan cyber sex menurut hukum Islam dan hukum positif?.
3. Bagaimana pandangan hukum Islam tentang cyber sex dan apa sanksi yang
dikenakan terhadap pelaku tindak pidana cyber sex dalam hukum pidana islam?.
6
4. Bagaimana pandangan hukum positif tentang cyber sex di Indonesia dan
seberapa jauh tingkat efektifitas hukum publik, dalam menangani kasus cyber sex, yang terdapat dalam KUHP?.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian