2.4.2. Pelayanan, Penyediaan dan Penggunaan Obat 2.4.2.1. Pelayanan Obat
a. Pelayanan obat untuk Peserta JKN di FKTP dilakukan oleh apoteker di instalasi farmasi klinik pratamaruang farmasi di Puskesmasapotek sesuai
ketentuan perundang-undangan. Dalam hal ini di Puskesmas belum memiliki apoteker maka pelayanan obat dapat dilakukan oleh tenaga teknis
kefarmasian dengan
pembinaan apoteker
dari Dinas
Kesehatan KabupatenKota.
b. Pelayanan obat untuk Peserta JKN di FKTP dilakukan oleh apoteker di instalasi farmasi rumah sakitklinik utamaapotek sesuai ketentuan
perundang-undangan. c. Pelayanan obat untuk peserta JKN pada fasilitas kesehatan mengacu pada
daftar obat yang tercantum dalam Fornas dan harga obat yang tercantum dalam e-katalog obat.
d. Pengadaan obat menggunakan mekanisme e-purchasing berdasarkan e- katalog atau bila terdapat kendala operasioanal dapat dilakukan secara manual
Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan BarangJasa
Pemerintah.
2.4.2.2. Penyediaan Obat
Penyediaan obat di fasilitas kesehatan dilaksanakan dengan mengacu kepada Fornas dan harga obat yang tercantum dalam e-katalog obat. Pengadaan
obat dalam e-katalog menggunakan mekanisme e-purchasing, atau bila terdapat
Universitas Sumatera Utara
kendala operasional dapat dilakukan secara manual. Dalam hal jenis obat tidak tersedia dalam Fornas dan harganya tidak terdapat dalam e-katalog, maka
pengadaannya dapat menggunakan mekanisme pengadaan yang lain sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
2.4.2.3. Penggunaan Obat di Luar Formularium nasional
Pada pelaksanaan pelayanan kesehatan, penggunaan obat disesuaikan dengan standar pengobatan dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Apabila
dalam pemberian pelayanan kesehatan, pasien membutuhkan obat yang belum tercantum di Formularium nasional, maka hal ini dapat diberikan dengan
ketentuan sebagai berikut : Penggunaan obat di luar Formularium nasional di FKTP dapat digunakan
apabila sesuai dengan indikasi medis dan sesuai dengan standar pelayanan kedokteran yang biayanya sudah termasuk dalam kapitasi dan tidak boleh
dibebankan kepada peserta. Penggunaan obat di luar Formularium nasional di FKRTL hanya
dimungkinkan setelah mendapat rekomendasi dari Ketua Komite Farmasi dan Terapi dengan persetujuan Komite Medik atau KepalaDirektur Rumah Sakit yang
biayanya sudah termasuk dalam tarif INA CBGs dan tidak boleh dibebankan kepada peserta.
Universitas Sumatera Utara
2.5. Kerangka Pikir
Berdasarkan landasan teori di atas maka kerangka berfikir pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
u
Gambar 2.3 Kerangka Pikir
Berdasarkan gambar di atas, dapat dirumuskan definisi fokus penelitian sebagai berikut :
1. Masukan input adalah segala sesuatu yang mendukung dan dibutuhkan
dalam melaksanakan perencanaan obat agar dapat berjalan dengan baik, meliputi : SDM, Anggaran, Metode, Sarana, dan Data.
a. Sumber Daya Manusia adalah semua orang di Puskesmas yang terlibat
dalam proses perencanaan obat dengan melihat aspek latar belakang pendidikan yang tepat, jumlah yang mencukupi dan pengalaman pelatihan
manajemen logistik farmasi. b.
Anggaran adalah suatu kebutuhan yang dikonversikan dengan mata uang Rupiah yang tersedia atau diperlukan oleh Puskesmas untuk pengadaan
obat. Input:
1. SDM 2. Anggaran
3. Metode 4. Sarana dan
Prasarana 5. Data
Process: 1. Penentuan jenis
obat berdasarkan e- katalog dan Fornas
2. Penentuan jumlah obat
3. Penyesuaian rencana pengadaan
obat Output:
Ketersediaan perbekalan obat
yang dibutuhkan secara efektif dan
efisien
Universitas Sumatera Utara
c. Metode adalah cara yang digunakan untuk merumuskan atau menyusun
perencanaan obat meliputi penentuan jumlah dan jenis obat. d.
Sarana dan prasarana termasuk di dalamnya yaitu komputer, printer, buku catatan dan pelaporan, ATK untuk mendukung proses perencanaan obat.
e. Data adalah dokumen yang dapat dijadikan bahan acuan atau informasi di
dalam perencanaan obat seperti data pemakaian obat tahun-tahun sebelumnya meliputi jenis, jumlah dan kondisi dalam satu tahun anggaran.
2. Proses process adalah pelaksanaan yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan meliputi : Penentuan jenis obat berdasarkan e- katalog dan Fornas, Penentuan jumlah obat, Penyesuaian rencana pengadaan
obat. 3.
Keluaran output adalah hasil dari perencanaan obat, diharapkan ketersediaan obat yang dibutuhkan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survey yang bersifat analitik dengan menggunakan metode penelitian kualitatif
yang bertujuan untuk mengetahui perencanaan obat di puskesmas.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian