Pernyataan Informan tentang pelatihan yang dilakukan kepada petugas pengelola obat

fasilitator dengan cara menunjuk seorang pejabat pengadaan obat dan juga dinas kesehatan sebagai tempat penyimpanan obat sebelum di distribusikan ke puskesmas. 4.3.11 Pernyataan Informan tentang pencatatan dan pelaporan kebutuhan obat di Puskesmas Padangmatinggi Tabel 4.15 Matriks Pernyataan Informan tentang pencatatan dan pelaporan kebutuhan obat di Puskesmas Padangmatinggi Informan Pernyataan Informan 3 Kepala IFK Pencatatan ada 2. Pertama dicatat pada kartu stok yang ditempel atau digantung pada setiap item obat ketika ada mutasi obat. Kedua dicatat pada kartu stok induk yang merupakan detail dari obat dan perbekalan kesehatan yang ada di instalasi farmasi. Pelaporannya ada laporan bulanan, laporan triwulan, dan akhir tahun. Informan 4 Staf pengelola obat Alur keluar masuk obat dicatat dalam kartu persediaan barang dan buku pemakaian harian, sedangkan laporannya berupa LPLPO yang dikirimkan setiap bulan dan pada akhir tahun dibuat laporan sisa stok akhir tahun. Dari pernyataan informan di atas dapat diketahui bahwa pencatatan dan pelaporan di puskesmas terdiri dari buku pemakaian harian, laporan LPLPO dan laporan akhir tahun sedangkan di instalasi farmasi terdiri dari kartu persediaan, laporan bulanan, laporan triwulan dan laporan akhir tahun.

4.3.12 Pernyataan Informan tentang pelatihan yang dilakukan kepada petugas pengelola obat

Tabel 4.16 Matriks Pernyataan Informan tentang pelatihan yang dilakukan kepada petugas pengelola obat Informan Pernyataan Informan 1 Kepala Dinas Untuk pelatihan yang tercantum dalam RKA dinas kesehatan maka dilaksanakan oleh dinas, sedangkan apabila ada undangan dari luar maka sebisa mungkin diikuti oleh orang yang berkompeten dalam hal tersebut. Universitas Sumatera Utara Informan 2 Kepala Puskesmas Pelatihan untuk petugas obat biasanya dilakukan oleh dinas kesehatan. Informan 3 Kepala IFK Pelatihan dilaksanakan kalo ada undangan dari dinas kesehatan provinsi ataupun kementrian kesehatan. Informan 4 Staf pengelola obat Nggak pernah dek. Pelatihan berasal dari dinas kesehatan. Dari pernyataan informan di atas dapat diketahui bahwa pelatihan untuk pengelola obat di puskesmas berasal dari dinas kesehatan sedangkan untuk petugas instalasi farmasi pelatihan berasal dari dinas kesehatan provinsi ataupun kementrian kesehatan. Untuk pelatihan yang tercantum dalam RKA dinas kesehatan maka dilaksanakan oleh dinas kesehatan apabila ada undangan pelatihan dari luar ataupun pihak ketiga maka sebisa mungkin diikuti oleh orang yang berkompeten dalam hal tersebut. 4.3.13 Pernyataan Informan tentang pengawasan dari dinas kesehatan terhadap kebutuhan obat di Puskesmas Padangmatinggi Tabel 4.17 Matriks Pernyataan Informan tentang pengawasan dari dinas kesehatan terhadap kebutuhan obat di Puskemas Padangmatinggi Informan Pernyataan Informan 1 Kepala Dinas Monitoring dan Evaluasi ke puskesmas dan jaringannya. Informan 2 Kepala Puskesmas Pengawasannya dari dinas kesehatan berupa monitoring obat dan perbekalan kesehatan dan monitoring sediaan narkotika. Informan 3 Kepala IFK Melakukan monitoring dan evaluasi obat dan perbekalan kesehatan ke puskesmas, pustu dan poskesdes. Melakukan koordinasi ke puskesmas, pustu dan poskesdes mengenai administrasi pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan berupa cara pembuatan laporan LPLPO, laporan akhir tahun, SOP obat dan perbekalan kesehatan. Universitas Sumatera Utara Informan 4 Staf pengelola obat Pengawasannya itu biasanya ada dek. Seperti monitoring petugas dinas kesehatan ke puskesmas dan melalui laporan bulanan yang dikirim ke dinas kesehatan. Dari pernyataan informan di atas dapat diketahui bahwa pengawasan dari dinas kesehatan berupa monitoring dan evaluasi ke puskesmas dan jaringannya oleh instalasi farmasi serta melakukan koordinasi ke puskesmas mengenai administrasi, pengelolaan obat dan perbekaan kesehatan.

4.3.14 Pernyataan Informan tentang otonomi puskesmas dalam perencanaan obat setelah era JKN

Dokumen yang terkait

Gambaran Perilaku Keluarga Penderita TB Paru Terhadap Pencegahan TB Paru di Wilayah Puskesmas Padangmatinggi Kota Padangsidimpuan Tahun 2015

1 1 16

Gambaran Perilaku Keluarga Penderita TB Paru Terhadap Pencegahan TB Paru di Wilayah Puskesmas Padangmatinggi Kota Padangsidimpuan Tahun 2015

0 0 2

Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal Care Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Padangmatinggi Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Kota Padangsidimpuan Tahun 2015

0 0 19

Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal Care Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Padangmatinggi Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Kota Padangsidimpuan Tahun 2015

0 0 2

Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal Care Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Padangmatinggi Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Kota Padangsidimpuan Tahun 2015

0 1 10

Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal Care Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Padangmatinggi Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Kota Padangsidimpuan Tahun 2015

0 0 30

Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal Care Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Padangmatinggi Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Kota Padangsidimpuan Tahun 2015

1 6 4

Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal Care Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Padangmatinggi Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Kota Padangsidimpuan Tahun 2015

0 0 25

ANALISIS PERENCANAAN OBAT DI PUSKESMAS PADANGMATINGGI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2015

0 0 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perencanaan 2.1.1. Pengertian perencanaan - Analisis Perencanaan Obat di Puskesmas Padangmatinggi Kota Padangsidimpuan Tahun 2015

0 4 26