menginterpretasikan data sehingga dapat memberikan gambaran masalah yang dihadapi Sumarni, 2005: 102. Data diperoleh dari data primer berupa kuesioner
yang telah diisi oleh sejumlah responden penelitian.
3.9.2 Metode Analisis Regresi Logistik
Analisis regresi digunakan untuk melihat pengaruh satu variabel independen X terhadap satu variabel dependen Y Lufti dan Situmorang, 2012:
145. Dalam hal ini melihat pengaruh faktor keluarga terhadap pilihan menjadi seorang wirausaha. Untuk memperoleh hasil analisis data, peneliti menggunakan
program SPSS 17.0. Model persamaannya dapat digambarkan sebagai berikut:
Dimana : YD = Pilihan menjadiseorang wirausaha
a = Konstanta X = Faktor keluarga
b e = Standard error
= Koefisien regresi
Regresi logistik adalah bagian dari analisis regresi yang digunakan ketikavariabel dependen respon merupakan variabel dikotomi Situmorang
danLufti, 2012: 209. Regresi logistik logistic regression sebenarnya
YD = a + bX + e
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
samadengan analisis regresi berganda, hanya saja variabel terikatnya merupakanvariabel dummy 0 dan 1. Pendugaan koefisien model regresi logistik
tidakdapat dilakukan dengan metode kuadrat terkecil Ordinary Least Square OLS. Sehingga metode kemungkinan maksimal maximum Likehood
menjadisalah satu alternatif yang dapat digunakan. Berikut beberapa asumsi RegresiLogistik:
1. Regresi logistik tidak memiliki asumsi normalitas atas variabel bebas yangdigunakan dalam model. Artinya, variabel penjelas tidak harus
memilikidistribusi normal, linier, maupun memiliki varian yang sama dalama setiapgrup.
2. Variabel bebas bisa variabel kontinyu, diskrit dan diskomis. 3. Distribusi respon atas variabel terikat diharapkan non linear.
3.9.3 Pengujian Hipotesis Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh faktor keluarga terhadap pilihan menjadi seorang wirausaha maka dilakukan pengujian dengan menggunakan:
a Uji Signifikan Parsial Uji-t Uji-t menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas faktor keluarga
terhadap variabel terikat pilihan menjadi seorang wirausaha. Kriteria pengujiannya adalah :
H : b
i
Artinya faktor keluarga sebagai variabel bebas tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap pilihan menjadi seorang wirausaha.
= 0
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
H
1
: b
i
Artinya pengaruh faktor keluargaberpengaruh positif dan signifikan terhadap
pilihan menjadi seorang wirausaha. = 0
Kriteria pengambilan keputusan : a. Dengan membandingkan nilai t
hitung
dengan t
tabel,
maka H diterima dan H
1
ditolak. Apabila t
tabel
t
hitung
, maka H ditolak dan H
1
b. Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi. Apabila angka probabilitas signifikansi 0,05, maka H
diterima.
diterima dan H
1
ditolak. Apabila angka probabilitas signifikansi 0,05, maka H
ditolak dan H
1
b. Persentase Ketepatan Klasifikasi Percentage Correct diterima.
Persamaan regresi logistik harus dapat memprediksi ketepatan apakah model regresi logistik sudah dapat digunakan atau tidak. Persentase ketepatan
klasifikasi Percentage Correct dapat dilihat dari Classification Table. Semakin besar nilai Overall Percentage maka dapat dikatakan model logistik semakin tepat
dalam memprediksi dari jumlah observasi yang diteliti. c. Koefisien Determinasi R
2
Koefisien Determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R
2
semakin besar nilainya mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas faktor
keluarga X adalah benar terhadap variabel terikat pilihan menjadi seorang wirausahaY. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk
menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Umum Pajak Pasar Bengkel
4.1.1 Profil Singkat Pajak Pasar Bengkel
Masyarakat Pasar Bengkel menyebut pasar tradisional dengan kata pajak atau pekanan. Di Pasar Bengkel ucapan pajak sudah lumrah. Dalam kamus bahasa
Indonesia, pajak artinya upeti. Pajak Pasar Bengkel berdiri sejak tahun 1950-an. Nama Pajak Pasar Bengkel sendiri diambil dari nama kelurahan disana. Pajak
Pasar Bengkel merupakan pusat pasar tradisional, banyak para pedagang wirausaha menjual berbagai macam produk atau barang jenis lainnya, seperti;
pakaian priawanita dewasa, pakaian remaja, pakaian anak-anak, seragam sekolah, pakaian dalam priawanita, alat-alat tulis sekolah, sepatu, sandal, asesoris dan
sayur-sayuran, serta ikan maupun daging. Di Pasar Bengkel, tidak hanya pajak tradisional atau pekanan saja yang ada. Tetapi masih banyak makanan yang dijual
di daerah Pasar Bengkel tersebut, seperti para pedagang wirausaha dodol yang berada di sepanjang jalan Pasar Bengkel tersebut.
Pajak Pasar Bengkel merupakan salah satu pasar tradisional yang berada di daerah Pasar Bengkel. Pajak Pasar Bengkel terletak di Jalan Medan – T.Tinggi
Km. 45 Serdang Bedagai. Pajak Pasar Bengkel adalah pasar resmi yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah. Pajak Pasar Bengkel yang dikelola oleh pemerintah
saat ini memiliki +100 pedagang. Pajak Pasar Bengkel yang dikelola oleh pemerintah memiliki luas 50 x 75 meter.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA