Analisis Statistik Regresi Logistik Pengujian Hipotesis

maka dapat disimpulkan bahwa pada pertanyaan yang terdapat pada kuesioner reliabel dan layak digunakan sebagai instrumen penelitian.

4.4 Analisis Statistik

4.4.1 Analisis Statistik Regresi Logistik

Metode analisis regresi logistik digunakan untuk menguji apakah probabilitas terjadinya variabel terikat dapat diprediksi dengan variabel bebasnya. Regresi logistik hampir sama dengan regresi Oldinery Least Square OLS, bedanya pada regresi logistik terdapat kategori nilai menggunakan variabel dummy. Adapun untuk persamaan regresi logistik yang digunakan adalah sebagai berikut : YD = α +bX Dimana : YD = Dummy Variabel Y Pilihan menjadi seorang wirausaha α = Konstanta b = Koefesien regresi X = Faktor keluarga Berdasarkan pengujian menggunakan SPSS 17.0, maka hasil persamaan regresi logistik dapat dilihat pada Tbael 4.12 berikut ini : Tabel 4.12 Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. ExpB Step 1 a FaktorKeluarga -2.123 1.081 3.859 1 .049 .120 Constant 2.890 1.027 7.915 1 .005 18.000 Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Berdasarkan pada Tabel 4.12di atas, maka persamaan regresi logistik dalam penelitian adalah : YD = -2.123+ 2.890X Nilai a sebesar -2.123 artinya jika variabel faktor keluarga X konstan tetap maka pilihan menjadi wirausaha adalah sebesar -2.123. Nilai koefesien regresi sebesar 2.890 artinya jika faktor keluarga meningkat sebesar satu satuanmaka pilihan menjadi wirausaha akan meningkat sebesar 2.890. Kesimpulannya adalah faktor keluarga memang berkontribusi terhadap pilihan menjadi seorang wirausaha.

4.4.2 Pengujian Hipotesis

Pada uji ini diharapkan Ho akan ditolak sehingga variabel yang sedang diuji masuk ke dalam model. Dengan bantuan tabel “Variables in The Equation” dapat dilihat variabel mana saja yang berpengaruh signifikan sehingga bisa dimasukkan ke model. Jika nilai sig.0,05 maka Ho ditolak dan hipotesis diterima. Tabel 4.13 Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. ExpB Step 1 a FaktorKeluarga -2.123 1.081 3.859 1 .049 .120 Constant 2.890 1.027 7.915 1 .005 18.000 Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah Untuk kriteria uji t dilakukan pada tingkat α = 5 dengan dua arah 0,025. Nilai t untuk n = 60 – 2 = 58 adalah 2,002 maka dapat diambil keputusan menerima atau menolak hipotesis sebagai berikut : UNIVERSITAS SUMATERA UTARA t hitung t = 2,890 tabel dari kriteria pengambilan keputusan : = 2,002 H diterima jika : -2,002 ≤ t hitung H ≤ 2,002 a diterima jika : 1. t hitung 2. -t ≥ 2,002 hitung ≤ -2,002 -2,002 0 2,002 2.890 Sumber : Data Diolah 2013 Gambar 4-1 Kurva Pengujian Hipotesis Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pengaruh faktor keluarga terhadap pilihan menjadi wirausaha diperoleh nilai t-hitung 2.890 lebih besar dari t-tabel 2.002 dengan signifikansi 0,049 Sig. 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya faktor keluarga berpengaruh terhadap pilihan menjadi seorang wirausaha. Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

4.4.3 Persentase Ketepatan Klasifikasi Percentage Correct