BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Umum Pajak Pasar Bengkel
4.1.1 Profil Singkat Pajak Pasar Bengkel
Masyarakat Pasar Bengkel menyebut pasar tradisional dengan kata pajak atau pekanan. Di Pasar Bengkel ucapan pajak sudah lumrah. Dalam kamus bahasa
Indonesia, pajak artinya upeti. Pajak Pasar Bengkel berdiri sejak tahun 1950-an. Nama Pajak Pasar Bengkel sendiri diambil dari nama kelurahan disana. Pajak
Pasar Bengkel merupakan pusat pasar tradisional, banyak para pedagang wirausaha menjual berbagai macam produk atau barang jenis lainnya, seperti;
pakaian priawanita dewasa, pakaian remaja, pakaian anak-anak, seragam sekolah, pakaian dalam priawanita, alat-alat tulis sekolah, sepatu, sandal, asesoris dan
sayur-sayuran, serta ikan maupun daging. Di Pasar Bengkel, tidak hanya pajak tradisional atau pekanan saja yang ada. Tetapi masih banyak makanan yang dijual
di daerah Pasar Bengkel tersebut, seperti para pedagang wirausaha dodol yang berada di sepanjang jalan Pasar Bengkel tersebut.
Pajak Pasar Bengkel merupakan salah satu pasar tradisional yang berada di daerah Pasar Bengkel. Pajak Pasar Bengkel terletak di Jalan Medan – T.Tinggi
Km. 45 Serdang Bedagai. Pajak Pasar Bengkel adalah pasar resmi yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah. Pajak Pasar Bengkel yang dikelola oleh pemerintah
saat ini memiliki +100 pedagang. Pajak Pasar Bengkel yang dikelola oleh pemerintah memiliki luas 50 x 75 meter.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.1.2 Visi dan Misi Pajak Pasar Bengkel
1. Visi
Pajak Pasar Bengkel memiliki visi untuk meningkatkan pelayanan, kebersihan, kenyamanan, keamanan dan pendapatan di Pajak Pasar Bengkel dan untuk
mempermudah masyarakat memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan menjual berbagai macam produk yang dijual oleh para wirausaha..
2. Misi
Pajak Pasar Bengkel memiliki misi dalam hal memajukan Pajak Pasar Bengkel agar konsumen tidak beralih ke pasar modern dan mengelola usaha kecil untuk
mengembangkan pasar tradisional menjadi pasar yang dapat menjadi pilihan utama masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
4.1.3 Kondisi Fisik Pajak Pasar Bengkel
Pajak Pasar Bengkel memiliki luas 50 x 75 meter. Luas 50 x 75 meter ini adalah luas Pajak Pasar Bengkel yang dikelola oleh pemerintah. Pajak Pasar
Bengkel berada di pinggir jalan besar lintasan serdang bedagai sehingga memudahkan konsumen untuk berbelanja di Pajak Pasar Bengkel. Kondisi sekitar
di Pajak Pasar Bengkel sebagai berikut: a. Depan
: Jl. Medan – T. Tinggi Km. 45 Serdang Bedagai b. Kanan
: Pertokoan c. Kiri
: Jl. Delimuda Hilir, Perkebunan Kelapa Sawit d. Belakang
: Pemukiman penduduk
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pola penggunaan lahan di Pajak Pasar Bengkel didominasi oleh kegiatan perdaganganjual beli yaitu pedagang pakain priawanita, anak-anak, seragam
sekolah, alat-alat tulis, sepatusandal, asesoris, sayur, pedagang daging sapi dan ayam, pedagang ikan, pedagang buah, serta jajanan pasar dan lain sebagainya.
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Analisis Deskriptif Responden
Metode analisis deskriptif adalah cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan,
penyusunan, penganalisisan data, sehingga dapat diketahui gambaran umum dari objek yang diteliti Sugiyono,2006: 209. Data utama dalam penelitian ini adalah
informasi dari responden dan pernyataan-pernyataan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam menganalisis masalah penelitian yang
dirumuskan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan
kuesioner. Jumlah pertanyaan seluruhnya adalah 10 butir pertanyaan yakni 9 butir pertanyaan untuk variabel Faktor Keluarga X dan 1 butir pertanyaan untuk
variabel Pilihan Menjadi Seorang Wirausaha Y. Analisis deskriptif pada penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner
kepada 60 orang responden para pedagang di Pajak Pasar Bengkel Jln. Medan – T.Tinggi Km. 45 Serdang Bedagai. Kuesioner berisikan deskripsi responden dan
jawaban atas pertanyaan yang diberikan. Karateristik responden dalam penelitian ini adalah berdasarkan jenis kelamin, status, usia, pendidikan, tahun memulai
usaha, suku, dan jenis usaha.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA