terhubung secara kausal saja. Peristiwa kausal merupakan peristiwa yang menyebabkan atau menjadi dampak dari berbagai peristiwa lain dan tidak dapat
diabaikan karena akan berpengaruh pada keseluruhan karya. Peristiwa kausal tidak terbatas pada hal-hal yang fisik saja seperti ujaran atau tindakan, tetapi juga
mencakup perubahan sikap karakter, kilasan-kilasan pandangannya, keputusan- keputusannya, dan segala yang menjadi variabel pengubah dalam dirinya,
Stanton, 2007:26.
1.4.2 Kerangka Teori
Agar dapat menganalisis suatu karya sastra diperlukan sebuah teori pendekatan yang sesuai dengan objek dan tujuan dari penulisan ini. Teori
dipergunakan sebagai landasan berpikir untuk memahami, menjelaskan, menilai suatu objek atau data yang dikumpulkan, sekaligus sebagai pembimbing yang
menuntun dan memberi arah di dalam penelitian. Dalam penelitian terhadap komik One Piece karya Eiichiro Oda ini, penulis menggunakan landasan teori
pendekatan struktural objektif yang akan dikaitkan dengan konsep tema,
perwatakan, dan plot alur.
Wellek dan Werren dalam Rusmawani 20012:13 menyebutkan pendekatan ini sebagai pendekatan intrinsik karya sastra yang dipandang memiliki
kebulatan, koherensi, dan kebenaran sendiri. Teori struktural berusaha untuk memilah-milah dengan baik unsur-unsur
pembentuk suatu karya sastra yang dalam hal ini karya sastra berbentuk prosa. Teeuw 1984: 135 menyatakan, Analisis struktural bertujuan untuk membongkar
dan memaparkan secara cermat, semendetail dan mendalam mungkin keterkaitan
Universitas Sumatera Utara
dan keterjalinan semua analisis aspek karya sastra yang bersama-sama menghasilkan makna menyeluruh.
Analisis struktural dilakukan dengan mengidentifikasi, mengkaji, dan mendeskripsikan fungsi dan hubungan antara unsur intrinsik, kemudian
menjelaskan fungsi masing-masing unsur dalam menunjang makna keseluruhan dan hubungan antar unsurnya. Unsur intrinsik dalam sebuah karya sastra meliputi
alur, penokohan, latar, sudut pandang, dan tema. Namun dalam kajian ini, khusus hanya membicarakan tema, tokoh utama, dan alur saja.
Setiap cerita mempunyai dasar. Penulis menuliskan tokohnya dengan dasar tema yang telah ditentukan, mengingat kenyataan tersebut maka tema
menduduki posisi penting. Yang dimaksud dengan tema adalah persoalan yang berhasil menduduki posisi tempat utama dalam cerita. Tema dalam hal ini
tidaklah berada di luar cerita, tetapi inklusif di dalamnya. Akan tetapi, keberadaan tema meskipun inklusif di dalam cerita tidaklah terumus dalam satu dua kalimat
secara tersurat, tetapi tersebar di balik keseluruhan unsur-unsur signifikan atau media pemapar prosa fiksi, Brooks dalam Aminuddin 2000:92
Menurut Scharbach dalam Aminuddin 2000:91, seorang pengarang harus memahami tema cerita yang akan dipaparkan sebelum melaksanakan proses
kreatif penciptaan, sementara pembaca baru dapat memahami tema bila mereka telah selesai memahami unsur-unsur signifikan yang menjadi media pemapar
tema tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Tokoh berkaitan dengan orang atau seseorang sehingga perlu penggambaran yang jelas tentang tokoh tersebut. Menurut Nurgiyantoro
1995:173-174, jenis-jenis tokoh dapat dibagi sebagai berikut; 1. Berdasarkan Segi Peranan atau Tingkat Pentingnya
a. Tokoh Utama, yaitu tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam prosa dan sangat menentukan perkembangan alur secara keseluruhan.
b. Tokoh Tambahan, yaitu tokoh yang permunculannya lebih sedikit dan kehadirannya jika hanya ada keterkaitannya dengan tokoh utama secara
langsung ataupun tidak langsung dan 2. Berdasarkan Segi Fungsi Penampilan Tokoh
a. Tokoh Protagonis, yaitu tokoh utama yang merupakan pengejawantahan nilai-nilai yang ideal bagi pembaca
b. Tokoh Antagonis, yaitu tokoh penyebab terjadinya konflik Pengertian alur atau plot pada karya sastra pada umumnya adalah
rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin sebuah cerita yang dihadirkan para pelaku dalam sebuah cerita. Tahapan peristiwa
yang menjalin suatu cerita bisa berbentuk dalam rangkaian suatu peristiwa yang berbagai macam, Aminuddin 2000:83. Dalam suatu cerita, urutan peristiwa
dapat beraneka ragam, Montage dan Hensaw dalam Aminuddin 2000:84 menjelaskan bahwa tahapan peristiwa dalam plot suatu cerita dapat stersusun
dalam tahapan-tahapan sebagai berikut;
Universitas Sumatera Utara
a. Exposition, yaitu tahap awal yang berisi penjelasan tentang tempat
terjadinya peristiwa serta perkenalan dari setiap pelaku yang mendukung cerita.
b. Inciting Force, yakni tahap ketika timbul kekuatan, kehendak maupun
perilaku yang bertentangan dari pelaku. c.
Rising Action, yakni situasi panas karena pelaku-pelaku dalam cerita mulai berkonflik
d. Crisis, yaitu dimana situasi semakin panas dan para pelaku sudah diberi
gambaran nasib oleh para pengarangnya e.
Climax, yakni situasi puncak ketika konflik berada dalam kadar yang paling tinggi hingga para pelaku itu mendapatkan kadar nasibnya itu
sendiri dan f.
Falling Action, yakni kadar konflik sudah menurun sehingga ketegangan dalam cerita sudah mulai mereda sampai menuju conclution atau
penyelesaian cerita. Hal berikut akan dijelaskan dan dikaitkan dalam Bab III tentang Analisis Alur dalam Komik One Piece.
Dengan menggunakan teori pendekatan struktural tersebut, penulis menganalisis karakteristik penokohan dalam komik One Piece, tema yang
mendasari pemaparan cerita dan tahapan-tahapan alur yang membentuk komik One Piece. Sehingga dapat dijelaskan hubungan unsur-unsur yang ada di dalam
manga “One Piece”, keutuhan serta kepaduan ceritanya yang dibangun melalui unsur intrinsik .
Universitas Sumatera Utara
1.5 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN