b. Plotalur cerita
Menurut Abraham dalam Siswanto 2008:159, plot atau alur adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin
sebuah cerita yang dihadirkan oleh para pelaku. Alur atu plot ialah jalan cerita yang berupa peristiwa-peristiwa yang disusun satu persatu dan saling berkaitan
menurut sebab akibat dari awal sampai akhir cerita. Dari pengertian tersebut jelah bahwa setiap cerita tidak berdiri sendiri Suroto, 1989:89.
Dalam cerita fiksi atau cerpen urutan peristiwa dapat beraneka ragam. Montage dan Henshaw dalam Aminuddin 2000:84 menjelaskan bahwa tahapan
peristiwa dalam plot suatu cerita dapat tersusun dalam tahapan-tahapan sebagai berikut:
a. Exposition : yakni tahap awal yang berisi penjelasan tentang tempat
terjadinya peristiwa serta perkenalan dari setiap pelaku yang mendukung cerita.
b. Inciting force: yakni tahap ketika timbul kekuatan, kehendak maupun
perilaku yang bertentangan dari pelaku. c.
Rising action : yakni situasi panas karena pelaku-pelaku dalam cerita mulai berkonflik.
d. Crisis: yakni situasi semakin panas dan para pelaku sudah diberi gambaran
nasib oleh pengarangnya. e.
Climax: yakni situasi puncak ketika konflik berada dalam kadar yang paling tinggi hingga para pelaku itu mendapatkan kadar nasibnya sendiri-
sendiri.
Universitas Sumatera Utara
f. Falling action: yakni kadar konflik sudah menurun sehingga ketegangan
dalam cerita sudah mulai mereda sampai menuju conclusion atau penyelesaian cerita.
Dalam pengertiannya elemen plot hanyalah didasarkan pada paparan mulai peristiwa, berkembangnya peristiwa yang mengarah pada konflik yang memuncak,
dan penyelesaian terhadap konflik. Intisari plot adalah konflik, tetapi suatu konflik tidak bisa secara tiba-tiba
dipaparkan begitu saja, harus ada dasar yang menjadi landasan dari konflik tersebut. Menurut Aminuddin 2000:90, pada umumnya alur pada cerita prosa
fiksi disusun berdasarkan urutan sebagai berikut: 1. Perkenalan, pada bagian ini pengarang menggambarkan situasi dan
memperkenalkan tokoh-tokohnya. 2. Pertikaian, pada bagian ini pengarang mulai menampilkan pertikaian
yang dialami sang tokoh. 3. Perumitan, pada bagian ini pertikaian semakin menghebat.
4. Klimaks, pada bagian ini puncak perumitan mulai muncul. 5. Peleraian, disini persoalan demi persoalan mulai terpecahkan.
Menurut susunannya atau urutannya alur terbagi dalam jenis, yaitu alur maju, alur mundur dan alur campuran. Alur maju adalah alur yang susunannya
mulai dari peristiwa pertama, peristiwa kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya sampai cerita itu berakhir. Alur mundur adalah alur yang susunannya dimulai dari
peristiwa terakhir kemudian kembali pada peristiwa pertama, kedua, dan seterusnya sampai kembali lagi pada peristiswa terakhir tadi. Sementara alur
campuran adalah dimana didalam suatu cerita pengarang menggunakan alur maju
Universitas Sumatera Utara
dan alur mundur. Adapun jenis alur yang digunakan dalam kumpulan komik ini adalah alur campuran
c. Tokoh