1.6 METODE PENELITIAN
Sebuah penelitian membutuhkan suatu metode untuk mendukung proses di dalam penelitian tersebut. Dan, metode yang dipakai dalam mengerjakan
penelitian ini adalah Metode Deskriptif. Menurut Koentjaraningrat 1976 : 30 bahwa, penelitian yang bersifat deskriptif yaitu yang memberikan gambaran yang
secermat mungkin mengenai individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu. Metode deskriptif juga merupakan suatu metode yang menggambarkan keadaan
atau objek penelitian yang dilakukan pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya dan dipakai untuk memecahkan masalah
dengan cara mengumpulkan, menyusun, mengklasifikasikan, mengkaji dan menginterpretasikan data.
Untuk teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka library research yaitu dengan menyelusuri sumber-sumber kepustakaan dengan
buku-buku dan referensi yang ada di perpustakaan umum Universitas Sumatera Utara, membaca literature dan melakukan penelusuran melalui media internet.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP KOMIK “ONE PIECE”, PENDEKATAN
OBJEKTIF DAN BIOGRAFI PENGARANG
2.1. Pengertian Komik
Menurut Marchel Bonnef 1998:23, komik adalah salah satu produk dari hasrat manusia untuk menceritakan pengalamannya, yang dituangkan dalam
gambar dan tanda, yang mengarah kepada suatu pemikiran dan perenungan. Komik merupakan gambar yang menyampaikan informasi atau
menghasilkan respon estetik pada yang melihatnya. Dapat dikatakan, komik sebagai produk budaya karena dibuat atas dasar kreasi yang dipresentasikan
secara virtual.http:www. wikipedia.comsejarah-komik.html Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak
bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita. Biasanya, komik dicetak diatas kertas dan dilengkapi dengan teks. Komik dapat
diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai dari strip dalam koran, dimuat dalam majalah, hingga berbentuk buku sendiri.
Komik dalam bahasa Jepang disebut manga 漫 画 . Manga, yang dilafalkan dengan ”Mang-ah” secara harifiah diterjemahkan sebagai “gambar
aneh”. Di Jepang, istilah manga diperkenalkan pertama kalinya oleh Katsushika Hokusai. Katsushika Hokusai, seorang pemahat kayu dan pelukis yang hidup dari
tahun 1760 sampai 1849, menciptakan Hokusai Manga, satu dari banyak
Universitas Sumatera Utara
terbitannya. Dalam 15 volume serial sketsanya yang diterbitkan pada 1841, dia mencakupkan berbagai topik yang berbau informatif kedalam komik dari jaman
Edohttp:noburo’s.blogspot.com201211sejarah-manga-dan-jenis-manga- dijepang.html.
Di akhir abad 18, Kibyoushi, sebagai buku komik pertama yang berisi cerita muncul dengan tatanan gambar yang dikelilingi oleh tulisan atau tulisan di
samping gambar sebagai narasinya. Manga tidak begitu berkembang hingga Perang Dunia II. Pada awal abad 19, muncul seorang mangaka yang membawa
sejarah baru di dunia manga Jepang. Dia adalah Osamu Tezuka 1928-1989, karyanya yang terkenal adalah Tetsuwan Atom yang di Indonesia dikenal sebagai
Astro Boy dan manga-nya yang diadaptasi dari novel Treasure Island karya Robert Louis Stevenson meraih nilai penjualan tertinggi nasional karena sukses
dijual sebanyak 400.000 eksemplar. Karena pada mulanya komik di Jepang adalah peniruan dari film animasi
dari Walt Disney, maka saat itu para penggemar komik Jepang adalah anak-anak. Namun pada tahun 1959, mulai diterbitkan dua majalah mingguan untuk anak
laki-laki yaitu Shonen Magazine dan Shonen Sunday. Saat itu hiburan untuk anak di Jepang hanyalah komik saja, belum ada anime sebutan untuk film animasi di
Jepang dan tentu saja belum ada game komputer. Sepuluh tahun kemudian, majalah komik untuk remaja mulai terbit, Manga Action 1967, Young Comic
1967, Play Comic 1968 dan Big Comic 1967. Pembaca komik yang usianya kurang lebih sembilan tahun pada tahun 1959, maka pada saat itu tahun 1967
mereka telah berumur kurang lebih delapan belas tahun dan telah masuk masa
Universitas Sumatera Utara
remaja sehingga mereka mau membaca komik yang cocok dengan usia dan selera mereka.
Dalam penyajian Komik, pengarang menawarkan banyak hal yang dapat dinikmati oleh para pembacanya. Tidak hanya konsep cerita yang berdasarkan
kisah nyata dalam kehidupan sehari-hari tetapi juga ditawarkan konsep seni dan imajinasi yang tinggi serta nilai-nilai kebudayaan yang dapat membuat suatu
karya sastra itu. Komik-komik produksi Jepang mempunyai pengaruh yang besar dibanding komik-komik produksi Amerika dan Eropa, dapat dikatakan bahwa
komik Jepang lebih mendominasi di dunia karena tema yang dipakai tidak hanya tentang super hero namun juga tentang kehidupan sosial masyarakat dan masalah-
masalah yang ada di dalamnya sekaligus pemecahannya baik mewakili diri pengarang secara pribadi maupun pendapat masyarakat. Pada penyajiannya komik
tidak hanya untuk menghibur, namun lebih untuk mewakili perasaan pembaca sehingga komik ini lebih dari sekedar bacaan melainkan ekspresi jiwa antara
pembaca dan pengarang. http:hansteru.wordpress.com20071205sejarah- tentang-komik.
2.2. Unsur-unsur Pembangun Komik