Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan, maka penulis mengambil kesimpulan, sebagai berikut: 1. Untuk menjamin kelangsungan kegiatan investasi Reksa Dana berbentuk Perseroan yang teratur dan kondusif, pemerintah telah menerbitkan berbagai macam instrumen atau produk hukum yang memadai untuk dapat memberikan perlindungan hukum bagi kepentingan Investor. Hal tersebut terlihat dari aturan hukum yang ada, baik Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, maupun Peraturan Bapepam yang meregulasi kegiatan pelaku-pelaku kegiatan investasi Reksa Dana Berbentuk Perseroan. Telah ada 1 satu Undang-Undang yang menjadi pokok hukum Reksa Dana, yaitu Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Namun, Undang-Undang Pasar Modal bukanlah Undang-Undang yang berdiri sendiri. Dalam praktek, Reksa Dana berbentuk Perseroan juga memakai peraturan dari beberapa Undang-Undang lainnya, seperti Undang-Undang Nomor Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana, Undang- Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Undang- Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dan Kitab Undang-Undang Acara Perdata, 2 dua Peraturan Pemerintah, dan 24 dua Universitas Sumatera Utara puluh empat Peraturan Bapepam. Tidak hanya dari segi kuantitas, tetapi juga dari segi kualitas, peraturan-peraturan tersebut telah memiliki visi dan misi perlindungan hukum terhadap investor yang sangat baik. 2. Pihak-pihak yang terkait dalam Reksa Dana berbentuk Perseroan dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu: a. Pelaku utama, yang terdiri dari Perseroan Reksa Dana, Manajer Investasi, Investor danatau pendiri Perseroan, Penjamin Emisi underwriter dan Badan Pengawas Pasar Modal Bapepam. b. Lembaga penunjang, yang terdiri dari Kustodian Bank Kustodian, Biro Administrasi Efek, dan Wali Amanat. c. Profesi penunjang, yang terdiri dari Akuntan, Konsultan Hukum, Penilai atau appraiser, Notaris, dan Profesi lain yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Secara garis besar, mekanisme kerja yang terjadi antara para pihak terkait dalam Reksa Dana berbentuk Perseroan adalah: a. Pemegang saham awal mendirikan Perseroan dan menunjuk Direksi sebagai penanggung jawab Perseroan. b. Direksi mengajukan kepada Bapepam suatu permohonan izin usaha dan pernyataan pendaftaran sebagai Perseroan yang memiliki usaha pengelolaan dana di bidang Reksa Dana, untuk mendapatkan pernyataan efektif dari Bapepam. c. Direksi sebagai perwakilan dari Perseroan membuat kontrak pengelolaan dana Reksa Dana dengan Manajer Investasi, dan kontrak penyimpanan dana Reksa Dana dengan Bank Kustodian. Dengan Universitas Sumatera Utara dibuatnya kontrak tersebut, maka Direksi hanya berfungsi sebagai pengawas. Namun, Direksi tetap bertanggung jawab kepada pemegang saham atas pengelolaan Perseroan. d. Setelah membuat kontrak, Perseroan melakukan Penawaran Umum kepada publik, dan investor yang membeli saham Perseroan akan menjadi pemegang saham. e. Pemegang saham yang melakukan pembelian saham tersebut membayarkan dana pembelian melalui underwriter jika ada atau langsung kepada Bank Kustodian. f. Hasil penjualan saham akan dikelola oleh Manajer Investasi dan diinvestasikan dalam pasar uang atau pasar modal melalui perantara pedagang efek. g. Manajer Investasi secara teratur melakukan pemantauan dan penyesuaian kebijakan portofolio investasinya dalam rangka memaksimalkan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana tersebut. Penulis menilai ada dua pelaku dalam Reksa Dana berbentuk Perseroan yang memiliki peran signifikan dalam melaksanakan perlindungan terhadap investor, pertama, Manajer Investasi. Manajer Investasi merupakan satu-satunya pihak yang diberikan kekuasaan penuh untuk mengelola saham Reksa Dana dengan sebaik-baiknya. Maka dari itu, prinsip fiduciary duty harus benar-benar diperhatikan oleh Manajer Investasi dalam rangka melindungi kepentingan investor yang seutuhnya. Kedua, Badan Pengawas Pasar Modal Bapepam yang oleh peraturan perundang-undangan diberikan tugas yang sangat besar dan berat untuk Universitas Sumatera Utara menjaga kestabilan pasar modal Indonesia, termasuk dalam bidang Reksa Dana, yaitu dengan bertindak sebagai lembaga pembina, pengatur, dan pengawas. 3. Dalam setiap aktivitas Reksa Dana berbentuk Perseroan, perlindungan Hukum terhadap investor selalu melekat pada investor dan menjadi perhatian utama. Perlindungan hukum tersebut sudah mulai diterapkan sejak awal, yaitu pada tahap tahap pendirian Perseroan hingga penawaran umum Perseroan di Pasar Perdana, dan pada aktivitas sehari-hari Reksa Dana berbentuk Perseroan, yaitu pada tahap pengurusan Perseroan, serta pada kepailitan dan pembubaran Perseroan, perlindungan terhadap investor selalu menjadi perhatian utama. Layaknya investor dalam investasi jenis lainnya di pasar modal Indonesia, kepentingan investor selalu menjadi perhatian utama. Hal ini bertujuan mencegah hal-hal yang dapat mengganggu atau merampas hak-hak investor, yang pada akhirnya akan merugikan investor itu sendiri. Alasan perlindungan terhadap investor menjadi perhatian utama adalah karena investor adalah penentu berjalannya kegiatan pasar modal, yang memiliki andil besar dalam kemajuan perekonomian suatu negara. Apabila perlindungan hukum terhadap investor tidak terjamin, tentu saja akan sedikit investor yang bersedia menanamkan dananya di negara tersebut, dan hal tersebut akan membawa dampak negatif bagi pertumbuhan perekonomian negara. Begitu juga sebaliknya, perlindungan hukum terhadap investor yang terjamin akan membuat investor bersemangat menanamkan dananya, yang pada akhirnya akan turut mendongkrak perekonomian negara. Universitas Sumatera Utara

B. Saran