Perlindungan Hukum Terhadap Investor Pada Pengurusan Perseroan

penerbitan prospektus, maka ditetapkanlah Peraturan Bapepam nomor IX.C.6 tentang Pedoman Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum. 155

B. Perlindungan Hukum Terhadap Investor Pada Pengurusan Perseroan

Dalam rangka peningkatan fleksibilitas dan efisiensi pengelolaan Reksa Dana, perluasan alternatif investasi serta pemberian perlindungan hukum yang lebih memadai terhadap pemodal guna mendorong pertumbuhan industri Reksa Dana, maka ditetapkanlah peraturan Bapepam nomor IV.A.3. tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Perseroan. Pelanggaran terhadap peraturan ini dikenakan sanksi sesuai dengan Peraturan Perundangundangan yang berlaku di bidang pasar modal. 156 1. Perlindungan Terhadap Harta Benda Pribadi Investor Perbuatan pengurusan melahirkan tanggung jawab bagi pengurus terhadap harta kekayaan yang berada dibawah pengurusannya, yang bukan merupakan harta kekayaan pribadi. 157 155 Peraturan Bapepam nomor IX.C.6. tentang Pedoman Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum Reksa Dana. 156 Peraturan Bapepam nomor IV.A.3. tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Perseroan. 157 Gunawan Widjaja dan Almira Prajna Ramaniya, Op.cit., hal. 57. Bagi Perseroan yang berbentuk badan hukum seperti Perseroan Terbatas, koperasi, dan lain-lain, maka secara hukum pada prinsipnya harta bendanya terpisah dari harta benda pendirinya pemilikya. Karena itu, tanggung jawab secara hukum juga dipisahkan dari harta benda pribadi pemilik perusahaan yang berbentuk badan hukum tersebut. Jadi, misalnya suatu Perseroan Terbatas melakukan suatu perbuatan dengan pihak lain, yang bertanggung jawab adalah Perseroan tersebut dan tanggung jawabnya sebatas harta benda yang Universitas Sumatera Utara dimiliki oleh Perseroan tersebut. Harta benda pribadi pemilik Perseroanpemegang sahamnya tidak dapat disita atau digugat untuk dibebankan tanggung jawab Perseroan tersebut. 158 2. Perlindungan Terhadap Saham Investor Direksi dalam PT biasa berperan sebagai pengelola asetaktiva PT tersebut. Namun, dalam Reksa Dana berbentuk Perseroan, Direksi tidak mengelola langsung aset PT, melainkan Direksi hanya sebagai pengawas saja. Hal tersebut dikarenakan pengelolaan asetaktiva Reksa Dana berbentuk Perseroan dilakukan oleh Manajer Investasi yang ditunjuk oleh Direksi. Namun, Direksi Reksa Dana berbentuk Perseroan tersebut tetap bertanggung jawab kepada pemegang saham atas kelangsungan dan prestasi Reksa Dana. Selain itu, harta kekayaanaset Reksa Dana berbentuk Perseroan tidak disimpan oleh Direksi, melainkan oleh Bank Kustodian, yang ditunjuk oleh Direksi. 159 Selanjutnya kekayaan Manajer Investasi dipisahkan dari kekayaan reksadana. Alasannya apabila dikemudian hari terjadi hal-hal yang tidak diinginkan atas reksadana, pemodal reksadana tidak ikut dirugikan. Hal demikian merupakan salah satu upaya untuk memberikan jaminan perlindungan hukum bagi pihak yang menanamkan modal. 160 Setiap perubahan kebijakan dasar yang dimuat dalam Kontrak Pengelolaan Reksa Dana atau penunjukan dan perubahan Akuntan wajib terlebih dahulu 158 Munir Fuady, Doktrin-doktrin Modern Dalam Corporate Law dan Eksistensinya Dalam Hukum Indonesia, Bandung: PT. Citra Adiitya Bakti, 2002, hal. 2-3. 159 Ibid., hal. 83. 160 Diambil dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat,http:lppm.unitomo .ac.id, diakses pada tanggal 23 November 2010. Universitas Sumatera Utara memperoleh persetujuan sebagian besar direktur, dan perubahan tersebut wajib diberitahukan kepada Bapepam serta pemegang saham sekurang-kurangnya 60 enampuluh hari sebelum berlakunya perubahan tersebut. Bapepam dapat menolak perubahan dalam waktu 45 empat puluh lima hari sejak pemberitahuan tersebut diterima. Dalam hal Bapepam tidak keberatan atas perubahan tersebut, perubahan termaksud dengan sendirinya berlaku pada hari ke-61enampuluh satu sejak tanggal diterimanya pemberitahuan oleh Bapepam. Direksi wajib mempertimbangkan dengan teliti, baik terhadap calon profesi dan lembaga penunjang yang terkait dan persyaratan kontrak yang diajukan sebelum menyetujui, memperpanjang, atau menyetujui pengalihan dari setiap kontrak untuk kepentingan Reksa Dana. Reksa Dana wajib menerbitkan pembaharuan prospektus yang disertai laporan keuangan tahunan terakhir serta wajib disampaikan kepada Bapepam oleh Manajer Investasi selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan berakhir. 161 Manajer Investasi memiliki berbagai kewajiban yang telah ditentukan Bapepam, yaitu 162 a. Membuat catatan dan menyimpan segala pertimbangan pengambilan keputusan investasi portofolio Reksa Dana, seperti yang ditetapkan dalam kebijakan investasi yang telah dimuat pada kontrak, sesuai perundang-undangan di bidang pasar modal. : 161 Peraturan Bapepam nomor IV.A.3 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Perseroan. 162 Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin, Op.cit., hal. 218-219. Universitas Sumatera Utara b. Memerhatikan dan mematuhi Pedoman Pengelolaan Reksa Dana peraturan nomor IV.A.3. c. Menyampaikan hal yang sebenarnya kepada masyarakat menyangkut kinerja dan informasi mengenai Reksa Dana yang dikelolanya. d. Menghitung Nilai Pasar Wajar dari efek dalam Portofolio Reksa Dana dan menyampaikan pada Bank Kustodian sesuai dengan peraturan nomor IV.C.2, selambat-lambatnya pada pukul 17.00 setiap hari kerja. e. Dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas sebaik mungkin semata-mata untuk kepentingan pemegang saham, serta bertanggung jawab penuh atas kerugian yang timbul karena tidak melaksanakan kewajibannya. f. Memisahkan harta kekayaan Reksa Dana dari harta kekayaan Manajer Investasi. g. Terus-menerus meningkatkan sistem pengawasan intern dengan mengevaluasi sistem prosedur kegiatan. Dalam menjalankan aktivitasnya, terdapat beberapa ketentuan mengenai hal-hal yang dilarang bagi Manajer investasi, yang diatur dengan Peraturan Bapepam Nomor V.G.1. tentang Perilaku yang Dilarang Bagi Manajer Investasi, Manajer Investasi dilarang untuk 163 Manajer Investasi Reksa Dana dilarang melakukan tindakan yang dapat menyebabkan Reksa Dana Berbentuk Perseroan . 164 163 Peraturan Bapepam nomor V.G.1 tentang Perilaku yang Dilarang Bagi Manajer Investasi. 164 Peraturan Bapepam nomor IV.A.3 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Perseroan. : Universitas Sumatera Utara a. membeli Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri yang informasinya tidak dapat diakses melalui media massa atau fasilitas internet yang tersedia; b. membeli Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri yang informasinya dapat diakses melalui media massa atau fasilitas internet yang tersedia lebih dari 15 lima belas per seratus dari Nilai Aktiva Bersih; c. membeli Efek Bersifat Ekuitas yang diterbitkan oleh perusahaan yang telah mencatatkan Efeknya pada Bursa Efek di Indonesia lebih dari 5 lima perseratus dari modal disetor perusahaan dimaksud; d. membeli Efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan lebih dari 10 sepuluh perseratus dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana pada setiap saat. Pembatasan ini termasuk pemilikan surat berharga yang dikeluarkan oleh bank-bank tetapi tidak termasuk Sertifikat Bank Indonesia dan obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia; e. menjual saham Reksa Dana terbuka kepada setiap pemodal lebih dari 2 dua per seratus dari modal yang dikeluarkan, kecuali bagi Manajer Investasi Reksa Dana terbuka yang bersangkutan; f. membeli Efek Beragun Aset lebih dari 10 sepuluh perseratus dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana dengan ketentuan bahwa setiap jenis Efek Beragun Aset tidak lebih dari 5 lima perseratus dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana; g. membeli Efek yang tidak melalui Penawaran Umum dan atau tidak dicatatkan di Bursa Efek, kecuali Efek pasar uang, Obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia; Universitas Sumatera Utara h. membeli Efek yang diterbitkan oleh pihak yang terafiliasi baik dengan Manajer Investasi maupun pemegang Unit Penyertaan lebih dari 20 dua puluh perseratus dari Nilai Aktiva Bersih, kecuali hubungan afiliasi yang terjadi karena penyertaan modal pemerintah; i. terlibat dalam kegiatan selain dari investasi, investasi kembali atau perdagangan Efek; j. terlibat dalam penjualan Efek yang belum dimiliki short sale; k. terlibat dalam membeli Efek secara margin; l. melakukan emisi obligasi atau sekuritas kredit; m. terlibat dalam berbagai bentuk pinjaman, kecuali pinjaman jangka pendek yang berkaitan dengan penyelesaian transaksi dan pinjaman tersebut tidak lebih dari 10 sepuluh perseratus dari nilai portofolio Reksa Dana pada saat pembelian; n. membeli efek yang sedang ditawarkan dalam Penawaran Umum dimana Manajer Investasi bertindak sebagai Penjamin Emisi dari Efek dimaksud; o. terlibat dalam transaksi bersama atau kontrak bagi hasil dengan Manajer Investasi atau pihak Afiliasinya; p. membayar dividen selain berasal dari laba. q. membeli Efek Beragun Aset dimana Manajer Investasinya sama dengan Manajer Investasi Reksa Dana dan atau terafiliasi dengan Kreditur Awal Efek Beragun Aset tersebut; atau r. membeli Efek Beragun Aset yang tidak tercatat pada Bursa Efek di Indonesia. Universitas Sumatera Utara Dalam melaksanakan kewenangannya, Manajer Investasi dan Bank Kustodian juga dikenakan Uji Kepatuhan Reksa Dana, yaitu serangkaian kegiatan yang dilakukan secara berkala oleh biro teknis Bapepam untuk menguji kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku, penerapan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko serta kinerja Reksa Dana. Dalam melakukan Uji Kepatuhan terhadap pengelolaan Reksa Dana, Petugas Uji Kepatuhan harus memastikan Manajer Investasi telah mematuhi Peraturan Nomor IV.A.3 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Perseroan dan Peraturan Nomor IV.A.4 tentang Pedoman Kontrak Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Perseroan. Petugas Uji Kepatuhan adalah pegawai Bapepam yang menerima penugasan dari Kepala Biro Teknis untuk melakukan Uji Kepatuhan Reksa Dana. Dalam melakukan Uji Kepatuhan terhadap Bank Kustodian, Petugas Uji Kepatuhan harus memastikan Bank Kustodian mempunyai izin dan tidak terafiliasi dengan Manajer Investasi; melakukan verifikasi terhadap catatan atau bukti-bukti atas dana dan Efek yang menjadi milik Reksa Dana yang disimpan Bank Kustodian; memastikan transaksi jual beli Efek dalam portofolio dilaksanakan berdasarkan instruksi dari Manajer Investasi; memastikan Bank Kustodian telah menghitung Nilai Aktiva Bersih setiap hari dengan benar sesuai dengan Peraturan Nomor VIII.G.8 tentang Pedoman Akuntansi Reksa Dana; memastikan Bank Kustodian sekurang-kurangnya telah membukukan semua perubahan dalam portofolio, pengeluaran biaya-biaya pengelolaan, dividen, pembebanan pajak, pendapatan bunga atau pendapatan lain-lain; memastikan Universitas Sumatera Utara Bank Kustodian telah melakukan pengamanan atas Efek yang menjadi tanggung jawabnya; memastikan Bank Kustodian telah membuat rekening terpisah bagi kekayaan Reksa Dana dari Bank Kustodian; memastikan Bank Kustodian telah mengirimkan laporan kepada Manajer Investasi baik laporan harian maupun laporan mingguan; memastikan Bank Kustodian telah menyampaikan laporan kepada Bapepam sesuai dengan angka 1 Peraturan Nomor X.D.1 tentang Laporan Reksa Dana. 165 3. Resiko Bagi Investor Dalam Reksa Dana Berbentuk Perseroan Terdapat beberapa peluang resiko yang ditanggung oleh investor dalam berinvestasi di Reka Dana, antara lain 166 a. Resiko penurunan nilai aktiva bersih NAB : Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana sangat mungkin turun dibandingkan saat investor membelinya. Penurunan ini disebabkan oleh banyak hal, seperti memburuknya kinerja pasar modal, prestasi emiten yang kurang baik, situasi ekonopolitik yang kacau, dan sebagainya. 167 Dalam hal Reksa Dana melakukan Penawaran Umum berikutnya, Reksa Dana wajib 168 a. mengumumkan secara harian Nilai Aktiva Bersih dari sahamnya selama masa Penawaran Umum; dan : 165 Peraturan Bapepam nomor II.F.14 tentang Pedoman Uji Kepatutan Reksa Dana. 166 Nofie Iman, Op.cit., hal. 42-43. 167 Ibid., hal. 42. 168 Peraturan Bapepam nomor IV.A.3 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Perseroan. Universitas Sumatera Utara b. menawarkan sahamnya pada harga yang sama atau lebih besar dari Nilai Aktiva Bersih per saham. Reksa Dana wajib menghitung Nilai Aktiva Bersih per saham setiap hari bursa bagi Reksa Dana terbuka dan seminggu sekali bagi Reksa Dana tertutup. Manajer Investasi atau pihak Afiliasinya dapat membeli atau menjual saham Reksa Dana tertutup yang dikelola oleh Manajer Investasi tersebut, apabila Nilai Aktiva Bersih dihitung, dinilai dan diumumkan setiap hari. 169 b. Resiko likuiditas Pemegang saham Reksa Dana terbuka dapat menjual kembali sahamnya kepada Reksa Dana. Dalam hal pemegang saham melakukan penjualan kembali, Reksa Dana terbuka wajib membeli saham-saham tersebut, kecuali Bursa Efek di mana sebagian besar Portofolio Efek Reksa Dana diperdagangkan ditutup, Perdagangan Efek atas sebagian besar Portofolio Efek Reksa Dana di Bursa Efek dihentikan, keadaan darurat, atau Terdapat hal-hal lain yang ditetapkan dalam kontrak pengelolaan investasi setelah mendapat persetujuan Bapepam. 170 Peraturan Bapepam mensyaratkan investor dapat menerima dana investasinya paling lambat tujuh hari bursa setelah permohonan diterima oleh Manajer Investasi. Namun apabila terjadi lonjakan tingkat penjualan kembali yang sangat tinggi rush redemption, Manajer Investasi akan kesulitan menjual portofolio investasinya dalam waktu singkat untuk membayar kebutuhan likuiditas investor. 169 Peraturan Bapepam nomor IV.A.3 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Perseroan. 170 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Universitas Sumatera Utara Banyak pihak tersentak kaget ketika diumumkan terjadi redemption khususnya pemodal reksadana. Dengan penerapan asas transparansi, akuntabilitas, fairness dan responbilitas yang benar oleh Manajer Investasi maka tidak akan terjadi perbenturan kepentingan dalam mengelola dana. Disisi lain, peran Bapepam sebagai regulator dan pengawas secara aktif dan pasif ditingkatkan dengan pemberian sanksi yang tegas kepada Manajer Investasi yang melanggar. 171 c. Resiko pasar Dalam pasar modal yang sangat dinamis, ada kemungkinan terjadinya kondisi bearish di mana seluruh instrumen keuangan merosot harganya secara drastis bearish. Fluktuasi harga saham dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah kinerja dari emiten yang bersangkutan, kondisi makro ekonomi, kekuatan pasar, dan faktor-faktor lain yang tidak dapat dijelaskan. Kondisi makro ekonomi yang secara tidak langsung mempengaruhi harga saham diantaranya adalah tingkat inflasi, tingkat suku bunga, dan kondisi politik dalam negeri. 172 d. Resiko default Resiko ini merupakan resiko terburuk. 173 Dapat saja terjadi perusahaan emiten melakukan manipulasi atau karena sesuatu hal sehingga mengalami kesulitan keuangan yang akut sehingga tidak mampu membayar kewajibannya. Jika demikian, mau tidak mau, nilai aktiva bersih akan terjun bebas. 174 171 Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, http:lppm.unitomo.ac.id, Op.cit. 172 Nofie Iman, Op.cit., hal. 43. 173 Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin, Op.cit., hal. 211. 174 Nofie Iman, Op.cit., hal. 43. Universitas Sumatera Utara Tindak pidana penipuan dan pengelabuan di pasar modal ini merupakan salah satu tindak pidana khusus pasar modal, disamping tindakan manipulasi pasar, insider trading, praktek tanpa izin, dan lain-lain. Tindak pidana penipuan dan pengelabuan tersebut adalah 175 a. Menipu atau mengelabui pihak lain dengan menggunakan sarana danatau cara apapun vide Pasal 90 ayat 1 Undang-Undang Pasar Modal : b. Turut serta menipu atau mengelabui pihak lain, vide Pasal 90 ayat 2 Undang- Undang Pasar Modal Selain dari tindak pidana penipuan dan pengelabuan, Undang-Undang Pasar Modal juga mengintrodusir suatu tindak pidana yang disebut dengan manipulasi pasar. Undang-Undang menyejajarkan kedua jenis tindak pidana tersebut dengan memberikan ancaman pidana yang sama beratnya, yakni ancaman pidana maksimum 10 tahun penjara dan denda maksimum Rp 15.000.000.000,- lima belas miliar rupiah. 176 Untuk memastikan ada atau tidaknya indikasi terjadinya manipulasi pasar, Petugas Uji Kepatuhan harus memeriksa antara lain 177 a. pembelian atau penjualan yang nilainya besar dan atau yang transaksinya sering dilakukan Reksa Dana untuk Efek bersifat ekuitas; dan : b. pembelian atau penjualan yang nilainya besar dan atau yang transaksinya sering dilakukan Reksa Dana untuk Efek bersifat hutang, yang diterbitkan oleh suatu perusahaan atau Pemerintah. 175 Munir Fuady, Op.cit., hal. 148-149. 176 Ibid., hal. 150. 177 Peraturan Bapepam nomor II.F.14. tentang Pedoman Uji Kepatutan Reksa Dana. Universitas Sumatera Utara Pasar modal di negara manapun memang rawan penipuan dan manipulasi. Trik-trik dalam perdagangan saham memang banyak ragamnya. Celakanya, tidak semua dari trik-trik yang bertendensi negatif tersebut dapat terdeteksi oleh hukum. Namun demikian, yang sering kali terjadi adalah bahwa peraturan di pasar modal sudah lumayan baik, tetapi kandas ketika dipraktekkan. 178 4. Prinsip-prinsip Good Coroporate Governance Dalam Rangka Melindungi Kepentingan Investor Prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik Good Corporate Governance, antara lain 179 a. Keadilan : Keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perlakuan yang sama terhadap para pemegang saham, terutama kepada pemegang saham minoritas dan pemegang saham asing, keterbukaan informasi, dan adanya larangan insider trading. 180 Kemungkinan investor tidak memperoleh informasi atau fakta material atau tidak meratanya informasi bagi investor disebabkan ada informasi yang tidak di-disclose atau terdapat suatu informasi atau fakta materiel yang belum tersedia 178 Munir Fuady, Pasar Modal Modern Tinjauan Hukum, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1996, hal. 147 179 Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin, Op.cit., hal. 109-110. 180 Budiman Ginting dan Mahmul Siregar, Bahan Ajar Hukum Penanaman Modal, Medan: Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2009, hal.27-28. Universitas Sumatera Utara untuk publik, tetapi telah di-disclose kepada orang-orang tertentu, seperti seorang atau kelompok investor lainnya diantara para investor di pasar modal. 181 b. Transparansi Dalam Pasal 1 angka 25 UUPM disebutkan bahwa, Prinsip Keterbukaan adalah pedoman umum yang mensyaratkan Emiten, Perusahaan Publik, dan Pihak lain yang tunduk pada Undang-Undang ini untuk menginformasikan kepada masyarakat dalam waktu yang tepat seluruh Informasi Material mengenai usahanya atau efeknya yang dapat berpengaruh terhadap keputusan pemodal terhadap Efek dimaksud dan atau harga dari Efek tersebut. Diterapkannya kewajiban keterbukaan dapat menghindarkan atau meminimalkan kejadian yang dapat menimbulkan akibat buruk bagi investor publik. Sebab pelaksanaan atas kewajiban keterbukaan membuat para investor dapat memperoleh akses informasi atau fakta material. Sedikitnya terdapat tiga tujuan ditegakkannya prinsip keterbukaan di pasar modal, pertama, menjaga kepercayaan investor. Pelaksanaan prinsip keterbukaan guna meningkatkan kepercayaan investor atau publik terhadap pasar modal sangat penting untuk diperhatikan, karena apabila terjadi “krisis kepercayaan” atau “ketidakpercayaan” investor kepada pasar modal atau perekonomian, maka investor menarik modal mereka dari pasar. Akibatnya, pasasr dan perekonomian akan rusak secara keseluruhan. Tujuan yang kedua adalah menciptakan pasar yang efisien. Sistem keterbukaan wajib berusaha menyediakan informasi teknis bagi analis saham dan profesional pasar. Hal ini wajar karena mereka merupakan 181 Bismar Nasution, Bahan Ajar Hukum Pasar Modal, Medan: Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2008, hal. 51. Universitas Sumatera Utara daya penggerak pasar yang efisien. Tujuan prinsip keterbukaan ketiga adalah perlindungan terhadap investor. Tidak berlebihan apabila Undang-Undang pasar modal suatu negara, termasuk Indonesia, mewajibkan prinsip keterbukaan walaupun negara tersebut telah mempunyai ketentuan anti fraud, sebagaimana diatur dalam KUHP. Anti fraud yang diatur dalam KUHP tidak memadai atau tidak efektif untuk memberikan jaminan hukum bagi investor di pasar modal. KUHP tidak memuat pengaturan keterbukaan wajib, dan tidak mengatur secara spesifik tentang penipuan atau perbuatan curang dalam transaksi saham 182 c. Akuntabilitas Kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban organ sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif. 183 d. Responsibilitas Tanggung jawab perusahaan sebagai bagian dari masyarakat wajib mematuhi hukum dan Undang-Undang yang berlaku. Selain hak, kewajiban dan tanggung jawab yang timbul karena Undang- Undang, dalam praktek hukum perusahaan terdapat pula kewajiban dan tanggung jawab yang diakui secara umum oleh hampir semua negara yang menganut supremasi hukum dalam pengelolaan perusahaan. Sebagian kewajiban dari tanggung jawab ini tidak didapati di dalam peraturan perundang-undangan, namun dalam praktek, kewajiban dan tanggung jawab ini harus dipatuhi oleh para pengelola perusahaan. 184 182 Bismar Nasution, Op.cit., hal. 31. 183 Budiman Ginting dan Mahmul Siregar, Op.cit., hal. 27. 184 Asril Sitompul, Op.cit., hal 99. Universitas Sumatera Utara Kewajiban dan tanggung jawab tersebut adalah 185 1. Tanggung jawab fiducia fiduciary duty : Pada perusahaan Perseroan, secara umum dapat dikatakan bahwa tanggung jawab fiducia adalah tanggung jawab para Direksi dan pengelola perusahaan lainnya untuk menjalankan perusahaan sesuai dengan prinsip-prinsip corporate governance yang baik, sehingga dapat dicegah kemungkinan terjadinya perbuatan yang dapat merugikan perusahaan. Untuk perusahaan Reksa Dana, tanggung jawab ini juga ada pada Direksi dan Manajer Investasi. Secara umum, tanggung jawab fiducia ini bukan hanya dibebankan kepada para direktur dan pengelola perusahaan lainnya. Di Amerika Serikat pada hal-hal tertentu pengadilan yang mengadili kasus sengketa bisnis juga sering menekankan pertanggungjawaban yang berupa quasi fiduciary duty terhadap pemegang saham mayoritas controlling shareholder. Meskipun sebenarnya para pemegang saham ini memiliki hak eksklusif terhadap Perseroan, yaitu hak kepemilikan, namun dalam kegiatan perusahaan mereka tidak dibenarkan untuk memanfaatkan keadaan mayoritasnya untuk memaksakan tindakan perusahaan yang dapat merugikan pemegang saham minorotas. Namun, pada perusahaan Reksa Dana pemegang saham tidak dikenakan tanggung jawab fiducia karena meskipun merupakan pemegang saham, mereka 185 Ibid, hal 99-102. Universitas Sumatera Utara tidak ikut dan tidak mempunyai kesempatan dalam menentukan jalannya perusahaan Reksa Dana. 186 Semua pengelola perusahaan yang melakukan tindakan dalam rangka menjalankan bisnis perusahaan, yaitu di antaranya para direktur, Komisaris, para pejabat dan pegawai lainnya terikat dalam kewajiban untuk melakukan transaksi secara jujur. Pada perusahaan Reksa Dana, kewajiban untuk melaksanakan transaksi jujur ini dibebankan terutama kepada Manajer Investasi, di mana dalam melakukan investasi mereka harus benar-benar mempertimbangkan kejujuran dan tidak melakukan investasi yang nyata-nyata dapat merugikan Reksa Dana. 2. Kewajiban melakukan transaksi secara jujur Duty of fair dealing 187 3. Kewajiban menghindari benturan kepentingan conflict of interest Dalam melakukan investasi, para Manajer Investasi diwajibkan untuk menghindari terjadinya transaksi yang mengandung unsur benturan kepentingan conflict of interest, misalnya sebagai Manajer Investasi mereka dilarang untuk melakukan investasi yang didasarkan kepada pemilihan sarana investasi untuk kepentingan kelompok perusahaannya tanpa melakukan perhitungan bisnis yang wajar. 188 4. Kewajiban untuk menghindari transaksi untuk kepentingan sendiri self- dealing Apabila terdapat suatu peluang untuk melakukan investasi, maka seorang Manajer Investasi harus menghindari terjadinya transaksi untuk pribadi self- 186 Ibid., hal. 99-100. 187 Ibid., hal. 100. 188 Ibid., hal. 101. Universitas Sumatera Utara dealing, dimana Manajer Investasi dilarang untuk mengambil kesempatan tersebut untuk dirinya sendiri atau untuk pihak lain di luar perusahaan. Apabila hal ini terjadi, maka Manajer Investasi wajib membuktikan kepada manajemen perusahaan bahwa ia tidak melakukan self-dealing. Pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya self-dealing ini dapat dilakukan dengan mencantumkan pada larangan memiliki jabatan rangkap atas para Direksi dan Manajer Investasi perusahaan Reksa Dana. Dengan larangan ini mereka dapat dicegah untuk mengambil keuntungan dari suatu peluang bisnis untuk dirinya dengan mengatasnamakan perusahaan lain di mana ia juga menjadi pengelola atau pemilik. 189 5. Kewajiban menghindari penghamburan aset perusahaan wasting corporate assets Dalam melakukan investasi para Manajer Investasi diharuskan memegang prinsip kehati-hatian. Mereka harus benar-benar melakukan perhitungan dan analisis yang cermat sebelum melakukan investasi. Para Manajer Investasi tidak dibenarkan melakukan investasi yang berlebihan sehingga dapat dikategorikan sebagai melakukan penghamburan asset perusahaan wasting corporate assets. 190 189 Ibid. 190 Ibid., hal 102. Universitas Sumatera Utara

C. Perlindungan Hukum Terhadap Investor Pada Kepailitan dan Pembubaran Reksa Dana