Variabel Debt to Equity Ratio DER Variabel Beta

71 Pada tabel 4.2 memperlihatkan nilai PER dari tahun 2002-2011 untuk sektor industri rokok. Nilai PER tertinggi sebesar 26,49 yang terjadi pada tahun 2010 oleh PT. Bentoel International Investama Tbk. Dan nilai PER terendah juga dialami oleh PT. Bentoel International Investama Tbk. Senilai -29,58 pada tahun 2009 . namun bila dilihat nilai rata-rata PER tertinggi sebesar 14,278 oleh PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Sedangkannilai rata-rata terendah senilai 6,032 oleh PT. Bentoel International Investama Tbk.

4.1.3 Variabel Debt to Equity Ratio DER

Variabel Debt to Equity Ratio DER menggambarkan perbandingan utang dan sekuritas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukan kemampuan modal sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibanya. Semakin tinggi DER menunjukan tingginya ketergantungan permodalan perusahaan terhadap pihak luar sehingga beban perusahaan semakin besar. Hal ini akan mengurangi hak pemegang saham dalam bentuk dividen, sehingga menyebabkan berkurangnya minat investor terhadap saham perusahaan karena tingkat pengembaliannya semakin kecil. 72 Tabel 4.3 Deskripsi Nilai Variabel DER Tahun 2002-2011 DER X3 TAHUN RMBA GGRM HSMP 2002 0,89 2,08 0,85 2003 1,01 1,97 0,73 2004 0,86 1,68 1,31 2005 0,65 0,69 1,55 2006 0,97 0,65 1,21 2007 1,5 0,69 0,94 2008 1,58 0,55 1 2009 1,56 18,56 0,69 2010 1,3 0,44 1,01 2011 1,81 0,59 0,9 Rata-rata 1,213 2,79 1,019 Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data diolah Pada tabel 4.1.3 memperlihatkan nilai DER dari tahun 2002-2011 untuk sektor industri rokok. Nilai DER tertinggi 18,56 terjadi pada tahun 2009 PT. Gudang Garam Tbk. Dan terendah 0,44 tahun 2010 juga pada PT. Gudang Garam Tbk. Rata-rata nilai DER tertinggi sebesar 2,79 PT. Gudang Garam Tbk. Dan yang terendah sebesar 1,019 PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.

4.1.4 Variabel Beta

Variabel beta suatu sekuritas atau beta suatu portofolio merupakan hal yang penting untuk diketahui dalam menganalisis sekuritas atau portofolio tersebut. Beta suatu sekuritas menunjukkan resiko sistematisnya yang tidak dapat dihilangkan karena diversifikasi. Dapat disimpulkan bahwa beta adalah pengukur fluktuasi dari return suatu sekuritas dalam periode tertentu. Beta suatu sekuritas dapat dihitung dengan titik estimasi yang 73 menggunakan data historis maupun estimasi secara subjektif. Beta historis dapat dihitung dengan menggunakan data historis berupa data pasar. Tabel 4.4 Deskripsi Nilai Variabel Beta Tahun 2002-2011 BETA X4 TAHUN RMBA GGRM HSMP 2002 0,306 0,269 0,301 2003 0,335 0,259 0,152 2004 0,667 0,313 0,43 2005 0,14 0,525 0,629 2006 0,245 0,731 0,512 2007 0,481 0,916 0,118 2008 0,606 0,529 0,043 2009 0,136 0,429 0,171 2010 0,189 0,104 0,388 2011 0,062 0,45 0,217 Rata-rata 3,167 4,525 2,961 Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data diolah Pada tabel 4.4 memperlihatkan nilai Beta dan tahun 2002-2011 untuk sektor industri rokok.nilai Beta tertinggi senilai 0,916 tahun 2007 PT.Gudang Garam Tbk. Dan terendah senilai 0,062 tahun2011 PT.Bentoel International Investama Tbk. Rata-rata nilai Beta tertinggi sebesar 4.525 PT. Gudang Garam Tbk. Dan terendah 2.961 PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.

4.1.5 Variabel Stock Return

Dokumen yang terkait

Pengaruh Likuiditas, Leverage,Perputaran Aset, dan Price Book Value terhadap Earnings Per Share pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 77 105

Pengaruh Price Earning Ratio (PER), Price to Book Value (PBV), dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 105 93

Pengaruh Analisis Price Earning Ratio, Price Book Value, dan Economic Value Added terhadap Return Saham

4 73 101

Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Book Value Per Share, dan Price To Book Value terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sub Sektor Hotel dan Pariwisata yang Terdaftar di BEI Tahun 2009 - 2011

0 25 102

Analisis pengaruh rasio modal saham terhadap return yang diterima oleh pemegang saham (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2004-2008)

0 4 96

Pengaruh faktor fundamental perusahaan terhadap beta saham syariah (studi pada Jakarta Islamic Index tahun 2004-2010)

1 8 168

Analisis faktor fundamental perusahaan terhadap Price Earning Ratio (PER) sebagai dasar penilaian saham perusahaan berbasis syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013

0 6 168

Analisis Pengaruh Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV) dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap Price Earning Ratio (PER) Sebagai Dasar Penilaian Saham Perusahaan yang Tergabung Dalam LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia

0 15 112

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang - Pengaruh Price Book Value (PBV), Price To Earning Ratio (PER), Debt To Earning Ratio (DER) Dan Beta Terhadap Stock Return Pada Perusahaan Industri Rokok Di Bei

0 0 13

Pengaruh Price Book Value (PBV), Price To Earning Ratio (PER), Debt To Earning Ratio (DER) Dan Beta Terhadap Stock Return Pada Perusahaan Industri Rokok Di Bei

0 0 11