Lokasi dan Subjek Penelitian Metode Penelitian

40 Nida Rosa Kumala, 2014 Pengembangan Ecoliteracy melalui Tugas Pembuatan Puzzle Berbahan Dasar Barang Bekas dalam Pembelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan bagian penting yang terdapat dalam sebuah penelitian, karena mencakup beberapa aspek diantaranya adalah mengenai teknik apa yang digunakan sebagai cara untuk memperoleh data dan bagaimana cara mengolah dan menganalisis data yang telah didapat. Berbagai hal yang berkaitan dengan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut.

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi tempat melaksanakan penelitian adalah SMP Negeri 40 Bandung yang terletak di Jalan Wastukencana No. 75 A Kota Bandung. Kolaborator peneliti adalah guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS kelas VII-B, yaitu Ibu Herlina, S.Pd. Adapun yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VII-B berjumlah 36 orang, yaitu terdiri dari 19 orang siswa laki-laki dan 17 orang siswa perempuan. Alasan dipilihnya kelas tersebut karena menurut guru IPS sebagai guru mitra siswa di kelas VII-B tersebut kurang mampu mengembangkan ecoliteracy mereka terlihat dari masih banyaknya sampah yang berserakan di dalam kelas, banyak sampah kertas di dalam laci meja yang tidak terpakai, serta kurang pedulinya siswa dalam merawat makhluk hidup lain misalkan tanaman di depan kelasnya sehingga harus mengandalkan petugas kebersihan sekolah hanya untuk menyiram tanaman yang ada di depan kelasnya masing-masing dan hal tersebut dibuktikan oleh peneliti ketika melakukan pra observasi pada tanggal 11 dan 12 Agustus 2014.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian digunakan dalam hal ini agar segala sesuatu yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini dapat berjalan secara terencana dan sistematis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tindakan kelas yang berisi tentang data kualitatif dan dibantu oleh data kuantitatif, sedangkan dalam Nida Rosa Kumala, 2014 Pengembangan Ecoliteracy melalui Tugas Pembuatan Puzzle Berbahan Dasar Barang Bekas dalam Pembelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu uraiannya, peneliti menggunakan metode deskriptif. Kemmis dalam Wiriaatmadja 2005, hlm. 12 menjelaskan bahwa: Penelitian tindakan adalah sebuah bentuk inkuiri reflektif yang dilakukan secara kemitraan mengenai situasi sosial tertentu termasuk pendidikan untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari a kegiatan praktek sosial atau pendidikan mereka, b pemahaman mereka mengenai kegiatan- kegiatan praktek pendidikan ini, dan c situasi yang memungkinkan terlaksananya kegiatan praktek ini. Penelitian tindakan kelas melibatkan beberapa pihak yang diantaranya adalah peserta tindakan atau siswa juga guru mitra. Arikunto 2010, hlm. 57 menyatakan bahwa: Penelitian tindakan kelas PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru, bekerja sama dengan peneliti atau dilakukan oleh guru sendiri yang bertindak sebagai peneliti di kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan dan penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis pembelajaran. Penelitian tindakan kelas termasuk penelitian kualitatif walaupun dibantu oleh data bersifat kuantitatif. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari beberapa tahapan agar dapat secara sistematis memperbaiki permasalahan yang menjadi akar dari dilaksanakannya penelitian tindakan kelas ini. Arikunto 2010, hlm. 16 menjelaskan bahwa: Penelitian tindakan kelas terdiri dari empat unsur yaitu 1 perecanaan atau planning , 2 tindakan atau action, 3 pengamatan atau observer, dan 4 refleksi. Model PTK yang penulis pilih disini yaitu model PTK Kemmis dan Mc Taggart 1988. Dalam satu siklus terdiri atas empat komponen yang meliputi: 1 perencanaan, 2 aksitindakan, 3 observasi, dan 4 refleksi. Dalam model PTK ini, kegiatan tindakan dan observasi digabung dalam satu waktu, yaitu pada saat dilaksanakan tindakan sekaligus dilaksanakan observasi. Guru sebagai peneliti sekaligus melakukan observasi untuk mengamati perubahan perilaku siswa. Untuk melihat perkembangan ecoliteracy siswa, guru mengamati perubahan perilaku siswa setelah diberikan tugas berupa puzzle berbahan dasar barang bekas. Nida Rosa Kumala, 2014 Pengembangan Ecoliteracy melalui Tugas Pembuatan Puzzle Berbahan Dasar Barang Bekas dalam Pembelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Guru bisa mengobservasi setelah siswa selesai mengerjakan tugas puzzle atau ketika siswa mengerjakan tugas puzzle di dalam kelas. Hasil-hasil observasi kemudian direfleksikan untuk merencanakan tindakan tahap berikutnya. Siklus tindakan tersebut dilakukan secara terus menerus sampai peneliti puas, masalah terselesaikan dan peningkatan ecoliteracy sudah maksimum atau sudah tidak perlu ditingkatkan lagi. Maka dari itu, peneliti memilih model PTK ini karena sesuai dengan tema penelitian yang akan dilaksanakan.

C. Desain Penelitian

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KECERDASAN SOSIAL SISWA MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL ORAY- ORAYAN DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 12 BANDUNG: penelitian tindakan kelas di kelas VII-E SMP negeri 12 bandung.

0 0 52

PEMANFAATAN MEDIA SCRAPBOOK BERBAHAN DASAR BARANG BEKAS UNTUK MENINGKATKAN ECOLITERACY SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS (PENELITIAN TINDAKAN KELAS DI KELAS VII-I SMP NEGERI 3 LEMBANG).

8 59 199

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PROYEK DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII-I SMP Negeri 45 Bandung.

0 2 52

PENINGKATAN ECOLITERACY SISWA TENTANG SAMPAH DI SEKOLAH MELALUI PENGGUNAAN REKA CERITA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN IPS (PENELITIAN TINDAKAN KELAS DI KELAS VIII-J SMP NEGERI 7 BANDUNG).

3 19 32

PENINGKATAN ECOLITERACY SISWA MELALUI PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS : penelitian tindakan kelas di SMP negeri 1 Tanjungsiang kelas VIII B.

7 21 46

PENINGKATAN ECOLITERACY SISWA DALAM PENGELOLAAN HALAMAN SEKOLAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT TASARANG (TANAM SAYUR PEKARANGAN) PADA PEMBELAJARAN IPS : penelitian tindakan kelas di kelas VII-2 SMP Negeri 16 Bandung.

5 14 79

PENERAPAN METODE CURAH PENDAPAT UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII-D SMP Negeri 40 Bandung.

0 0 26

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII-B SMP Muhammadiyah 6 Bandung.

2 16 65

PENGEMBANGAN GREEN BEHAVIOUR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PELAYANAN(SERVICE LEARNING)DALAM MATA PELAJARAN IPS :Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII-F SMP Negeri 4 Bandung.

0 2 56

MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA MELALUI TUGAS (TASK) PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBAHAN DASAR LIMBAH SAMPAH DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII-B SMP Negeri 5 Bandung.

0 1 63