Berdasarkan uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa orientasi komunikasi dokter dengan pasien memiliki faktor-faktor yang mempengaruhinya
secara kompleks., dapat dikatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan dalam komunikasi antara dokter dengan pasien meliputi tiga faktor
secara garis besar, yaitu faktor yang berhubungan dengan pasien, faktor yang berhubungan dengan dokter dan faktor tempat wawancara yang dibutuhkan.
Faktor yang berhubungan dengan pasien terdiri dari gejala fisik, kondisi psikologis, dan pengalaman perawatan. Faktor yang berhubungan dengan dokter
terdiri dari ketrampilan komunikasi, kepribadian, kondisi fisik, kondisi psikologis dan waktu yang cukup. Sedangkan faktor tempat wawancara yang dibutuhkan
terdiri dari lingkungan fisik, privasi, kondisi ruangan dan penyusunan tempat duduk yang nyaman.
5. Aspek-aspek orientasi komunikasi
Menurut Rakhmat 2001 keberhasilan komunikasi dipengaruhi oleh beberapa aspek yaitu :
a. Rasa percaya, faktor kepercayaan sangat menentukan berhasil tidaknya
hubungan interpersonal. b.
Sikap supportif, dukungan yang tampak dalam tingkah laku ini adalah : 1 Deskripsi, yaitu menyampaikan persepsi tanpa menilai; 2 Orientasi masalah,
yaitu mengkomunikasikan masalah keinginan untuk bekerjasama mencari pemecahan masalah.
c. Empati, yaitu merasakan apa yang dirasakan orang lain.
d. Keterbukaan, yaitu adanya kemampuan untuk membuka diri dan hal ini sangat
berpengaruh dalam menumbuhkan komunikasi yang efektif. Devito dalam Dhatu, 2006 mengungkapkan bahwa terdapat beberapa
aspek yang harus diperhatikan oleh para pelaku komunikasi, antara lain : a.
Keterbukaan. Penilaian terhadap kualitas keterbukaan dalam komunikasi dapat dimengerti paling tidak dari dua hal, yaitu adanya keinginan untuk membuka
diri dengan setiap orang yang mempunyai maksud untuk berinteraksi. Adanya keinginan untuk membuka diri dengan orang lain, dapat dipahami sebagai
keinginan untuk menyampaikan informasi yang dimiliki kepada orang lain. b.
Empati. Komunikasi memerlukan adanya empati yang dimilki oleh para pelakunya. Empati yang terjadi selama komunikasi berlangsung menjadikan
para pelakunya mempunyai pemahaman yang sama mengenai apa yang dirasakan oleh orang lain dengan menggunakan cara yang sama.
c. Dukungan. Terdapat banyak cara untuk mengungkapkan kata-kata, bukanlah
merupakan dukungan yang bernilai negatif tetapi lebih jauh dari itu dapat mengandung nilai-nilai positif dalam suatu komunikasi.
d. Kepositifan. Kepositifan dalam komunikasi dapat dilakukan dengan dua jalan
yaitu berdasarkan sikap positif dan menghargai orang lain. e.
Kebersamaan. Komunikasi berlangsung dengan efektif apabila suasana yang ada adalah kebersamaan.
Aspek-aspek orientasi komunikasi menurut Laswell dan Laswell dalam Astuti, 2003 antara lain :
a. Keterbukaan. Komunikasi membantu mengetahui apa yang disukai dan tidak
disukai, isi pikiran dan perasaan orang lain. Keterbukaan ini berarti mengungkapkan reaksi atau tanggapan terhadap situasi yang sedang dihadapi
serta meberikan informasi tentang masa lalu yang berguna untuk memahamai tanggapan tersebut.
b. Kejujuran. Bersikap jujur adalah mengungkapkan diri apa adanya atau sesuai
dengan fakta yang terjadi. Kerjujuran membantu menjelaskan perasaan, mencegah salah pengertian dan meredakan kemarahan dalam komunikasi.
Namun untuk mendapatkan kesan yang baik, kadang-kadang orang enggan mengungkapkan hal yang sebenarnya.
c. Kepercayaan. Menaruh kepercayaan tanpa menaruh kecurigaan akan
membantu memperlancar tercapainya tujuan komunikasi. d.
Empati. Kemampuan untuk berpikir dan merasakan hal yang sesuai dengan apa yang dirasakan orang lain. Empati berarti berusaha menempatkan diri
pada keadaan orang lain baik secara intelektual maupun emosional. e.
Mendengarkan, merupakan proses aktif yang membutuhkan konsentrasi dan bertujuan melakukan pemahaman terhadap stimulasi untuk memberikan
feedback . Dengan saling mendengarkan lawan bicara dan meresponnya maka
dialog dapat terus berjalan. Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa aspek orientasi
komunikasi terdiri dari kepercayaan, dukungan, empati dan keterbukaan.
C. Kepuasa Pasien ditinjau dari Orientasi Komunikasi Dokter