Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian

umur, masa kerja lebih dari 20 tahun dan jenis mesin pembangkit. Berdasarkan fakta inilah, maka peneliti tertarik untuk mengetahui epidemiologi Noise Induced Hearing Loss pada Operator PLTDG di PT. Indonesia Power Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan Bali Tahun 2016.

1.2 Rumusan Masalah

Kebisingan merupakan salah satu faktor risiko yang dapat menyebabkan penurunan pendengaran pekerja atau Noise Induced Hearing Loss. Beberapa area tertentu di PT. Indonesia Power Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan Bali memiliki tingkat kebisingan yang cukup tinggi, terutama di area Engine Hall dengan rata-rata intensitas kebisingan mencapai 110 dBA. Sedangkan intensitas kebisingan di control room operator rata-rata hanya mencapai 48,86 dBA. Aktivitas operator umumnya dilakukan di control room, tetapi ditemukan permasalahan gangguan pendengaran pada beberapa operator. Merujuk pada data hasil medical check up pada operator PLTDG PT. Indonesia Power Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan Bali tahun 2015, dinyatakan bahwa terdapat 2 orang mengalami tuli ringan akibat bising pada telinga kanan atau telinga kiri, 1 orang diindikasikan mengalami tuli sedang dan cenderung parah serta sebanyak 12 orang operator yang berusia di atas 40 tahun positif mengalami NIHL pada telinga kanan dan kiri. Pemeriksaan audiometri dilakukan pada saat awal bekerja di area bising, namun baseline audiogram tersebut tidak dapat diakses peneliti sehingga riwayat audiometri hanya diperoleh dari recall melalui kuesioner. Oleh karena itu dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui epidemiologi Noise Induced Hearing Loss NIHL pada operator PLTDG di PT. Indonesia Power Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan Bali Tahun 2016.

1.3 Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan yang ingin dijawab oleh peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana prevalensi NIHL pada operator PLTDG di PT. Indonesia Power Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan Bali? 2. Bagaimana gambaran triad epidemiologi Noise Induced Hearing Loss pada Operator PLTDG PT. Indonesia Power Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan Bali berdasarkan host yaitu karakteristik pekerja yang meliputi umur, masa kerja, tingkat pendidikan dan kebiasaan merokok? 3. Bagaimana gambaran triad epidemiologi Noise Induced Hearing Loss pada Operator PLTDG PT. Indonesia Power Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan Bali berdasarkan agent yang meliputi intensitas kebisingan dan lama pajanan bising? 4. Bagaimana gambaran triad epidemiologi Noise Induced Hearing Loss pada Operator PLTDG PT. Indonesia Power Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan Bali berdasarkan environment atau pemakaian alat pelindung telinga?

1.4 Tujuan Penelitian