Yuli Yuliani, 2014 Kegiatan belajar mengajar matematika
Pada siswa tunanetra di slbn a citeureup kota cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dirangkum menjadi
kesimpulan deskriptif
berdasarkan data
penelitian yang
dikumpulkan oleh peneliti. Selain itu, analisis data yang dilakukan berupa deskripsi atas gejala-gejala yang diamati datanya dinyatakan dalam keadaan kewajaran atau
sebagimana adanya natural setting dengan tidak dirubah dalam bentuk simbol atau bilangan. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk
memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut bisa diperoleh melalui wawancara, observasipengamatan, maupun dokumentasi.
C. Subjek Penelitian
Penentuan subjek penelitian diharapkan mampu menyaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber. Menurut Moleong, 1997, hlm. 165 penentu
subjek penelitian dalam penelitian kualitatif, mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1.
Sampel tidak dapat ditentukan atau ditarik terlebih dahulu; 2.
Pemilihan sampel secara berurutan, teknik “snowball Sampling” dengan cara responden diminta menunjuk orang lain yang dapat memberikan informasi dan
responden berikutnya diminta pula menunjuk lagi dan begitu seterusnya, sehingga semakin lama sampling akan semakin banyak;
3. Penyesuaian berkelanjutan dari sampel. Pada mulanya setiap sampel dapat sama
kegunaannya pada saat informasi. Semakin banyak diperoleh dan semakin mengembangkan hipotesis kerja, sampel dipilih atas dasar fokus penelitian;
4. Pemilihan berakhir jika sudah terjadi pengulangan, jika tidak ada lagi informasi
yang dapat dijaring, maka penarikan sampel dihentikan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa tunanetra kelas X sepuluh dan kelas
VIII delapan serta guru yang mengajar matematika pada siswa tunanetra di SLBN A Citeureup Kota Cimahi.
D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
1. Instrumen Penelitian
Yuli Yuliani, 2014 Kegiatan belajar mengajar matematika
Pada siswa tunanetra di slbn a citeureup kota cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Satu-satunya instrumen terpenting dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Selain peneliti sebagai instrumen utama, digunakan alat bantu kamera dan
catatan lapangan. Kamera digunakan untuk mengambil gambar dan merekam segala sesuatu yang terjadi di lapangan. Catatan lapangan digunakan untuk mencatat segala
bentuk informasi yang bersangkutan dengan penelitian.
2. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Daniel 2003, hlm. 132 “pengumpulan data adalah prosedur yang
sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan”. Adapun teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
a. ObservasiPengamatan
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan disengaja melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala yang diamati.
Menurut Purwanto dalam Basrowi, 2008, hlm. 94 „observasi ialah metode atau cara-
cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung
‟. Observasi digunakan untuk melihat dan mengamati secara langsung keadaan di
lapangan agar peneliti memperoleh gambaran yang lebih luas tentang permasalahan yang diteliti. Observasi dilakukan dengan tujuan untuk memberikan lebih banyak
informasi, serta dapat digunakan untuk membandingkan data yang berasal dari keterangan responden dengan keadaan dilapangan, sehingga data yang terkumpul
lebih akurat. Dalam penelitian ini, peneliti mengamati bagaimana kegiatan belajar mengajar matematika pada siswa tunanetra yang berlangsung. Observasipengamatan
dilakukan terhadap siswa di Sekolah Menengah yaitu siswa kelas X sepuluh dan siswa kelas VIII delapan di SLBN A Citeureup Kota Cimahi.
b. Wawancara
Yuli Yuliani, 2014 Kegiatan belajar mengajar matematika
Pada siswa tunanetra di slbn a citeureup kota cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Wawacara adalah percakapan antara dua orang atau lebih dengan maksud tertentu.
Percakapan itu
dilakukan oleh
dua pihak,
yaitu pihak
yang mewawancaramengajukan pertanyaan interviewer dan pihak yang memberikan
jawaban atas pertanyaan itu interviewee. Dalam penelitian ini wawancara ditujukan kepada siswa tunanetra kelas X sepuluh dan kelas VIII delapan serta guru
matematika di SLBN A Citeureup Kota Cimahi.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variable berupa catatan, transkrip, buku-buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda
dan sebagainya. Dokumentasi ini digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi. Sumber ini terdiri dari dokumen dan rekaman.
Adapun dalam penelitian ini, peneliti mencari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan tujuan penelitian baik dokumen dari siswa, guru, maupun sekolah.
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Pada Siswa Tunanetra di SLBN A Citeureup Kota Cimahi
No Aspek Yang
Diteliti Indikator
Alat Pengumpul
Data Sumber
Data No Item
1. Perencanaan
pembelajaran Perencanaan
pembelajaran: Wawancara
Dokumentasi Guru
1 s.d 6
Yuli Yuliani, 2014 Kegiatan belajar mengajar matematika
Pada siswa tunanetra di slbn a citeureup kota cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
matematika pada
siswa tunanetra
di SLBN
A Citeureup
Cimahi a.
Asesmen b.
Analisis Standar
Kompetensi SK
dan Kompetensi
Dasar KD c.
Kriteria Ketuntasan
Minimal KKM
d. Silabus
e. RPP
2. Pembelajaran
matematika pada
siswa tunanetra
di SLBN
A Citeureup
Cimahi f.
Pengelolaan kelas
g. Pemilihan dan
penggunaan metode
pembelajaran h.
Pemilihan dan penggunaan
media alat
peraga i.
Penanganan individual
siswa Observasi
Wawancara Dokumentasi
Guru Siswa
7 s.d 20
Yuli Yuliani, 2014 Kegiatan belajar mengajar matematika
Pada siswa tunanetra di slbn a citeureup kota cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tunanetra j.
Evaluasi pembelajaran
3. Hambatan
yang dihadapi
dalam pembelajaran
matematika pada
siswa tunanetra
di SLBN
A Citeureup
Cimahi k.
Sarana dan
Prasarana l.
Siswa m.
Lingkungan n.
Hambatan lainnya
Wawancara Observasi
Dokumentasi Guru
21 s.d 24
4. Upaya
yang dilakukan guru
dalam mengatasi
hambatan pembelajaran
matematika pada
siswa tunanetra
di SLBN
A Citeureup
Cimahi o.
Upaya guru
dalam mengatasi
hambatan sarana
dan prasarana
p. Upaya
guru dalam
mengatasi hambatan pada
siswa q.
Upaya guru
dalam Wawancara
Observasi Dokumentasi
Guru 25 s.d 28
Yuli Yuliani, 2014 Kegiatan belajar mengajar matematika
Pada siswa tunanetra di slbn a citeureup kota cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengatasi hambatan
lingkungan r.
Upaya guru
dalam mengatasi
hambatan lainnya
5. Harapan siswa
tunanetra terhadap
kegiatan belajar
mengajar matematika
di SLBN
A Citeureup
Cimahi s.
Harapan siswa tunanetra
Wawancara Siswa
29 s. d 35
E. Pengujian Keabsahan Data
Pengujian keabsahan data sangat diperlukan untuk menilai kesahihan data-data yang diperoleh melalui proses pengumpulan data. Moleong 2010, hlm. 324
menjelaskan bahwa Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan
teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Ada empat kriteria yang digunakan, yaitu derajat kepercayaan credibility, keteralihan
transferability
, kebergantungan
dependability ,
dan kepastian
Yuli Yuliani, 2014 Kegiatan belajar mengajar matematika
Pada siswa tunanetra di slbn a citeureup kota cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
confirmability. Masing-masing
kriteria tersebut
menggunakan teknik
pemeriksaan sendiri-sendiri. Teknik pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data itu. Untuk menguji kredibilitas data, maka penelitian ini akan menggunakan triangulasi sumber. Menurut Patton dalam Moleong, 2010, hlm.
330: „triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda‟.
Hal ini menurut Moleong 2010, hlm. 331 dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.
2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang
dikatakannya secara pribadi. 3.
Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.
4. Membandingkan keadaan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan
pandangan orang. 5.
Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Dalam penelitian ini, data yang diperoleh melalui observasipengamatan,
wawancara, dan dokumentasi direduksi, yaitu dengan menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan diorganisasi. Kemudian dilakukan
crosscheck atau cek silang di antara ketiga data tersebut. Setiap sumber data dicek
silang dengan dua sumber data lainnya. Dengan demikian validitas data yang ada dapat dipertanggungjawabkan, karena data akhir yang didapat adalah hasil
perbandingan dari berbagai sumber data yang ada.
Data hasil wawancara Data hasil observasi
Yuli Yuliani, 2014 Kegiatan belajar mengajar matematika
Pada siswa tunanetra di slbn a citeureup kota cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Data hasil dokumentasi
Bagan 3.1 Triangulasi teknik pengumpulan data
Bagan di atas merupakan alur teknik triangulasi yang digunakan oleh peneliti, data hasil observasi dibandingkan dengan dicek silang dari data hasil dokumentasi
dan data hasil wawancara dari berbagai sumber. Data hasil wawancara juga dibandingkan dengan dicek silang dari data hasil dokumentasi dan observasi.
Demikian pula data hasil dokumentasi dicek silang dengan data hasil wawancara dan observasi. Langkah terakhir adalah mengambil dan memutuskan kesimpulan secara
keseluruhan.
F. Analisis Data