Latar dan Subjek Penelitian Instrumen Penelitian Prosedur Penelitian

data temuan tersebut, dan nantinya pada tahap akhir menyimpulkan semuanya.

D. Latar dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 06 Februari sampai dengan 30 Mei 2014 dengan subjeknya adalah pemanfaatan komik dalam pembelajaran berdialog di SD kelas V.

E. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan peneliti sebagai instrumen itu sendiri, karena jika penelitian itu kualitatif maka instrumennya adalah peneliti itu sendiri. Baca Arifin 2011: 169, Sugiyono 2009: 305, Moleong 2012: 168.

F. Prosedur Penelitian

Untuk menghasilkan data yang sesuai dengan harapan, peneliti melakukan langkah-langkah penelitian sebagai berikut: 1. Perencanaan penyusunan desain penelitian 2. Merumuskan latar belakang masalah 3. Merumuskan masalah 4. Melakukan studi pendahuluan 5. Merumuskan tujuan dan manfaat hasil penelitian 6. Menyususn langkah-langkah pengolahan data 7. Pelaksanaan penelitian 8. Mengumpulkan data 9. Mengolah data 10. Membahas hasil dari penelitian 11. Merumuskan simpulan dan saran 12. Menyusun laporan penelitian 13. Pelaporan hasil penelitian 40 Nana Supriatna, 2014 PEMANFAATAN KOMIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BERDIALOG BAGI SISWA SD KELAS V Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Unsur dialog yang terdapat dalam komik terbagi menjadi empat bagian,Pertama,tokohpenokohan yang ditampilkan melalui gambar. Kedua, tema yang terdapat dalam komik ditampilkan melalui gambar dan bahasa. Ketiga, latar situasi tergambar dari gambar yang ditampilkan danatau dari derskripsiteks yang terdapat pada balon-balon kata.Keempat, amanat dan moral pesan yang ditampilkan dalam komik terdapat pada teks pada narasi dan balon-balon kata. Pemanfaatan komik sebagai media pembelajaran dialog dapat mempermudah siswa dalam menuliskan teks dialog, yang pada prakteknya siswa dibawa oleh guru untuk berimajinasi dengan gambar yang terdapat dalam komik, kemudian dituangkan kedalam sebuah tulisan berupa teks dialog. Dengan begitu siswa bisa lebih terarah dalam menyusun teks dialognya. Selain itu juga, pemanfaatan media komik dalam pembelajaran dialog juga dapat mengatasi kesulitan siswa dalam pengembangan kosa kata siswa karena dengan gambar komik yang penuh dengan berbagai ekspresi, latar, dan kejadiannya, siswa bisa lebih mudah untuk menuliskan apa maksud yang disampaikan dalam gambar komik tersebut, kemampuan pengembangan kosa kata siswa pun lebih terlihat dari hasil siswa mengamati dan menganalisis gambar komik tersebut. Pemanfaatan komik sebagai media pembelajaran dialog, juga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa, namun pemanfaatannya pun harus ditunjang dengan penggunaan metode mengajar yang cocok dengan media pembelajaran dan materi pembelajaran yang diterapkan. Nana Supriatna, 2014 PEMANFAATAN KOMIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BERDIALOG BAGI SISWA SD KELAS V Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dalam penerapannya, komik tersebut dirancang sedemikian rupa sehingga menjadi suatu media yang dapat diterapkan dalam pembelajaran berdialog. Terlebih dahulu menyiapkan sebuah komik strip tanpa teks, namun sudah terdapat balon-balon kata yang belum dituliskan dialognya. Tujuan dibuatnya balon-balon kata itu untuk ditulisi teks dialog oleh siswa. Kemudian dari gambar komik tersebut, guru membuat suatu narasi cerita mengenai komik tersebut. Dalam proses pembelajarannya, guru terlebih dahulu menjelaskan mengenai dialog dan cara menuliskan teks dialog kepada siswa, kemudian guru membagikan lembar media komik yang telah dibuat oleh guru dan guru pun menampilkan narasi cerita komik tersebut. Siswa ditugaskan untuk membaca narasi cerita terlebih dahulu, dari hasil yang telah dibaca, siswa dapat dengan mudah untuk menulis teks dialog di dalam balon-balon kata yang sudah tersedia dalam komik strip tersebut. Jadi dapat disimpulkan hasil dari penelitian ini bahwa pemanfaatan media komik dapat digunakan pada pembelajaran berdialog karena medianya yang menarik dan dapat membuat siswa aktif dalam pembelajarnya.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat direkomendasikan beberapa saran untuk beberapa pihak, diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Guru SD kelas V Untuk guru SD kelas V, penggunaan komik sebagai media pembelajaran berdialog mungkin bisa dijadikan sebagai alternatif media pembelajaran pada materi berdialog di SD. 2. Peneliti lain Untuk peneliti lain, penggunaan komik sebagai media pembelajaran berdialog, mungkin bisa dijadikan suatu referensi untuk