Muhibbu Abivian, 2013 Program bimbingan karir untuk meningkatkan kemampuan perencanaan karir peserta didik
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
karir populasi penelitian yang berada pada tingkatan rendah yang diungkap melalui instrumen kemampuan perencanaan karir. Jadi dalam penelitian
eksperimen kuasi ini pengambilan sampel menggunakan seluruh subjek dalam kelompok belajar intact group untuk diberi perlakuan treatment, bukan
menggunakan subjek yang diambil secara acak. Pengambilan sampel secara purposive bertujuan agar sampel yang diambil
dari populasinya representative mewakili, sehingga dapat diperoleh informasi yang cukup untuk mengestimasi populasinya. Adapun banyaknya sampel dalam
penelitian ini adalah 81 peserta didik dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.2
Sampel Penelitian
No Kelas
Jumlah Peserta Didik
1 VIII B
40 2
VIII E 41
Jumlah 81
B. Pendekatan dan Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif. Pemilihan pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini karena
merupakan pendekatan penelitian yang menekankan analisis pada data numerikal yang diolah dengan metode statistik Syaodih, 2010. Pendekatan kuantitatif
memungkinkan dilakukannya pencatatan data hasil penelitian secara nyata dalam bentuk angka sehingga memudahkan analisis dan penafsiran data dengan
menggunakan pendekatan statistik. Data yang dimaksud adalah kemampuan perencanaan karir yang diungkap melalui instrumen kemampuan perencanaan
karir. Data yang dihasilkan digunakan sebagai landasan atau rasional dalam pengembangan program bimbingan karir untuk meningkatkan kemampuan
perencanaan karir peserta didik.
2. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen kuasi yang dalam pelaksanaannya tidak menggunakan penugasan acak random
Muhibbu Abivian, 2013 Program bimbingan karir untuk meningkatkan kemampuan perencanaan karir peserta didik
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
assignment, melainkan menggunakan kelompok yang sudah terbentuk intact group dalam hal ini adalah kelas biasa Syaodih, 2010. Campbell 1957
merumuskankan eksperimen kuasi sebagai eksperimen yang memiliki perlakuan, pengukuran dampak, unit eksperimen, namun tidak menggunakan penugasan acak
Random Assignment untuk menciptakan pembandingan dalam rangka menyimpulkan perubahan yang disebabkan perlakuan. Dengan kata lain penelitian
eksperimen kuasi mecoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat. Tim Puslitjaknov Noor, 2011; 72 menambahkan pada penelitian eksperimen murni
kelompok subjek penelitian ditentukan secara acak, namun dalam dunia pendidikan misalnya dalam pembelajaran, pelaksanaan penelitian tidak selalu
memungkinkan untuk melakukan seleksi subjek secara acak karena subjek secara alami telah terbentuk dalam satu kelompok utuh.
Metode eksperimen kuasi digunakan mengingat karakteristik variabel penelitian yang bersifat ingin mengetahui dan memperoleh informasi terhadap
penerapan program bimbingan karir, yaitu bagaimana keefektifan program bimbingan karir untuk meningkatkan perencanaan karir siswa.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonequivalent pretest-postest control group design pretest-postest dua
kelompok. Salah satu pertimbangan yang digunakan dalam memilih desain ini adalah merupakan desain yang paling banyak digunakan dalam penelitian di
bidang pendidikan. Penelitian ekserimen kuasi dapat diartikan sebagai penelitian yang mendekati eksperimen atau eksperimen semu dan merupakan penelitian
yang dilakukan melalui uji coba untuk mengontrol atau memanipulasi variabel yang relevan Syaodih, 2010. Bentuk penelitian ini banyak digunakan dalam
bidang ilmu pendidikan atau penelitian yang lain dengan subjek yang diteliti adalah manusia.
Desain nonequivalent pretest-postest control group design pretest-postest dua kelompok merupakan desain penelitian yang dilaksanakan pada dua
kelompok, yakni kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok kontrol merupakan kelompok pembanding. Kedua kelompok dikenakan pengukuran
sebanyak dua kali sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Skema model
Muhibbu Abivian, 2013 Program bimbingan karir untuk meningkatkan kemampuan perencanaan karir peserta didik
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
penelitian nonequivalent pretest-postest control group design adalah sebagai berikut Sugiyono, 2006; 116.
O1 x
O2 O3
O4
Gambar 3.1 Skema Desain Nonequivalent Pretest-Postes Control Group Desain
Dalam penelitian ini, kelompok eksperimen diberikan perlakuan berupa pelaksanaan program bimbingan karir, sedangkan kelompok kontrol selaku
kelompok pembanding tidak diberikan perlakuan secara khusus melainkan terintegrasi dengan program bimbingan dan konseling yang sudah dicanangkan
oleh pihak sekolah.
C. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah perencanaan karir peserta didik dan program bimbingan karir. Definisi dari kedua variabel tersebut
dioperasionalkan berdasarkan definisi konseptual yang dipaparkan pada Bab II.
1. Perencanaan Karir Peserta Didik