Pembahasan 1.Perkembangan BMT Insani Di Kota Padangsidimpuan

4.2. Pembahasan 4.2.1.Perkembangan BMT Insani Di Kota Padangsidimpuan Koperasi BMT Insani yang awal berdirinya bertujuan untuk menghindari rentenir yang semakin berkembang di masyarakat . Didukung oleh banyak pihak dan diharapkan dapat menjadi penyokong perekonomian Usaha Mikro Kecil dan Menengah . Pada awal perkembangannya BMT Insani memperkenalkan sistem peminjaman yang ada pada Koperasi simpan Pinjam yang mereka miliki dengan menggunakan Sistem Jemput Bola . Sistem Jemput Bola adalah suatu sistem dimana pengurus BMT langsung menjemput dana tanpa agunan ataupun jaminan dari ketua pengajian yang ada didaerah masing – masing anggota . Ketua pengajian tersebutlah yang mendata anggotanya siapa saja yang ingin melaksanakan peminjaman kepada pihak BMT Insani. Tetapi Sistem Jemput Bola ini memiliki banyak kelemahan , sehingga menyebabkan pinjaman tidak kembali dan akhirnya mengalami kredit macet . Hal ini memberikan kerugian bagi pihak BMT Insani selaku pemberi pinjaman . Kelemahan Sistem Jemput Bola ini antara lain adalah masyarakat beranggapan dana yang diberikan oleh pihak BMT merupakan dana cuma – cuma yang tidak terkait dengan sistem pinjaman , masyarakat juga bebas menggunakan dana tersebut tanpa berpikir untuk mengembangkan usaha mikro kecil yang mereka miliki , selain itu karena pinjaman tersebut tanpa agunan maka tidak ada jaminan bagi pihak BMT jika pinjaman tidak dikembalikan oleh anggota peminjam. Universitas Sumatera Utara Sistem Jemput Bola ini berlangsung dari tahun 1998 sampai dengan tahun 2000 , tetapi sistem ini tidak dapat terus berlangsung karena pihak BMT mengalami kerugian secara terus – menerus . BMT Insani mengubah sistem peminjaman yang mereka miliki menjadi Sistem Agunan. Sistem Agunan adalah sistem peminjaman dengan menggunakan jaminan surat berharga , jaminan yang dimaksudkan seperti akte tanah , akte rumah , BPKB kendaraan , dan sebagainya . Dengan Sistem Agunan pinjaman jadi jauh lebih lancar dan terhindar dari kredit macet . Pengurus juga lebih berhati – hati dalam memberikan pinjaman sekalipun menggunakan agunan tetapi perlu juga mengetahui apakah agunan yang diberikan tersebut asli ataupun tidak . Peminjaman kredit pada BMT Insani semakin berkembang dengan adanya sistem agunan tersebut. Perkembangan anggota dari BMT Insani sendiri hingga sampai sekarang ini berjumlah 60 orang.Jumlah keanggotaan dibatasi oleh pengurus BMT untuk mengatasi masalah ketika melaksanakan Rapat Anggota Tahunan , pengurus kewalahan untuk menghadirkan para anggota . Hal ini menjadi acuan sejak Rapat Anggota pada tahun 2002. Perkembangan dana yang diperoleh dari pendirian BMT sendiri semakin berkembang dan ditunjang lagi dengan adanya Dana Subsidi BBM yang telah berjalan selama 5 tahun sebesar Rp.100.000.000 ditambah pada tahun 2006 memperoleh subsidi dari Pola Syariah Siar Sumut sebesar Rp.50.000.000 . Dari sumber dana tersebutlah BMT dapat memberikan pinjaman kredit bagi anggota untuk mengembangkan usaha yang mereka miliki. Universitas Sumatera Utara Dana yang ada hanya diberikan bagi para anggota yang memiliki usaha yana memang telah ada tidak bagi anggota yang ingin mendirikan usaha . Dana yang diberikan pada anggota digunakan untuk mengembangkan usaha yang telah ada . Untuk perhitungan bagi hasilnya dihitung dari keuntungan yang diperoleh setelah pinjaman diberikan bagi para anggota . Jika usaha tersebut belum memperoleh keuntungan dari pinjaman yang telah diberikan oleh pihak BMT berarti pihak BMT belum berhak untuk meminta bagi hasil dari anggota . Pada dasarnya di Padangsidimpuan sendiri BMT Insani adalah salah satu lembaga yang dikenal aktif dalam mengembangkan usaha mikro kecil yang dimiliki oleh para anggota koperasi tersebut . Dalam pemberian kredit perlu disurvey terlebih dahulu apakah usaha tersebut layak ataupun tidak diberikan pinjaman . Berarti ada pertimbangan apakah usaha tersebut layak dibantu ataupun tidak dan memilki prioritas pilihan usaha yang diutamakan untuk dibantu . 4.2.2.Alasan Anggota Meminjam Di BMT Insani Latar belakang anggota melakukan peminjaman di Koperasi Simpan Pinjam BMT Insani terdiri atas berbagai macam dorongan . Banyak hal yang dapat dilihat mengapa para anggota lebih menyukai untuk meminjam di BMT Insani salah satunya adalah fasilitas – fasilitas pembiayaan dan peminjaman yang disediakan oleh pihak BMT . Anggota tinggal memilih fasilitas apa yang akan digunakan dalam memenuhi kebutuhannya . Kegiatan Penghimpunan Dana terdiri dari : 1.Simpanan Mudharabah Biasa . Universitas Sumatera Utara 2.Simpanan Mudharabah Berjangka . 3.Simpanan Mudharabah dengan perjanjian pemberitahuan jangka waktu penarikan sebelumnya . 4. Simpanan Mudharabah Pendidikan . 5. Simpanan Mudharabah Haji . 6. Simpanan Mudharabah Umrah . 7. Simpanan Mudharabah Qurban . 8. Simpanan Mudharabah Idul Fitri . 9. Simpanan Mudharabah Walimah . 10. Simpanan Mudharabah Akikah . 11. Simpanan Mudharabah perumahan . 12. Simpanan Mudharabah Kunjungan Wisata . 13. Simpanan zakat , infak , dan sadaqah dll . Kegiatan Pemanfaatan Dana Pembiayaan Usaha : 1. Pembiayaan Mudharabah Pembiayaan Dalam Bentuk Modal Kerja Penuh . 2. Pembiayaan Musyarakah Pembiayaan Dalam Bentuk Penyertaan Modal Kerja . 3. Pembiayaan Murabahah Pembiayaan Dalam Bentuk Jual – Beli . 4. Pembiyaan Ijaroh Pembiayaan Dalam Bentuk Sewa Barang atau Jasa . 5. Pembiayaan Ba’i Bithanan Ajil Pemilikan Barang Cicilan . 6. Pembiayaan Ba’I Al Tajiri Pembiayaan Sewa Beli . 7. Al – Qardul Hasan . Syarat – syarat calon peminjam : Universitas Sumatera Utara 1. Bertempat tinggal di Padangsidimpuan dibuktikan dengan KTP asli yang masih berlaku . 2. Harus menjadi anggota minimal 5 bulan . 3. Menyerahkan agunan jaminan atas nama peminjam . 4. Menyerahkan Fotocopy KTP sebanyak 2 lembar . 5. Menyerahkan pasfoto 3 x 4 sebanyak 2 lembar. 6. Disetujui oleh suami istri . 7. Batas maksimal pinjaman sebesar Rp. 4.000.000 ,- 8. Batas waktu pinjaman maksimal 24 bulan 2 tahun . 9. Bunga pinjaman 2,5 per bulan . 10. Apabila terjadi pengambilan pokok pinjaman sebelum habis jangka waktu maka sisa pinjaman tidak dibungakan . 11. Keterlambatan pembayaran cicilan dikenakan denda 2 dari cicilan . 12. Menandatangani seluruh buku pinjaman . Begitu banyak fasilitas peminjaman yang dimiliki oleh BMT Insani dalam bentuk ekonomi syariah , memperkenalkan diri pada masyarakat agar dapat diterima dengan baik serta berkembang membantu ekonomi lemah juga mengembangkan usaha mikro kecil . Selain fasilitas peminjaman dan pembiayaan yang begitu beragam terdapat juga kelebihan dalam memperoleh keuntungan yang disebut dengan Sistem Bagi Hasil yang hanya dimiliki oleh sistem perekonomian syariah . Masyarakat Padangsidempuan sendiri banyak yang tertarik dengan sistem bagi hasil tersebut karena terhindar dari bunga yang ada pada lembaga keuangan ataupun perbankan Universitas Sumatera Utara konvensional . Sistem Bagi Hasil lebih dianggap bersih dari praktek riba dibandingkan dengan bunga pada perekonomian konvensional . BMT dijalankan secara agamis , dalam arti tidak bertentangan dengan prinsip – prinsip Syari’ah , tetapi di sisi lain tetap tidak meninggalkan profesionalisme dalam menjalankan dan mengembangkan usahanya . Selain itu dapat diperhatikan persyaratan untuk mengajukan pinjaman terbilang cukup mudah . Ditambah lagi pelayanan yang ramah dan kekeluargaan membuat masyarakat tertarik untuk melakukan peminjaman dan penyimpanan uang di BMT . Apabila dibandingkan cara memperoleh kredit dari perbankan dengan BMT maka prosedur perolehan kredit dari BMT jauh lebih mudah hal ini diperoleh dari pertanyaan yang diajukan pada anggota saat melaksanakan penelitian . Alasan dari beberapa anggota Koperasi Simpan Pinjam BMT Insani menyatakan bahwa memperoleh kredit dari pihak perbankan lebih sulit dibandingkan dengan pihak BMT adalah : 1. Urusan administrasi yang diajukan pihak perbankan bertele – tele . 2. Persyaratan yang diajukan pihak perbankan terlalu berat . 3. Kurangnya informasi mengenai skim – skim perkreditan dan prosedur perbankan . 4. Lokasi bank terlalu jauh bagi banyak pengusaha yang tinggal didaerah terpencil . 5. Tidak tersedianya modal pada saat pengusaha mengajukan pinjaman . Untuk mengatasi masalah permodalan yang dialami para pelaku UMKM yang sulit mengakses bantuan pinjaman kredit melalui perbankan dan menghindari rentenir , maka pelaku UMKM memilih untuk mengajukan pinjaman kredit pada Universitas Sumatera Utara pihak BMT yang menawarkan jasa keuangan bagi pengusaha skala mikro , kecil dan menengah melalui proses yang relatif sederhana dan cepat , administrasi yang mudah , tersedianya dana , lokasi yang dekat dengan para peminjam , serta kemudahan – kemudahan lain yang diberikan oleh pihak BMT . Dari 20 sampel nasabah lebih memilih untuk meminjam di BMT daripada mengajukan kredit pinjaman pada pihak perbankan ataupun lembaga keuangan lainnya dengan berbagai alasan yang dapat dilihat pada tabel 4.1 Tabel 4.1 Alasan Anggota Meminjam di BMT NO ALASAN ANGGOTA JUMLAH ANGGOTA ORANG PERSENTASE 1 Bunga Rendah 19 95 2 Mudah dalam prosedur pengurusan mendapatkan kredit 17 85 3 Disrankan teman keluarga 14 70 4 Kemudahan dalam cicilan pinjaman 11 55 5 Pelayanan yang lebih memuaskan 4 20 6 Adanya kemudahan fasilitas apabila menunggak 3 15 7 Kerahasiaan lebih terjamin 1 5 8 Adanya pertemuan rutin untuk memberikan motivasi 1 5 9 Adanya monitoring dari pemberi pinjaman 1 5 Universitas Sumatera Utara Jika dilihat hasil dari kuisioner dan wawancara terhadap anggota BMT dapat dilihat bahwa bunga rendah merupakan faktor utama mengapa anggota senang meminjam di BMT . Bunga yang di maksud diatas adalah beban bagi hasil yang dilimpahkan oleh pihak BMT terhadap para peminjam . Peminjam mulai membayar bagi hasil apabila pinjaman yang diberikan BMT telah membuahkan hasil bagi usaha mikro kecil yang dikelola oleh anggota . Hal ini sangat berbeda dengan perbankan maupun lembaga keuangan lainnya yang menawarkan jasa yang sama terhadap masyarakat . Selain itu alasan yang juga cukup mempengaruhi para anggota adalah mudahnya prosedur dalam pengurusan kredit . Anggota tidak perlu menandatangani berkas – berkas yang banyak dan bertele – tele yang terkadang membuat mereka bingung dan merasa dipersulit dalam peminjaman dana baik kepada pihak perbankan maupun lembaga keuangan lainnya yang bergerak di bidang yang sama . Sistem kekeluargaan masih terjalin erat antar warga yang tinggal di kota Padangsidimpuan sehingga mereka para anggota akan saling membantu menyampaikan informasi untuk membantu teman satu sama lain dalam mengembangkan usaha mikro kecil yang mereka miliki . Serta didukung oleh alasan lainnya yang menyebabkan ketertarikan anggota untuk meminjam kredit di BMT Insani Padangsidempuan . Perlu disadari bahwa modal yang dimliki oleh pihak BMT juga terbatas . Sehingga pihak BMT sendiri akan memilih anggota yang lebih dahulu pantas untuk dibantu dan beapa besar jumlah dana yang dibutuhkan oleh anggota tersebut . Banyak anggota yang ingin meminjam tetapi karena dana yang tersedia telah habis maka Universitas Sumatera Utara mereka terpaksa harus menunggu antrian hingga modal yang dimiliki BMT terkumpul lagi atau ada pinjaman kredit dari bank syariah seperti , subsidi BBM sehingga keinginan anggota untuk meminjam dapat terpenuhi dan berusaha untuk mengembangkan usaha mikro kecil yang dimiliki oleh masing – masing anggota . Hasil yang diperoleh sesuai dengan tabel yang ada , persentase alasan anggota untuk meminjam di BMT dengan bunga yang rendah tetap menjadi prioritas utama mengapa anggota lebih suka meminjam di BMT dibandingkan lembaga keuangan lainnya yang bergerak di bidang yang sama . Hal ini perlu tetap dipertahankan pihak BMT agar dapat tetap bersaing dengan lembaga keuangan dan perbankan lainnya . Dari pihak BMT sendiri berusaha keras untuk mengumpulkan modal baik dari anggota maupun melalui permohonan kredit kepada Bank Syari’ah yang ada agar dapat membantu para anggotanya yang ingin meminjam demi mengembangkan usaha mikro kecil yang mereka miliki . 4.2.3.Peranan Pinjaman BMT Terhadap Pendapatan Anggota . Peranan BMT terhadap pendapatan anggota memberikan manfaat dan kemudahan bagi para anggota yang bertujuan untuk membantu masyarakat dan para pengusaha usaha mikro , kecil dan menengah agar lebih berkembang sehingga dapat memajukan perekonomian rakyat . Pinjaman yang diperoleh anggota dari BMT digunakan untuk membeli barang kebutuhan usaha dan penambah modal usaha agar usaha yang dikelola dapat lebih maju dan berkembang serta memiliki daya saing yang tinggi dengan usaha – usaha Universitas Sumatera Utara lainnya .Apabila usaha meningkat maka akan mendukung naiknya omzet yang diperoleh oleh masing – masing usaha . Peranan pinjamn yang diberikan BMT dalam upaya memajukan usaha mikro kecil dapat dilihat melalui kehidupan usaha dan rumah tangga para anggota setelah mendapatkan pinjaman mengalami peningkatan ataupun tidak . Dari pinjaman yang diberikan apakah memberi dampak yang baik bagi kehidupan usaha dan rumah tangga sesuai dengan tujuan yang daripada BMT . Dari hasil kuisioner dan wawancara 20 anggota sampel dapat diperoleh hasil apakah terjadi peningkatan ataupun tidak terjadi peningkatan terhadap kehidupan berumah tangga serta usaha yang dimilki oleh para anggota mengalami perkembangan yang baik kedepannya ataupun tidak. Hal ini dapat dilihat sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Perkembangan Kehidupan Usaha Anggota Setelah Meminjam di BMT Dari hasil tabel diatas dapat diperoleh bahwa perkembangan usaha anggota setelah meminjam di BMT mengalami peningkatan dapat dilihat dari persentase yang dicapai sebesar 100 dan 20 orang sampel seluruhnya memberikan pernyataan bahwa kehidupan usaha mereka mengalami peningkatan , diikuti oleh nilai penjualan apabila nilai penjualan tinggi maka omset produksi dapat meningkat . Hal ini menunjukkan bahwa alokasi pinjaman kredit yang diberikan oleh pihak BMT memberi dampak yang positif bagi perkembangan usaha mikro kecil . NO PERTANYAAN TETAP MENINGKAT PERSENTASE TETAP PERSENTASE MENINGKAT 1 OMSET PRODUKSI 20 ORANG 100 2 NILAI PENJUALAN 20 ORANG 100 3 TOTAL LABA 20 ORANG 100 4 JUMLAH KARYAWAN 20 0RANG 100 5 ASET PERUSAHAAN 17 ORANG 3 0RANG 85 15 6 WILAYAH PENJUALAN 15 ORANG 5 ORANG 75 25 Universitas Sumatera Utara Tetapi pada wilayah penjualan , jumlah karyawan dan aset perusahaan dampak dari pinjaman kredit BMT tidak begitu berpengaruh dan ada yang tidak bepengaruh sama sekali . Hal ini disebabkan karena jumlah pinjaman tidak terlalu besar sehingga untuk melakukan ekspansi produksi , penjualan , tidak memadai untuk melakukan hal tersebut . Aset perusahaan juga lebih banyak berjumlah tetap karena hasil dari pinjaman lebih dialokasikan pada tabungan dan kebutuhan rumah tangga . Dari hasil penelitian ke-20 sampel anggota BMT Insani tabel menunjukkan , mereka menyatakan bahwa kehidupan usaha yang dilihat dari segi omset produksi , nilai penjualan , total laba perusahaan mengalami peningkatan setelah meminjam di BMT Insani dengan wilayah penjualan , jumlah karyawan dan juga jumlah aset yang tetap . Sekalipun usaha tersebut berkembang dengan adanya pinjaman dari pihak BMT dan pendapatan serta omsetnya bertambah tetapi anggota sebagai peminjam kehidupannya jauh lebih konsumtif terhadap kebutuhan sehari – hari , oleh sebab itu aset perusahaan berupa barang berharga berjumlah tetap. Sehingga pengeluaran yang mereka miliki dengan pendapatan yang lebih besar setelah peminjaman lebih besar juga dan sisa dari pengeluaran tersebutlah baru digunakan untuk menabung . Ini hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan anggota koperasi BMT Insani Padangsidimpuan . Selain itu karena banyak usahanya hanya dikelola keluarga terkadang pembukuan keuangan yang ada tidak terlalu teliti dan detail seperti pada perusahaan resmi . Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Perkembangan Kehidupan Rumah Tangga Setelah Meminjam di BMT NO PERTANYAAN TETAP MEMBAIK PERSENTASE TETAP PERSENTASE MEMBAIK JUMLAH ORANG JUMLAH ORANG 1 RUMAH 20 100 2 KENDARAAN BERMOTOR 20 100 3 TELEVISI 20 100 4 RADIO TAPE 20 100 5 PENDAPATAN RT 20 100 6 TABUNGAN RT 5 15 25 75 7 PERABOT RUMAH 14 6 70 30 Perkembangan kehidupan rumah tangga setelah para anggota meminjam di BMT tidak jauh berbeda dengan keadaan dunia usaha yang mereka miliki setelah peminjaman . Peningkatan paling terlihat pada keadaan pendapatan rumah tangga dan juga tabungan . Peningkatan ini menunjukkan bagaimana omset yang meningkat bisa mempengaruhi pendapatan dari anggota . Dua puluh anggota berpendapat dan Universitas Sumatera Utara memberikan pernyataan yang sama terhadap pengaruh pinjaman terhadap kehidupan rumah tangga mereka . Sedikit demi sedikit para anggota juga sudah mulai bisa menabung , agar memilki simpanan , kebanyakan dari mereka tidak menabung ke bank tetapi menyimpan uang di koperasi simpan pinjam BMT Insani tersebut . Perbaikan yang lebih menonjol lagi adalah mereka mulai dapat melengkapi perabot rumah . Dampak positif ini terasa bagi masyarakat ataupun anggota BMT sekalipun pinjaman yang diberikan dibatasi dan tidak terlalu besar dibandingkan nilai nominal yang dimiliki kredit perbankan dan lembaga keuangan lainnya . Pinjaman yang diberikan dialokasikan seefektif mungkin agar dapat memajukan usaha mikro kecil yang dimiliki para anggota Hasil dari presentasi tabel 4.3 dapat terlihat yang menggambarkan dampak positif yang diperoleh para anggota setelah melakukan pinjaman . Titik paling tinggi ditunjukkan oleh pada persentase membaik pada peningkatan pendapatan .Rumah , kendaraan bermotor , televisi , radio tape memilki posisi yang tetap disebabkan oleh berbagai hal antara lain sebagian besar anggota telah memiliki rumah sendiri dan tidak ada pertambahan rumah yang mereka miliki setelah peminjaman , demikian halnya dengan kendaraan motor dan televisi jaga tape , para anggota lebih condong kepada perbaikan perabot rumah juga menabung . 4.2.4.Omset Sebelum dan Sesudah Pinjaman di BMT Omset sebelum peminjaman di BMT berbeda dengan omset setelah peminjaman di BMT . Sekalipun perbedaan omset sebelum peminjaman dengan Universitas Sumatera Utara setelah peminjaman tidak terlalu besar tetapi terlihat jelas ada peningkatan pada jumlah pendapatan yang diperoleh anggota dari usaha mikro , kecil yang mereka kelola . Gambaran peningkatan omset dapat dilihat dari tabel sebagai berikut : Tabel 4.4 Omset Sesudah Pinjaman di BMT NO MODAL AWAL OMSET 3 BULAN OMSET 6 BULAN OMSET 1 TAHUN OMSET 2 TAHUN 1 15000000 4000000 7000000 9000000 14000000 2 10000000 6000000 10000000 18000000 - 3 10000000 950000 5250000 11500000 18150000 4 25000000 4000000 10000000 15000000 - 5 10000000 1800000 3000000 5000000 - 6 8000000 1300000 2500000 6000000 - 7 4000000 1200000 3100000 6000000 10800000 8 15000000 30000000 55000000 110000000 9 15000000 1500000 4000000 7000000 13000000 10 10000000 1600000 2400000 5200000 9500000 11 10000000 3000000 5000000 8000000 - 12 40000000 1800000 4200000 11000000 - 13 35000000 1500000 5500000 11000000 19000000 14 29000000 2000000 5000000 10000000 - 15 15000000 5000000 12000000 18000000 30000000 16 10000000 1500000 6000000 8000000 12000000 17 50000000 3000000 8000000 15000000 35000000 18 50000000 6000000 15000000 25000000 38000000 19 5000000 1500000 6000000 10000000 - 20 25000000 1500000 5000000 10000000 18000000 Universitas Sumatera Utara Untuk melihat apakah omset yang diperoleh dari pinjaman yang diberikan BMT memberi pengaruh yang positif ataupun tidak bagi perekonomian anggota ataupun masyarakat digunakan uji t beda yaitu : 1.Uji Kesesuaian Test Of Goodness of Fit Uji t-statistik uji parsial Uji t-statistik merupakan suatu pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing koefisien regresi signifikan atau tidak terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel independen lainnya konstan. Jumlah Pinjaman X 1 a. Hipotesa : H : b 1 = H 1 : b 1 ≠ b. df = n-k = 20-2 = 18 c. α = 5 ½ α = 0,005 d. t-tabel = 2.101 e. Kriteria Pengambilan Keputusan : a Ho ditolak apabila t-hitung t-tabel α = 5 b Ha ditolak apabila t-hitung t-tabel α = 5 f. t-hitung = 2,958 hasil olahan data g. Keputusan : Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data diatas, dapat diketahui bahwa t-hitung t-tabel hasil olahan data untuk t-hitung t-tabel, artinya Ha diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa jumlah pinjaman dari BMT berpengaruh nyata signifikan terhadap pengembangan UMKM yang ditinjau dari jumlah omset pada tingkat kepercayaan 95 α = 5 H a diterima H a diterima H diterima - 2,101 0 +2,101 2,958 Gambar 4.1 Kurva Uji t-statistik Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Fungsi Lembaga Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dalam Meningkatkan Ekonomi Rumah Tangga di Nagari Tanjuang Bonai Kecamatan Lintau Buo Utara Kabupaten Tanah Datar

1 65 117

Studi Komparatif Peran Koperasi Simpan Pinjam Bina Bersama dan BMT Insani Dalam Pengembangan UMK di Kota Padangsidimpuan

1 49 107

Analisis Koperasi Bitul Maal Wa Tamwil (BMT) dalam Pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) Di Kota Jakarta.

1 73 98

Analisis Peranan Koperasi Simpan Pinjam Terhadap Pengembangan usaha Mikro dan Kecil di Kota Padangsidimpuan.

30 148 79

Peranan Notaris Pada Pendirian Dan Aktivitas Koperasi Terhadap Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Di Kota Medan

4 52 154

Analisis Perbandingan Koperasi Simpan Pinjam (KOPDIT) Dengan Koperasi Unit Desa (KUD) Di Kabupaten Karo( Studi Kasus : Kopdit Unam Dan Kud Sada Kata )

7 160 53

Pengaruh Pengalokasian Kredit Terhadap Peningkatan Pendapatan Usaha Kecil Pada Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (PKBL) Bank X Sentra Kredit Kecil Polonia Medan

2 40 87

Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam Pada Koperasi Menurut PP No.9 Tahun 1995 (Studi Pada Koperasi Pegawai Negeri Guru SD Kec, Binjai Barat Di Kota Binjai)

0 30 154

ANALISIS SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM SYARIAH BMT UGT SIDOGIRI DESA PUNGGUR KECIL

0 0 11

BAB II LANDASAN TEORI - ANALISIS SEBELUM DAN SESUDAH PENYALURAN DANA KOPERASI SIMPAN PINJAM TERHADAP PENDAPATAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DI YOGYAKARTA (Studi Kasus :Koperasi Simpan Pinjam Dian Mandiri Yogyakarta) - UMBY repository

0 0 21