Bedah sinus endsokopi fungsional Transportasi mukosiliar Waktu transpor mukosiliar Tes sakarin

menggunakan nasoendoskopi dan foto polos hidung dan sinus paranasal atau SPN. Gejala Mayor :  Hidung tersumbat  Sekret pada hidung sekret belakang hidung PND  Sakit kepala  Nyeri rasa tekan pada wajah  Kelainan penciuman hiposmia anosmia Gejala Minor :  Demam, halitosis  Pada anak ; batuk, iritabilitas  Sakit gigi  Sakit telinga nyeri tekan pada telinga rasa penuh pada telinga.

4.3.2.2 Bedah sinus endsokopi fungsional

Adalah suatu operasi dengan menggunakan endoskopi yang bertujuan untuk mengoreksi semua kelainan di komplek osttiometal dengan prosedur baku bedah sinus endoskopi fungsional sesuai yang dilakukan oleh Kennedy, sebagai standar operasi BSEF di Indonesia .

4.3.2.3 Transportasi mukosiliar

Transportasi mukosiliar adalah suatu sistem pembersihan yang terdiri atas dua komponen yang bekerja secara aktif dan simultan. Dipengaruhi oleh gerakan silia yang menggerakkan komponen palut lendir kearah nasofaring dan didalam faring palut lendir ini akan ditelan Universitas Sumatera Utara atau pun dibatukkan. Kecepatan kerja pembersihan ini dapat diukur dengan meletakkan partikel diatas mukosa seperti contohnya partikel sakarin.

4.3.2.4 Waktu transpor mukosiliar

Waktu transportasi mukosiliar adalah waktu yang dibutuhkan oleh partikel sakarin dari saat diletakkan pada ujung depan konka inferior kira-kira 1 cm ke arah posterior dari batas anterior konka inferior sampai di nasofaring yang ditandai dengan sensari rasa manis.

4.3.2.5 Tes sakarin

Pemeriksaan waktu transportasi mukosiliar dengan menggunakan partikel sakarin. Cara pemeriksaan :  Uji sakarin dilakukan dengan memposisikan subjek dalam keadaan duduk.  Sebelum pemeriksaan dilakukan, subjek diminta untuk kumur-kumur dengan air putih terlebih dahulu dan istirahat dalam ruang pemeriksaan ± 15 menit.  Subjek duduk pada kursi dengan punggung tegak dan kepala menunduk lebih kurang 10 derajat.  Dibuat partikel sakarin dengan ukuran ± 2 mm.  Spekulum hidung dipasang pada salah satu rongga hidung, kemudian bubuk sakarin diambil dengan sendok serumen telinga. Universitas Sumatera Utara  Letakkan bubuk sakarin pada ujung depan konka inferior ±1 cm ke arah posterior dari batas anterior konka inferior.  Posisi kepala difleksikan sekitar 10 derajat lalu subjek bernafas melalui hidung dengan mulut tertutup.  Selanjutnya subjek diminta untuk menelan ludah setiap setengah sampai satu menit.  Dengan menggunakan jam pengukur stop watch ditentukan lamanya waktu antara saat bubuk sakarin diletakkan di mukosa hidung sampai merasakan sensasi manis pertama kali di tenggorokan.  Bila dalam 60 menit subjek tidak merasakan sensasi manis maka pengujian dihentikan kemudian sakarin diletakkan pada lidah subjek untuk menyingkirkan gangguan pengecapan.

4.3.2.6 Rinitis alergi

Dokumen yang terkait

Efektifitas Penggunaan Catatan Pantau Cairan Terhadap Keseimbangan Cairan pada Anak dengan Diare di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2012

0 51 76

Perbandingan ketepatan antara pemeriksaan sitologi sputum induksi NaCl 3% dengan sitologi sputum post-bronkoskopi secara fiksasi Saccomanno dalam membantu penegakan diagnosis kanker paru.

6 85 101

Perbandingan Waktu Transportasi Mukosiliar Hidung Pada Penderita Rinosinusitis Kronis Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Bedah Sinus Endoskopi Fungsional

1 30 110

Perbedaan Waktu Transportasi Mukosiliar Hidung Pada Penderita Rinosinusitis Maksila Kronis Dengan Kavum Nasi Normal

0 46 78

Gambaran Pemberian Cairan Intravena untuk Tindakan Resusitasi Cairan pada Kasus Trauma Akibat Kecelakaan Lalu Lintas di IGD RSUP H.Adam Malik pada Bulan Oktober 2014

2 60 60

Pengaruh Cuci Hidung dengan NaCl 0,9% Terhadap Peningkatan Rata-rata Kadar pH Cairan Hidung pada Pedagang Kaki Lima di Kawasan Kampus Universitas Sumatera Utara

1 18 64

Pengaruh Cuci Hidung dengan NaCl 0,9% Terhadap Peningkatan Rata-rata Kadar pH Cairan Hidung pada Pedagang Kaki Lima di Kawasan Kampus Universitas Sumatera Utara

0 0 14

Pengaruh Cuci Hidung dengan NaCl 0,9% Terhadap Peningkatan Rata-rata Kadar pH Cairan Hidung pada Pedagang Kaki Lima di Kawasan Kampus Universitas Sumatera Utara

0 0 2

Perbedaan transpor mukosiliar pada pemberian larutan garam hipertonik dan isotonik penderita rinosinusitis kronis

0 0 8

Pengaruh cuci hidung dengan NaCl 0,9 terhadap peningkatan rata-rata kadar pH cairan hidung

0 0 6