2.8 Kekerapan Kaszuba, 2006, mencatat bahwa
penyakit sinusitis akut ataupun kronik telah dapat diperkirakan meningkat hingga mencapai 31 juta orang setiap tahunnya
dengan perkiraan rata-rata 4 hari tidak bekerja setiap tahunnya akibat menderita penyakit tersebut. Sebagian besar pasien dengan rinosinusitis mencari pengobatan
langsung dengan dokternya, dengan lebih dari 18 juta yang berkunjung ke praktik dokter setiap tahunnya yang terdiagnosis penyakit rinosinusitis. Kaszuba, 2006
Pada tahun 1996, di Amerika Serikat , seluruh pelayanan kesehatan mencatat bahwa pelayanan yang dikeluarkan hingga berakhir dengan tegaknya diagnosis
“sinusitis” diperkirakan lebih dari 5,8 miliar dolar Amerika dan termasuk dalam 10 besar diagnosis penyakit pada seluruh kunjungan praktik dokter di Amerika Serikat.
Kaszuba, 2006
Sedangkan Chen Bei, 2006, memperkirakan bahwa rinosinusitis adalah
salah satu keluhan medis yang terbanyak dijumpai, hingga mencapai 16 populasi, dan diperkirakan 13 juta setiap tahunnya yang berkunjung ke praktik dokter di
Amerika Serikat dan diperkirakan menghabiskan biaya sekitar 6 milliar dolar Amerika setiap tahunnya. Chen B, 2006
Di RSUP.H.Adam Malik Medan jumlah penderita rinosinusitis dari bulan Januari 2006 – Desember 2008 adalah 1967 orang.
2.9 Patofisiologi
Fungsi ventilasi dan drainase adalah penting dalam menjaga kondisi sinus agar tetap normal. Hal ini berhubungan erat dengan keadaan KOM penderita.
Apabila KOM terganggu dapat menyebabkan gangguan drainase dan ventilasi yang menurunkan kandungan oksigen, peningkatan PCO
2
, menurunkan pH, mengurangi
Universitas Sumatera Utara
aliran darah mukosa. Pembengkakan mukosa juga dapat menyempitkan ostium dan menurunkan fungsi pembersihan mukosiliar. Ballenger JJ, 1994 ; Busquets JM,
2006 ; Wilma T, 2007
Sakakura, 1997, menerangkan bahwa patofisiologi dari rinosinusitis kronik
berawal dari adanya suatu inflamasi dan infeksi yang menyebabkan dilepasnya mediator diantaranya vasoaktif amin, proteases, arachidonic acid metabolit, imun
kompleks, lipopolisakarida dan lain-lain. Hal- hal tersebut menyebabkan terjadinya kerusakan dari mukosa hidung dan akhirnya menyebabkan disfungsi mukosiliar.
Adanya disfungsi mukosiliar menyebabkan terjadinya stagnasi mukus. Akibatnya bakteri akan semakin mudah untuk berkolonisasi dan proses inflamasi akan kembali
terjadi. Katsuhisa K, 2001 ; Sakakura, 1997
2.10 Gejala Klinis Dan Diagnosa