variabel dependen yaitu Kemampuan Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.
4.5.1. Variabel Dependen
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah kemampuan penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah berdasarkan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku yang diartikan sebagai kemampuan dari masing- masing SKPD dalam menyusun laporan keuangan pemerintah daerah yang terdiri dari
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan Atas Laporan Keuangan sesuai dengan Permendagri 13 Tahun 2006 dan Standar Akuntansi Pemerintahan. Pengukur
variabel ini adalah sebagai berikut: a.
Laporan keuangan SKPD yang disusun terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan.
b. Laporan keuangan Pemerintah Daerah yang disusun terdiri dari Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan. c.
PPKD menyusun laporan keuangan Pemerintah Daerah dengan cara menggabungkan laporan-laporan keuangan SKPD.
d. SKPD dan Pemerintah Daerah harus menyusun laporan keuangan tepat waktu
yaitu untuk laporan keuangan SKPD disusun paling lambat 2 dua bulan setelah tahun anggaran berakhir, sedangkan laporan keuangan pemerintah daerah paling
lambat 3 tiga bulan setelah tahun anggaran berakhir. Variabel ini diukur dengan skala interval. Untuk penilaiannya adalah sebagai
berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Sangat Tidak Setuju STS
Skor 1 2.
Kurang Setuju KS Skor 2
3. Ragu-ragu N
Skor 3 4.
Setuju S Skor 4
5. Sangat Setuju SS
Skor 5
4.5.2. Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini yaitu: 1.
Peraturan pada variabel ini adalah Peraturan, keputusan, prosedur-prosedur dan perundang-undangan yang berkaitan dengan pengelolaan dan penyusunan laporan
keuangan daerah. Variabel ini diukur dengan menggunakan indikator-indikator sebagai berikut:
a. Pemerintah daerah harus membuat peraturan tentang pokok-pokok
pengelolaan keuangan daerah, sistem akuntansi dan kebijakan akuntansi sehingga memudahkan dalam penyusunan laporan keuangan daerah.
b. Peraturan tentang pokok-pokok pengelolaan keuangan daerah, sistem dan
kebijakan akuntansi harus dibuat dalam peraturan daerah dan peraturan kepala daerah.
c. Pemerintah daerah harus membuat prosedur akuntansi penerimaan kas, dan
prosedur akuntansi aset tetapbarang milik daerah prosedur akuntansi selain kas.
d. Sistem akuntansi SKPD dilaksanakan oleh PKK – SKPD dan sistem akuntansi
pemerintah daerah dilakukan oleh PPKD – selaku BUD.
Universitas Sumatera Utara
e. PPK – SKPD dan PPKD harus mengkoordinasikan pelaksanaan sistem dan
prosedur akuntansi tersebut dengan penatausahaan keuangan pengelolaan keuangan daerah oleh bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran.
Variabel ini diukur dengan skala interval. Untuk penilaiannya adalah sebagai berikut:
1. Sangat Tidak Setuju STS
Skor 1 2.
Kurang Setuju KS Skor 2
3. Ragu-ragu N
Skor 3 4. Setuju S
Skor 4 5. Sangat Setuju SS
Skor 5 2.
Latar belakang pendidikan dalam penelitian ini adalah latar belakang pendidikan yang diperoleh pejabat pengelola keuangan Satuan kerja perangkat Daerah PKK
– SKPD dan pejabat pengelola keuangan Daerah PPKD di bangku pendidikan
formal menunjang kemampuannya melaksanakan penyusunan laporan keuangan SKPD dan pemerintah daerah. Indikator yang digunakan untuk mengukur
variabel ini adalah sebagai berikut:
a. Pegawai mempunyai latar belakang pendidikan akuntansi.
b. Penempatan pegawai pada posisi yang tepat dan benar sebagai PPK –
SKPD, bendahara penerimaan maupun bendahara pengeluaran.
Variabel ini diukur dengan skala Interval. Untuk penilaiannya adalah sebagai berikut:
1. Sangat Tidak Setuju STS Skor 1
Universitas Sumatera Utara
2. Kurang Setuju KS
Skor 2 3.
Ragu-ragu N Skor 3
4. Setuju S
Skor 4 5.
Sangat Setuju SS Skor 5
3. Pelatihan dalam penelitian ini adalah seperangkat penambahan pengetahuan dan
keterampilan responden yang bertujuan agar dapat meningkatkan profesionalisme dan produktivitas kerja yang baik dalam kemampuan penyusunan laporan
keuangan pemerintah daerah. Adapun penyusunan laporan keuangan pemerintah
daerah. Adapun indikator pengukuran variabel ini adalah sebagai berikut:
a. Pengalaman bekerja pegawai di bidang pengelolaan keuangan daerah
b. Pegawai yang pernah mengikuti pelatihan mengenai akuntansi.
Variabel ini diukur dengan skala interval. Untuk penilaiannya adalah sebagai berikut:
1. Sangat Tidak Setuju STS Skor 1
2. Kurang Setuju KS
Skor 2 3.
Ragu-ragu N Skor 3
4. Setuju S
Skor 4 5.
Sangat Setuju SS Skor 5
4. Komitmen artinya adalah keinginan dari setiap Pejabat Pengelola Keuangan
Satuan Kerja Perangkat Daerah PPK – SKPD dan Pengelolaan Keuangan Daerah PPKD untuk melakukan perubahan sesuai dengan adanya Peraturan dan
Universitas Sumatera Utara
perundang-undangan yang berlaku dalam penyusunan laporan keuangan daerah.
Pengukuran variabel diukur melalui sebagai berikut:
a. Pejabat atau pegawai harus mengetahui mengenai tata cara penyusunan
laporan keuangan sesuai dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 dan Standar Akuntansi Pemerintahan.
b. Keinginan dan kemauan pejabat dan pegawai harus dimiliki untuk menyusun
laporan keuangan sesuai dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 dan
Standar Akuntansi Pemerintahan.
c. Penyusunan laporan keuangan yang tidak sesuai dengan Permendagri Nomor
13 Tahun 2006 dan Standar Akuntansi Pemerintahan Daerah menyebabkan
laporan keuangan kurang informatif bagi pengguna.
Variabel ini diukur dengan skala interval. Untuk penilaiannya adalah sebagai berikut:
1. Sangat Tidak Setuju STS Skor 1
2. Kurang Setuju KS
Skor 2 3.
Ragu-ragu N Skor 3
4. Setuju S
Skor 4 5.
Sangat Setuju SS Skor 5
5. Perangkat Pendukung dalam penelitian ini adalah ketersediaan perangkat
pendukung yang akan membantu mereka dalam melaksanakan tugas seperti ketersediaan perangkat komputer dan software yang berkaitan dengan kebutuhan
Universitas Sumatera Utara
dan didukung keahlian pegawai untuk mengoperasikan perangkat komputer
tersebut. Variabel ini diukur berdasarkan sebagai berikut:
a. Tersedianya perangkat keras hardware untuk melaksanakan program
perangkat lunak software. b.
Tersedianya perangkat lunak software untuk memproses data akuntansi. c.
Adanya keterampilan dan keahlian pegawai dalam mengaplikasikan komputer dalam memproses data akuntansi dengan menggunakan perangkat lunak
software.
Variabel ini diukur dengan skala interval. Untuk penilaiannya adalah sebagai berikut:
1. Sangat Tidak Setuju STS
Skor 1 2.
Kurang Setuju KS Skor 2
3. Ragu-ragu N
Skor 3 4.
Setuju S Skor 4
5. Sangat Setuju SS
Skor 5 Atas hal tersebut maka dapat disusun matriks operasional variabel pada Tabel
4.2 berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2. Definisi Operasional Variabel
Jenis Variabel Definisi Operasional
Alat Ukur Skala
A. Dependen
1. Kemampuan
Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah
B. Independen
1. Peraturan
Kemampuan penyusunan
laporan keuangan
pemerintah daerah
adalah Kemampuan
dari masing-masing SKPD
dalam penyusunan
laporan keuangan
pemerintah daerah
yang disusun
dan disajikan oleh Pejabat
Pengelola Keuangan
Satuan Kerja Perangkat Daerah dan Pejabat
Pengelola Keuangan
Daerah sesuai dengan permendagri 13 Tahun
2006 dan
Est ándar
Akuntansi Pemerintahan.
Peraturan
adalah Peraturan,
keputusan, prosedur-prosedur dan
perundang-undangan yang berkaitan dengan
pengelolaan dan
penyusunan laporan
keuangan Daerah
a. Laporan keuangan SKPD yang
disusun terdiri
dari Laporan
Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan Atas Laporan Keuangan.
b. Laporan
Keuangan Pemerintah
Daerah yang disusun terdiri dari Laporan
Realisasi Anggaran,
Neraca, Arus Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan.
c. PPKD
menyusun Laporan
keuangan Pemerintah
Daerah dengan
cara menggabungkan
laporan-laporan keuangan SKPD. d.
SKPD dan Pemerintah daerah harus menyusun laporan keuangan tepat
waktu yaitu
untuk laporan
keuangan SKPD disusun paling lambat 2 dua bulan setelah tahun
anggaran berakhir,
sedangkan laporan
keuangan pemerintah
daerah paling lambat 3 tiga bulan setelah tahun anggaran berakhir.
a. Pemerintah daerah harus membuat
peraturan tentang
pokok-pokok pengelolaan
keuangan daerah,
sistem akuntansi dan kebijakan akuntansi sehingga memudahkan
dalam penyusunan
laporan keuangan daerah.
b. Peraturan
tentang pokok-pokok
pengelolaan keuangan
daerah, sistem dan kebijakan akuntansi
harus dibuat
dalam peraturan
daerah dan peraturan kepala daerah. c.
Pemerintah daerah harus membuat prosedur akuntansi penerimaan kas,
prosedur pengeluaran kas dan prosedur akuntansi aset tetap
barang milik daerah dan prosedur akuntansi selain kas.
d. Sistem
akuntansi SKPD
dilaksanakan oleh PPK-SKPD dan sistem akuntansi pemerintah daerah
dilakukan oleh PPKD selaku BUD. Interval
Interval
Universitas Sumatera Utara
Jenis Variabel Definisi Operasional
Alat Ukur Skala
2. Latar belakang
pendidikan
3. Pelatihan
4. Komitmen
Berdasarkan
latar belakang
pendidikan adalah latar belakang
pendidikan yang
diperoleh pejabat
pengelola keuangan
satuan kerja perangkat Daerah
PPK-SKPD dan
pejabat pengelolaan keuangan
daerah PPKD
di bangku
pendidikan formal
penunjang kemampuannya
melaksanakan penyusunan
laporan keuangan
pemerintah daerah Pelatihan
adalah seperangkat penilaian
pengetahuan dan
keterampilan responden
yang bertujuan agar dapat
meningkatkan profesionalisme
dan produktivitas
kerja yang
baik dalam
kemampuan penyusunan
laporan keuangan
pemerintah daerah.
Komitmen adalah
keinginan dari setiap pejabat
Pengelola Keuangan Satuan Kerja
Perangkat Daerah
e. PPK-SKTP
dan PPKD
harus mengkoordinasikan
pelaksanaan sistem dan prosedur akuntansi
tersebut dengan
penatausahaan keuangan pengelolahan keuangan
daerah oleh bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran.
a. Pegawai
mempunyai latar
belakang pendidikan akuntansi. b.
Penempatan pegawai dalam posisi yang tepat dan benar sebagai PPK-
SKPD bendahara
penerimaan maupun bendahara pengeluaran.
a.
Pengalaman bekerja pegawai liker di bidang pengelolaan keuangan
daerah. b.
Pegawai yang pernah mengikuti pelatihan mengenai akuntansi.
a.
Sejauhmana pengetahuan pejabat atau pegawai mengenai tatacara
penyusunan laporan
keuangan sesuai dengan Permendagri 13
Tahun 2006 dan standar akuntansi Interval
Interval
Interval
Lanjutan Tabel 4.2
Universitas Sumatera Utara
Jenis Variabel Definisi Operasional
Alat Ukur Skala
5.
Perangkat Pendukung
PPK-SKPD dan
Pejabat Pengelola
Keuangan Daerah
PPKD untuk
melakukan perubahan sesuai dengan adanya
Peraturan dan
perundangan yang
berlaku dalam
penyusunan laporan
keuangan daerah Perangkat pendukung
adalah
ketersediaan perangkat
pendukung yang akan membantu
mereka dalam
melaksanakan tugas
seperti ketersediaan
perangkat komputer
dan software
yang berkaitan
dengan kebutuhan
dan didukung
keahlian pegawai
untuk mengoperasikan
perangkat komputer
tersebut. pemerintahan.
b. Keinginan dan kemauan pejabat
dan pegawai untuk menyusun laporan keuangan sesuai dengan
Permendagri Nomor 13 Tahun 2006
dan standar
akuntansi pemerintahan.
c. Penyusunan
laporan keuangan
daerah yang tidak sesuai dengan Permendagri 13 Tahun 2006 dan
standar akuntansi
pemerintahan daerah
menyebabkan laporan
keuangan kurang informatif bagi pengguna.
a. Tersedianya
perangkat keras
hardware dan perangakat lunak software untuk memproses data
akuntansi. b.
Adanya keterampilan dan keahlian pegawai dalam mengaplikasikan
komputer dalam memproses data akuntansi.
Interval
Lanjutan Tabel 4.2
Universitas Sumatera Utara
4.6. Metode Analisis Data