terkonsentrasi untuk keperluan militer. Pada masa ini juga Cks diganti menjadi Shomubu Chosasitsu Gunseikanbu.
3.1.3 Masa Pemerintahan Republik Indonesia
Setelah  Proklamasi  Kemerdekaan  Republik  Indonesia  tanggal  17  Agustus 1945  kegiatan  statistik  ditangani  oleh  lembaga  baru  yang  sesuai  dengan
suasana kemerdekaan yaitu Kantor Penyelidikan Perangkaan Umum Republik Indonesia  KPPURI.  Tahun  1946  Kantor  KPPURI  dipindahkan  ke
Yogyakarta  sebagai  sekuensi  dari  Perjanjian  Linggar  Jati.  Sementara itu pemerintahan  Belanda  NICA  di  Jakarta  menggaktifkan  kembali  CKS.
Perkembangan  berikutnya  KPPURI  bedasarkan  surat  edaran  Kementrian Kemakmuran  tanggal  12  Juni  1950  No.219S.C  KPPURI  dan  CKS  dilebur
menjadi  Kantor  Pusat  Statistik  KPS  dan  berada  dibawah  dan bertanggungjawab kepada Menteri Kemakmuran.
Dengan Surat Menteri Perekonomian tanggal 1 Maret  1952 No.P44, lembaga  KPS  berada  dibawah  dan  bertanggung  jawab  kepada  Menteri
Perekonomian.  Selanjutnya  keputusan  Menteri  Perekonomian    tanggal  24 Septembar 1953 No.18.099M, KPS dibagi menjadi dua bagian  yaitu bagian
research yang disebut Afdeling A dan bagian penyelenggara tata usaha yang disebut  Afdeling  B.  Dengan  Keputusan  Presiden  RI  No.131  Tahun  1957,
kementerian  perekonomian  dipecah  menjadi  kementerian  perdagangan  dan perindustrian.
Universitas Sumatera Utara
Untuk  selanjutnya  keputusan  Presiden  RI  No.172  Tahun  1957, terhitung  mulai  1  Juni  1957  KPS  diubah  menjadi  Biro  Pusat  Statistik  dan
statistik  yang  semula  menjadi  tanggung  jawab  dan  wewenang  Menteri Perekonomian  dialihkan  menjadi  wewenang  dan  berada  dibawah  Perdana
Menteri. Berdasarkan Keppres ini pula secara formal nama Biro Pusat Statistik BPS dipergunakan.
3.1.4 Masa Orde Baru sampai Sekarang
Seiring  dengan  perkembangan  jaman,  khususnya  pada  pemerintahan  Orde Baru  untuk  memenuhi  kebutuhan  dalam  perencanaan  dan  evaluasi
pembangunan  mutlak  dibutuhkan  data  statistik.  Untuk  mendapatkan  data secara  tepat  dan  akurat,  salah  satu  unsurnya  adalah  pembenahan  organisasi
BPS. Dalam  masa  orde  baru  ini, BPS  telah  mengalami  empat  kali  perubahan
struktur organisasi : 1.
Peraturan pemerintah No.16 Tahun 1968 tentang organisasi BPS. 2.
Peraturan pemerintah No.6 Tahun 1980 tentang organisasi BPS. 3.
Peraturan  pemerintah  No.2  Tahun  1992  tentang  kedudukan,  tugas, fungsi, susunan dan tata kerja BPS.
4. Undang-Undang No.16 Tahun 1997 tentang statistik.
Universitas Sumatera Utara
5. Keputusan presiden RI No.86 Tahun 1998 tentang BPS.
6. Keputusan kepala BPS No.100 tentang  organisasi dan tata kerja BPS.
7. PP No.51 Tahun 1998 tentang penyelenggaraan statistic.
Tahun 1968, ditetapkan peraturan pemerintah No.16 Tahun 1968 yaitu yang  mengatur  organisasi  dan  tata  kerja  di  pusat  dan  daerah.  Tahun  1980,
peraturan pemerintah No.6 Tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti peraturan  pemerintah  No.16  Tahun  1968.  Berdasarkan  peraturan  pemerintah
No.6  Tahun  1980  ditiap  provinsi  terdapat  perwakilan  BPS  dengan  nama Kantor Statistik Provinsi dan di kabupaten atau kotamadya. Pada tanggal 19
Mei  1997  menetapkan  tentang  statistik  sebagai  pengganti  UU  No.6  dan  7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal 17 Juli 1998 dengan keputusan RI
No.86 tahun 1998, ditetapkan BPS sekaligus mengatur tata kerja dan struktur organisasi BPS yang baru.
3.2 Program Pengembangan Statistik