35 h. Size
TOAS adalah Total Assets1000Wholesale Price Index, perbandingan antara total aktiva dibagi 1000 dengan Wholesale Price
Index Ugurlu, 2006.
D. Metode Analisis
Pengujian dalam penelitian ini dengan menggunakan faktor analisis, hasil dari analisis faktor yang digunakan dalam penelitian akan digunakan dalam
analisis selanjutnya yaitu analisi diskriminan dan analisi logistic regression. Analisis perbandingan digunakan untuk membandingkan hasil dari kedua analisis
yang memiliki akurasi prediksi tertinggi untuk memprediksi financial distress. Model analisis yang memiliki akurasi prediksi tertinggi merupakan model yang
akan dipilih untuk menjelaskan ketepatan prediksi tertinggi financial distress pada perusahaan failed dan perusahaan non-failed.
1. Uji Asumsi Klasik Normalitas
Uji asumsi klasik normalitas seringkali disalah artikan bahwa semua variabel harus memiliki distribusi normal. Uji asumsi klasik normalitas yang
dimaksud adalah nilai residual dari regresi itu harus berdistribusi normal. Jadi yang diminta adalah hasil residual dari persamaan regresi berdistribusi
normal. Cara mengujinya dapat dengan nilai residual dari persamaan regresi
36 dan uji apakah nilai residual ini berdistribusi normal atau tidak dengan uji
Non-Parametrik Kolmogorov-Smirmov Ghozali, 2002.
2. Analisis Faktor
Tujuan utama dari analisis faktor adalah mendefinisikan struktur suatu data matrik dan menganalisis struktur saling berhubungan korelasi antar
sejumlah besar variabel dengan cara mendefinisikan satu set kesamaan variabel atau dimensi dan sering disebut dengan faktor. Dengan analisis
faktor, peneliti akan mengidentifikasi dimensi suatu struktur dan kemudian menentukan seberapa jauh setiap variabel dapat dijelaskan oleh setiap
dimensi. Begitu dimensi dan penjelasan setiap variabel diketahui, maka dua tujuan utama analisis faktor dapat dilakukan yaitu data summarization dan
data reduction Ghozali, 2002. Jadi analisis faktor ingin menentukan suatu cara meringkas
summarize informasi yang ada dalam variabel asli awal menjadi satu set dimensi baru atau variate factor. Hal ini dilakukan dengan cara menentukan
struktur lewat data summarization atau lewat data reduction pengurangan data. Analisis faktor mengidentifikasi struktur hubungan antar variabel atau
responden dengan melihat korelasi antar variabel atau korelasi antar responden Ghozali, 2002.
Asumsi Analisis faktor menghendaki bahwa matrik data harus memiliki korelasi yang cukup agar dapat dilakukan analisis faktor. Cara
37 untuk menentukan dapat tidaknya dilakukan analisis faktor adalah melihat
matrik korelasi secara keseluruhan. Untuk menguji apakah terdapat korelasi antar variabel digunakan uji Bartlett Test Of Sphericity. Jika hasilnya
signifikan berarti matrik korelasi signifikan dengan sejumlah variabel. Uji lain yang digunakan untuk melihat interkorelasi antar variabel dan dapat
tidaknya analisis faktor dilakukan adalah Measure Of Sampling Adequacy MSA. Nilai MSA bervariasi dari 0 sampai 1, jika nilai MSA 0.50 maka
analisis faktor tidak dapat dilakukan. Analisis faktor yang akan dilakukan pada penelitian dengan cara Exploratory Factor Analysis. Karena pada
penelititian ingin mencari pengelompokkan baru dari variabel asli menjadi variabel yang jumlahnya lebih sedikit.
3. Analisis Diskriminan