26 Taxes, Total Asset1000Wholesale Price Index, SalesNet Working Capital
memiliki hubungan yang positif terhadap kemungkinan perusahaan mengalami financial distress, semakin besar rasio ini semakin besar
kemungkinan perusahaan mengalami financial distress. 2. Variabel EBITDATotal Assets,
SalesCurrent Assets, Market Value Of EquityBook Value Of Total Liabilities, Net Working CapitalLong-Term
Debt, Net IncomeShareholders’ Equity memiliki hubugan negatif terhadap
kemungkinan perusahaan akan mengalami financial distress. Semakin besar rasio ini semakin kecil perusahaan mengalami financial distress.
H. Kerangka Penelitian
Gambar 2. 1 Kerangka pemikiran
Kerangka pemikiran yang akan dilakukan dalam penelitian akan mencari indikator-indikator dari rasio keuangan yang dijadikan variabel prediktor dalam
menjelaskan financial distress yang dianalisis faktor, kemudian hasil dari analisis faktor kemudian dianalisis dengan model diskriminan dan model logit. Tujuan
MODEL DISKRIMINAN Z-score
MODEL LOGIT
PREDIKSI AKURASI TERTINGGI
FINANCIAL DISTRESS ANALYSIS FAKTOR
RASIO KEUANGAN
27 dari kedua analisis tersebut untuk menentukan akurasi prediksi tertinggi dalam
menjelaskan financial distress, kemudian dari kedua analisis tersebut dibandingkan, didasarkan pada akurasi prediksi tertinggi dalam menjelaskan
financial distress. Model analisis yang memiliki akurasi prediksi tertinggi adalah model yang akan dipilih dalam menjelaskan prediksi financial distress pada
penelitian ini.
I. Hipotesis
Indikator-indikator yang dapat menyebabkan kondisi financial distress pada penelitian yang dilakukan Ugurlu 2006 ditemukan sebanyak enam rasio
keuangan yang dapat menyebabkan kondisi financial distress, yaitu EBITDATotal Asset, EBITSales, Tingkat Perputaran Aktiva Tetap, Return on
Equity, Size, dan Beban Pajak. Ke-enam variabel ini terdapat pada model diskriminan dan model logit. Perbandingan antara model diskriminan dan model
logit, bahwa model logit merupakan model yang memiliki akurasi prediksi tertinggi dalam menjelaskan prediksi financial distress daripada model
diskriminan. Hipotesis dalam penelitian ini dikembangkan dari telaah teoritis sebagai
jawaban sementara dari masalah atau pertanyaan penelitian yang memerlukan pengujian secara empiris.
28 Berdasarkan uraian di atas, hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai
berikut: Ha1 :
Diduga variabel, EBITS, ROE, STFA, TOAS dan OIBOIA dapat menjelaskan prediksi financial distress pada perusahaan manufaktur.
Ha2 : Diduga model logit memiliki akurasi prediksi tertinggi dalam
menjelaskan prediksi financial distress daripada model diskriminan.
29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Sampel Dan Populasi
Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki, dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi atau jumlahnya lebih
sedikit daripada jumlah populasinya Djarwanto dan Pangestu, 2000. Penelitian yang akan dilakukan akan menggunakan sampel sebanyak 22 perusahaan failed
dan 22 perusahaan non-failed pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Stratified random sampling adalah populasi yang dibagi-bagi menjadi beberapa
bagian atau sub-populasistratum. Anggota-anggota dari sub-populasi stratum dipilih secara random, kemudian dijumlahkan, jumlah ini membentuk anggota
sampel. Penelitian yang akan dilakukan dengan menggunakan stratified random sampling yang terdiri dari perusahaan failed dan non-failed yang memiliki
kesamaan size yang didasarkan pada nilai kapitalisasi pasar pada perusahaan manufaktur. Perusahaan yang mengalami financial distress yang diambil sebagai
sampel adalah perusahaan yang memiliki nilai kapitalisasi pasar rendah kuartal pertama tahun 2009.
Populasi adalah jumlah dari keseluruhan obyek satuan-satuanindividu- individu yang karakteristiknya hendak diduga. Populasi pada penelitian yang
dilakukan adalah perusahaan manufaktur yang mengalami financial distress yang terdaftar di BEI periode 2004-2008 ada 22 perusahaan failed dan 22 perusahaan